Nyonya Ohara menari sembari menahan rasa sakit ketika menggerakkan lengannya, penonton tak pernah mengira bahwa wanita itu sering menyembunyikan derita. Mereka hanya bisa tertawa dan bersorak-sorai sebagai raja.
Tiba-tiba di akhir pertunjukan ada seorang anak lelaki yang melompat salto ke arah Nyonya Ohara, memberikan buket bunga Anyelir dan membacakan sebuah puisi.
“Ibuku … kata orang dia jelek.
Kata orang dia memalukan ...
Kata orang dia layak dirundung jalang
Tetapi kataku, dialah wanita paling cantik di dunia
Wanita paling berharga
Wanita paling istimewa …
Selamat ulang tahun, Ibu …”
Nyonya Ohara menerima buket bunga dari anak lelaki yang berdandan ala badut yang tak lain adalah Bintang. Tak lama kemudian Ara dengan baju peri berwarna putih membawa kue tart dari labu buatannya sendiri. Air mata Nyonya Ohara tak terbendung, begitu pula para penontonnya yang terpana dengan adegan itu. Seperti sihir tawa mereka berubah menjadi tangis haru, lalu mereka semua serentak berdiri dan bernyanyi.
“Happy Bithday to you …happy birthaday to you … happy birthday … happy birthday. Happpy birthday to you.”