Mohon tunggu...
Shanti Rizki Amelia
Shanti Rizki Amelia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya senang menulis artikel

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Analisis Peran Kepemimpinan terhadap Kinerja Guru di Paud Kelompok Bermain (KOBER) Pelangi Kecamatan Regol Kota Bandung

28 Agustus 2024   21:52 Diperbarui: 28 Agustus 2024   21:53 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

1. Kepemimpinan

Setiap manusia memiliki jiwa memimpin, begitu juga dengan instansi pasti memiliki sosok ketua atau pemimpin yang mengatur bagaimana cara instansi yang dipimpinnya menjadi instansi yang sejahtera dan berkualitas. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) (2024) pengertian kepemimpinan adalah perihal pemimpin atau cara memimpin. Kepemimpinan merupakan faktor yang memberi pengaruh terhadap keberhasilan organisasi, menerima perubahan dan mengetahui langkah-langkah praktisnya diperlukan untuk membuat keputusan yang tepat, Meskipun seorang pemimpin adalah individu yang memegang posisi tersebut, kepemimpinan adalah tindakan atau tanggung jawab seorang pemimpin. mengemukakan bahwa tidak mungkin sebuah organisasi dapat berjalan tanpa seorang pemimpin (Suryani , 2023:13).

Menurut (Sastra, Eka dan Agus, 202:41) menyatakan bahwa: “Kepemimpinan adalah tentang mempengaruhi sikap dan perilaku bawahan, memungkinkan mereka untuk bekerja sama, sehingga membentuk kolaborasi yang harmonis berdasarkan efisiensi dan efektivitas untuk mendapatkan data produktivitas kerja berdasarkan hasil yang telah ditentukan”.

1.2 Fungsi Kepemimpinan.        

 Dalam konteks pendidikan, fungsi kepemimpinan juga mencakup beberapa aspek tambahan yang diidentifikasi oleh Kemendikbud:

  • Fungsi Pengembangan Profesional
  • Fungsi Motivasi dan Dukungan
  • Fungsi Menciptakan Lingkungan Belajar yang Positif

2. Kepala Sekolah 

Seorang kepala sekolah memiliki peran sentral dalam dunia pendidikan, menjadi sosok yang memimpin dan mengelola segala aspek operasional dan strategis di Sekolah. Dalam menjalankan tugasnya, kepala Sekolah bertanggung jawab untuk merencanakan program-program pendidikan, memastikan pelaksanaan kurikulum berjalan dengan baik, serta memantau dan mengevaluasi kinerja guru dan staf. Selain itu, kepala sekolah juga berfungsi sebagai pengambil keputusan penting yang mempengaruhi kemajuan dan kualitas pendidikan di Sekolah. Dengan keterampilan kepemimpinan yang kuat, kepala Sekolah berupaya menciptakan lingkungan belajar yang kondusif, mendukung pengembangan profesional Guru, dan meningkatkan prestasi siswa, sehingga tujuan pendidikan dapat tercapai dengan optimal.

Kepala sekolah yang berhasil adalah mereka yang memahami keberadaan sekolah sebagai organisasi yang kompleks dan unik serta mampu melaksanakan peranan kepala sekolah sebagai seorang yang diberi tanggung jawab untuk memimpin sekolah.

Menurut (Jeihan, Shalahudin , & Jamilah, 2022:54)  menjelaskan bahwa: "Kepala Sekolah merupakan salah satu komponen pendidikan yang berpengaruh dalam meningkatkan kinerja guru. Kepala Sekolah bertanggung jawab atas penyelenggaraan kegiatan pendidikan, administrasi sekolah, pembinaan tenaga kependidikan lainnya dan pendayagunaan serta pemeliharaan sarana dan prasarana".

3. Kepemimpinan Kepala Sekolah 

Kepemimpinan Kepala Sekolah mencakup kemampuan untuk memandu dan mengelola seluruh aspek operasional serta strategis dalam lingkungan Sekolah. Dia tidak hanya bertindak sebagai administrator, tetapi juga sebagai inspirator dan motivator bagi seluruh komunitas Sekolah. Kepemimpinan Kepala Sekolah merupakan kemampuan untuk merencanakan, mengorganisasi, mengarahkan, dan mengawasi berbagai aktivitas di sekolah guna mencapai tujuan pendidikan yang diinginkan.

Dalam konteks ini, kepala sekolah bertanggung jawab untuk menciptakan lingkungan belajar yang positif, memastikan pelaksanaan kurikulum yang efektif, serta mendukung perkembangan profesional Guru dan Staf. Dengan memanfaatkan keterampilan kepemimpinan yang kuat, kepala sekolah dapat mengambil keputusan yang tepat, mengatasi tantangan, dan memfasilitasi kemajuan serta kualitas pendidikan di Sekolah. Kepemimpinan yang efektif dari seorang Kepala Sekolah berperan penting dalam meningkatkan prestasi siswa dan kesejahteraan seluruh komunitas Sekolah.

Fitria dalam (Alya, Muhammad , Muhammad, & Akhwani, 2021:198) menyatakan bahwa: “kepemimpinan Kepala Sekolah ialah seseorang yang memiliki kekuasaan untuk mengetahui orang lain dalam mengerjakan sesuatu. Sehingga dapat diharapkan memajukan kualitas dalam pendidikan”.

4. Tugas dan Peran Kepemimpinan Kepala Sekolah 

Tugas dan peran kepemimpinan kepala sekolah menurut Depdikbud (Mulyasa, Kurikulum Berbasis Kompetensi, 2004:123), dibagi menjadi tujuh pokok bagian yaitu: sebagai pendidik (educator), sebagai manajer, sebagai administrator, sebagai supervisor (penyelia), sebagai leader (pemimpin), sebagai inovator, serta sebagai motivator. Adapun penjelasan tugas dan peran-peran kepala sekolah tersebut diuraikan sebagai berikut:

  • Kepala Sekolah sebagai Educator (pendidik)
  • Kepala Sekolah sebagai Manajer
  • Kepala Sekolah Sebagai Administrator
  • Kepala Sekolah sebagai Supervisor
  • Kepala Sekolah sebagai Leader
  • Kepala Sekolah sebagai Inovator
  • Kepala Sekolah Sebagai Motivator

5. Ada beberapa Indikator Kepemimpinan Kepala Sekolah salah satunya adalah:

Pendapat (Mulyasa, 2023) menyebutkan indikator-indikator kepemimpinan kepala sekolah yang efektif antara lain sebagai berikut:

  • Menerapkan pendekatan kepemimpinan dalam mengambil keputusan.
  • Meluangkan waktu untuk berkomunikasi antar guru dan murid
  • Memantau kemajuan belajar siswa melalui guru 
  • Menyelenggarakan pertemuan antar sekolah, guru dan wali murid.
  • Membimbing dan mengarahkan guru jika ada masalah.

1. Kinerja Guru 

Kata kinerja memiliki makna yang luas, karena berkaitan dengan perilaku individu dalam melaksanakan pekerjaannya. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2024) kinerja diartikan sesuatu yang dicapai, prestasi yang diperlihatkan, dan kemampuan kerja. Menurut Rusman dalam  (Moh. Hafid, 2017:188) kinerja adalah suatu wujud perilaku seseorang dalam organisasi dengan orientasi prestasi.

Kinerja adalah tentang apa yang dikerjakan, bagaimana cara mengerjakan dan hasil yang di capai dari pekerjaan tersebut.  Sedangkan menurut Supardi dalam (Muhammad, 2021:6) kinerja adalah hasil kerja yang telah dicapai oleh seseorang dalam suatu organisasi untuk mencapai tujuan berdasarkan atas standarisasi atau ukuran dan waktu yang disesuaikan dengan jenis       pekerjaannya dan sesuai dengan norma dan etika yang telah ditetapkan.

Wahyudi dalam (Reny, Syarwani, & Achmad, 2020:2)  menjelaskan “kinerja guru adalah hasil kerja nyata secara kualitas dan yang dicapai oleh seorang guru dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya yang meliputi menyusun program pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, pelaksanaan evaluasi dan analisis evaluasi”.

Kinerja guru adalah sejauh mana guru berhasil dalam tugasnya sehari-hari di sekolah. Ini meliputi kemampuan mereka dalam mengajar dengan efektif, berkomunikasi dengan siswa, merencanakan dan menyampaikan materi pelajaran dengan baik, serta menciptakan lingkungan belajar yang mendukung. Kinerja guru juga mencakup pencapaian hasil belajar siswa dan partisipasi dalam kegiatan sekolah.

2. Indikator Kinerja Guru:

Untuk mengukur tingkat hasil suatu kegiatan digunakan "indikator" sebagai alat atau petunjuk untuk mengukur prestasi suatu pelaksanaan kegiatan. Dalam suatu penilaian tentu memiliki kriteria atau indikator penilaian tersendiri. Piet A. Suhertian (Muhammad, 2021:6) menjelaskan bahwa, standar kinerja guru berhubungan dengan kualitas guru dalam menjalankan tugasnya, seperti;

  • Persiapan dan perencanaan pembelajaran;
  • Penguasaan materi yang akan diajarkan kepada anak
  • Penguasaan metode dan strategi dalam mengajar anak usia dini
  • Pemberian tugas pada  siswa
  • Pendayagunaan media pembelajaran, dan
  • Kepemimpinan yang aktif dari guru.

3. Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Guru

Kualitas dalam pembelajaran sangat ditentukan oleh kualitas kinerja guru, karena pada dasarnya kinerja guru merupakan kinerja yang dilakukan guru dalam melaksanakan tugasnya di sekolah sebagai pendidik. Menurut (Reny, Syarwani, & Achmad, 2020:2) faktor setiap tindakan atau pekerjaan yang dilakukan tentu ada yang mempengaruhi baik dalam diri sendiri maupun dari luar diri individu. Keberadaan guru dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya tidak lepas dari faktor yang mempengaruhinya.

Mangkunegara (2007) dalam (Moh. Hafid, 2017:188), mengemukakan faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja yaitu faktor kemampuan dan faktor motivasi. Faktor kemampuan secara psikologis, kemampuan (ability) pegawai terdiri dari kemampuan potensial (IQ) dan kemampuan reality (knowledge skill). Apabila seorang pegawai memiliki kemampuan yang tinggi dengan pendidikan yang memadai maka ia akan mudah untuk mencapai kinerjanya. Sedangkan faktor motivasi terbentuk dari sikap (attitude) seorang pegawai dalam menghadapi situasi (situation) kerja. Motivasi merupakan kondisi yang menggerakkan diri pegawai yang terarah untuk mencapai tujuan organisasi (tujuan kerja). Seorang pegawai dapat mencapai kinerja yang maksimal apabila ia memiliki motif berprestasi tinggi. Motif berprestasi yang perlu dimiliki oleh pegawai harus ditumbuhkan dari dalam diri sendiri selain dari lingkungan.

Prawirosentono dalam (Shafira & Ida, 2023:1) mengemukakan faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja guru sebagai berikut:

  • Efektivitas dan efesien, efektivitas suatu ukuran yang ditunjukkan oleh kenyataan bahwa tujuan orang tersebut dapat dicapai sesuai dengan kebutuhan yang direncanakan. Efesien berkaitan dengan jumlah yang dikeluarkan dalam upaya mencapai tujuan;
  • Otoritas dan tanggung jawab (Authority and Responbility), Authority (otoritas) adalah sifat dari suatu komunikasi atau perintah dalam suatu kegiatan organisasi formal yang dimiliki (diterima) oleh seorang peserta organisasi kepada para anggota organisasi lain untuk melakukan suatu kegiatan sesuai dengan kontribusinya (sumbangan tenaganya). Perintah tersebut menyatakan apa yang boleh dilakukan dan apa yang tidak boleh dikerjakan dalam organisasi bersangkutan. Authorit juga dapat diartikan sebagai wewenang yang dimiliki seseorang untuk memerintah orang lain untuk melaksanakan tugas yang dibebankan kepada masing- masing orang tersebut. Dalam hal ini misalnya guru memberikan tugas/kegiatan kepada anak didiknya. Sedangkan tanggung jawab adalah bagian yang tidak terpisahkan atau sebagai akibat dari kepemimpinan wewenang tersebut;
  • Disiplin (Discipline), secara umum disiplin adalah taat kepada hukum dan peraturan yang berlaku. Sedangkan disiplin   guru   adalah   ketaatan   guru   menghormati   perjanjian   kerja    di mana dia bekerja.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun