Mohon tunggu...
shantana wira
shantana wira Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Konvergensi Media pada Institusi Media Massa (Radar Jogja)

4 Oktober 2017   20:34 Diperbarui: 4 Oktober 2017   20:39 2272
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

"Integralisasi Newsroom pada Radar Jogja"

Pendahuluan

Pada era sekarang, publik terus mencari sesutu yang dapat menunjang seluruh kegiatan mereka. Informasi dan hiburan menjadi beberapa hal yang dicari banyak orang. Media kemudian dapat untuk menjawab kebutuhan publik. Kebutuhan publik kemudian dapat terpenuhi, walaupun begitu untuk mengonsumsi media kita juga perlu untuk menempuh beberapa cara. Teknologi ini sendiri tentu saja merupakan hasil dari perkembangan media yang diciptakan oleh manusia. Media massa sendiri merupakan hasil produk teknologi modern sebagai saluran dalam komunikasi massa (Hidayat, 2007). Dengan munculnya media massa, seperti televisi, surat kabar dan radio kebutuhan publik, terutam untuk mendapatkan hiburan dan informasi bisa terpenuhi. Tetapi, untuk beberapa media massa tersebut tidaklah sepenuhnya dapat digunakan dengan mudah, misalnya televisi yang pada dasarnya membutuhkan frequensi untuk menagkap sinyal dan juga beberapa media massa lainnya memiliki permasalahannya masing-masing. Fungsi media yang tidak sepenuhnya dapat dirasakan oleh seluruh publik kemudian terus berkembang untuk terus memperbaharui kinerjanya. Perkembangan media terus terjadi setiap saatnya. Teknologi-teknologi baru muncul untuk memberikan efesiensi pada kinerja media. Suatu pihak kemudian menciptakan yang namanya Internet untuk kepentingannya. Beberapa pihak kemudian menjadikannya sebagai kepentingan sebuah perusahaan. Internet muncul dikarenakan proyek hobi yang diciptakan oleh beberapa pihak yang tertarik dengan jaringan komputer (Margianto, 2012). Pergeseran kemudian terjadi pada pratek media dan ini dapat dirasakan oleh pihak publik dan perusahaan.   

Internet muncul dan menjadi sebuah primadona pada tahun 1990an.  Beberapa hal yang berhubungan dengan kinerja media tentunya memberikan kemudahan. Menggunakan internet sendiri, publik dimudahkan untuk mengakses sesuatu, seperti informasi berita dan lainnya.   Kemunculan internet juga menjadi tanda dari perubahan media lama menuju media baru (Lister, 2009). Konvergensi media berkembang dan cukup banyak membantu publik. Tidak hanya dapat dirasakan oleh publik pihak lain seperti industri media juga menagkap perkembangan media. Kecepatan dalam menyampaikan informasi menjadikan internet sanagta dulitih oleh publik. Cukup banyak pihak industri yang kemudian ikut dalam memanfaatkan internet. Industri media massa salah satunya. Media massa seperti berita ikut merasakan dan masuk ke dalam perkembangan yang terus menerus muncul. Perubahan yang paling nampak dari industri-industri ini adalah pemanfaatan internet untuk memuat berita secara online. Dapak yang bisa dibilang lebih luas menjadi salah satu faktor banyak yang kemudian memilih cara ini. Cara seperti ini dapat dikategorikan sebagai sebuah strategi industri. Perubahna pada pola konsumsi media menjadi fokus utama, yaitu dari membaca dengan media cetak menjadi menggunkana media online. Pola kebiasaan baru muncul dan terus berkembang. Beberapa industri media massa yang kemudian menggunakan strategi yang melibatkan konvergensi media adalah Radar Jogja.          

Radar Jogja merupakan sebuah surat kabar harian yang terbit di Yogyakarta pada tahun 1970 dan tergabung pada group Jawa Pos yang kantornya beralamatkan di pusat kota Yogyakarta (www.plazainformasi.jogjaprov.go.id). Jawa Pos sendiri merupakan sebuah group media surat kabar yang besar di Indonesia. Cukup banyak media yang bergabung di dalamnya dengan, khususnya yang berada pada wilayah Pulau Jawa. Radar Jogja sendiri merupakan media yang memproduksi berita dalam bentuk cetak dan online. Berita-berita yang dimuat bisa dibilang bagus. Desain yang ada pada portal berita onlinenya bisa dikatakan baik. Produksi yang masih menggunakan dua media tidak hanya dilakukn oleh industri ini. Fokus yang kemudian menarik terletak dari internalnya. Konvergensi media kemudian ikut berpengaruh dalam beberapa perubahan yang ada. Cara seorang jurnlis menulis sebuah berita menjadi salah satu yang menarik. Dalam penulisan berita sendiri berita cetak bisanya lebih banyak dari pada online. Strategi dalam fokus media untuk membuat berita apakah bisa dilakukan secara fleksibel. Integrlisasi newsroom menjadi fokus pada tulisan ini. Tulisan ini nantinya akan mencoba melihat bagimana integralisasi newsroom pada industri media Radar Jogja.    

Pembahasan

Perkembangan media cukup banyak masuk dalam bidang-bidang yang ada dalam kehidupan manusia, khususnya media. Media turut terkena dampak dari perkembangan ini, yang mana perebangan teknologi terus terjadi.Teknologi yang ada sedikit banyak telah membantu kegiatan publik dan ini semua dapat dikatakan sebagai salah satu dampak dari munculnya internet. Internet menjadi sangat berpengaruh dalam beberapa hal yang berhubungan dengan perubahan. Perubahan ynag uncul ini sendiri secara tidak langsung membentuk sebuah pola baru dalam mengonsumsi media. konsumsi media untuk jaman sekarang dapat dikatakan fleksibel. Semua orang dapat mengakesesnya, terutama untuk mereka yang tinggal pada daerah perkotaan. Fenomena ini sendiri tidak hanya dapat dirasakan oleh publik, pihak industri kemudian ikut masuk dan menciptakan sesutau yang berhubungan dengan media massa.

Industri media massa, khususnya di Indonesia juga terkena dampak dari perkembangan media. perkembangan media masuk dalam ranah-ranah tertentu, misalnya ranah jurnalistik. Dunia jurnlistik kemudian ikut mengalami sedikit perubahan. Perubahan yang cukup jelas terlihat adalah media yang kemudian digunakan untuk memproduksi sebuah berita. Produsi sebuah berit pda awalnya lebih menggunakan media cetak, tetapi untuk jaman sekarang pihak industri kemudian menggunakan media online dalam memproduksi berita. Media online menjadi salah suatu wadah berita dan juga pemintanya bisa dikatakan tinggi. Publik yang pada dasarnya ingin untuk mendapatkan sesuatu secara cepat dapat menggunakan media ini dikarenkana aksesnya yang mudah dan cepat. Kecepatan menjadi sangat diperhatikan disini dan ini semua kemudian memunculan sebuha perubahan pada cara kerja industri media. Industri media merubah kebiasaan media dalam memproduksi berita dari cetak ke online. Di negara kita juga pada awalnya hanya melakukan sebuah kegiatan memindahkan berita dari media cetak dalam media online. (Margianto, 2012). Pada dasarnya isi berita yang ada dimedia cetak dan online memiliki persamaan. Segala bentuk kegiatan ini sendiri tidak terlepas dari yang namanya konvergensi media pada ranah jurnalistik.

Ranah jurnalistik mengalami sebuah pergeseran pada cara kerja dalam dunia industrialisasi media. Industri media merubah cara kerja yang dan produksi berita. Produksi berita dan yang akan diberikan kepada publik mengalami beberapa perubahan. Perubahan dala produksi berita merupakan salah satu dampak dari yang namanya konvergensi jurnalistik. Konvergensi jurnlistik ini sendiri menyentuh sebuah ranah yang namanya newsroom.Menurut Grant pada tahun 2009, konvergensi newsroomdalam jurnalistik yang berbeda platform,misalanya dari surat kabar, online, dan televisi, menyatukan dirinya dalam satu ruang produksi berita dan mengerjakan tugas sesuai dengan platform medianya sendiri. (Wahyu, 2016). Penggabungan beberapa media dapat untuk meproduksi berita dapat kita temui saat ini pada institusi media massa. Institusi media massa yang menjadi objek pada tulisan ini adalah Radar Jogja. Radar Jogja merupakan sebuah institusi media massa yang juga tergabung dalam Jawa Pos. Perubahan yang ingin penulis lihat terdapat pada ruangan bekerja Institusi. Perubahan ini sendiri dalam dunia jurnlistk disebut sebagai newsroom. Penulis melakukan wawancara dengan salah seorang yang bekerja di radar Jogja yaitu Songga Devy yang bekerja sebagai penulis Zetizen.    

Radar Jogja merupakan sebuah institusi media massa dan juga masuk dalam group Jawa Pos. Produksi berita yang ada pada Radar Jogja. Salah satu saluran atau rubrik yang ada pada institusi ini adalah Zetizen. Rubrik ini menjadi salah satu sarana untuk memproduksi berita. Radar Jogja pada Zetizennya jarang masuk pada ranah online. Rubrik ini sendiri mengguanakn website. Website yang dimiliki Zetizen bukanlah milik pribadi, tetapi milih Indonesia. Institusi ini dapat dibilang lebih intens pada produksi media cetaknya.

"Aku biasanya menulis di cetak. Tepatnya di rubrik Zetizen. Pernah sesekali diupload di online, Cuma yang intens setiap terbit itu di cetak." (Songga Devy)

 Radar Jogja bisa dibilang lebih berfokus pada media cetaknya. Para pekerja yang ada di dalam media lebih sering memproduksi berita cetak dari pada online. Bisa dibilang dalam hal yang menyakut newsroom untuk produksi media, para penulisnya sudah cukup fleksibel. Zetizen online yang bisanya digunakan hanya pada website. Website yang digunakan ini sendiri bukanlah milik institusi tersebut pribadi, melaikan milik Zetizen Indonesia. Ranah dari online ini sendiri bisa dibilang sangat luas.

"Iya. Jadi kalau di Radar Jogja itu Zetizen memang jarang di online kan. Zetizen online hanya di website dan itu pun mlik Zetizen Indonesia bukan kemudian ranahnya Zet yang ada di provinsi-provinsi". (Songga Devy)

Dari sudut pandang para penulis berita Radar Jogja, perubahan yang terjadi pada ranah jurnalistik ini merupakan sesuatu yang wajar. Pada Radar Jogja sendiri perubahan yang berkaitan dengan media produksi berita tidak terlalu mempengaruhi pada ruang berkerja mereka. Untuk penulisan sendiri bisa dikatakan fleksibel, tetapi fokus dari media ini sendiri lebih pada penggunaan media cetak. Media cetak menjadi lebih dominan dibandingkan dengan media online. Media online sendiri tidak secara utuh hanya nuntuk produksi berita, tetapi ada hal lain yang dilakukan media pada penggunaan online yang berkaitan dengan website ini.

"Sebenarnya sah-sah saja karena pada dasarnya Jawa Pos itu kan media yang tidak terlalu getol di online dalam artian core-nya adalah masih koran cetak. Nah, kalau Zetizen sendiri sebagian dari Jawa Pos dan radar Jogja juga sama, kita masih fokus memaksimalkan di cetak. Jadi yang ada di website terkadang hanyalah cuplikan dari berita yang akan diterbitkan besoknya. Bisa berupa video terkait tema, artikel-artikel. Kadang juga di website isinya challange, jadi malah bukan berita utuh". (Songga Devy)

Penutup atau Kesimpulan

Praktek kerja yang ada pada Radar Jogja bisa dibilang juga ikut terkena dampak dari konvergensi media, khusunya dalam ranah jurnalistik. Sistem penulisan sendiri untuk para penulisnya bisa dibilang fleksibel. Fleksibel disini bisa diartikan tidak ada pengkotak-kotakan atau pembeda dalam produksi media. penulis dapat dengan bebas menulis di media cetak dan juga online, tetapi fokus dari Radar Jogja sendiri yang pada media cetak menjadikannya lebih dominan. Produksi menjadi lebih dminan dengan media cetak bisa dibilang, karena fokus dari Jawa Pos sendiri yang memang pada produksi media cetaknnya. Integrasi newsroom pada Radar Jogja bisa sedikit terlihat disini. Radar Jogja telah melakukan integrasi newsroom dan ini dapat dilihat dari hasil wawancara salah seorang penulisnya yang pernah memproduiksi berita dari media cetak dan online.

 

 

Daftar Pustaka

August E Grant & J. S. Wilkinson. (2009). Understanding Media Convergence: The State of the Field. New York: Oxford University Press.

Hidayat, D. N. (2007). Pengantar Komunikasi Massa. Jakarta: PT RAJAGRAFINDO PERSADA

Lister. M, et al, (ed). (2009). New Media: A Critical Introduction, Seconde Edition. New York: Routledge

Margianto, J. H dan Asep, S. (2012). Media Online: Pembaca, Laba, dan Etika Problematika Praktik Jurnalisme Online Indonesia. Jakarta: Aliansi Jurnlaisme Independent (AJI). PDF. Diakses melalui https://aji.or.id/read/buku/15/Media-Online-Pembaca-Laba-dan-Etika.html   (2 Oktober 2017)

Jurnal Online

Prihartono, Anton Wahyu. (2016). Surta Kabar dan Konvergensi Media: Studi Deskrpsi Kualitatif Model Konvergensi Media pada Solopos. Yogyakarta. Jurnal. Dikases melalui http://journal.uad.ac.id/index.php/CHANNEL/article/download/4210/2317. (3 Oktober 2017)

Sumber Lain

http://www.plazainformasi.jogjaprov.go.id/index.php?option=com_content&view=article&id=908:radar-jogja&catid=71:media-cetak&Itemid=134 (2 Oktober 2017)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun