Mohon tunggu...
Shanti Anggraeni Rachman
Shanti Anggraeni Rachman Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia

Anak sastra yang peminatannya linguistik, senang menulis, kadang-kadang senang membaca juga.

Selanjutnya

Tutup

Book

Realitas Kontras dalam "Ikan Adalah Pertapa"

21 Juni 2023   14:01 Diperbarui: 21 Juni 2023   14:03 219
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Buku Kumpulan Puisi Ikan Adalah Pertapa, Dok. KPG

            Buku kumpulan puisi ini, saya rasa merupakan cara bagaimana seorang penyair Ko memandang dunia. Dapat dilihat pada saat ia menggunakan diksi yang dekat dengan kehidupan sehari-hari, seperti tentang hewan, laut, maupun apa-apa yang sering kita lihat seperti kereta listrik atau kentang. Saya kira, sang penyair ingin menggambarkan perasaannya melalui benda-benda tersebut atau mungkin malah mengambil sudut pandang benda-benda tersebut. Nyatanya, meskipun beberapa puisi terkesan damai dengan menggambarkan suasana laut, pedesaan, dan hal-hal lain, namun puisi tersebut menceritakan kepedihan. Penyair Ko benar-benar mengemas rasa sedih dan duka dalam bahasa yang mudah dicerna dan mudah diterima.

            Bagi saya, buku ini merupakan karya yang unik. Di saat saya terbiasa melihat kepedihan dengan bahasa yang "berdarah-darah", buku ini menampilkannya dengan nada tenang. Tentulah buku ini menjadi unggul dengan kemampuan berbahasa sang penyairnya. Namun, bagi para pembaca pemula atau kalangan nonsastra, paradoks yang kental dalam buku ini bisa saja membuat mereka kebingungan. Maka dari itu, saya amat merekomendasikan buku ini kepada Anda yang memang sudah sering bergulat dengan sastra ataupun Anda yang ingin mempelajari sastra lebih dalam lagi. Bagi saya, buku ini amat sangat layak menjadi penghuni baru di rak buku saya. ***

*) Shanti Anggraeni Rachman, mahasiswa Bahasa dan Sastra Indonesia FPBS UPI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun