Radar Jogja bisa dibilang lebih berfokus pada media cetaknya. Para pekerja yang ada di dalam media lebih sering memproduksi berita cetak dari pada online. Bisa dibilang dalam hal yang menyakut newsroom untuk produksi media, para penulisnya sudah cukup fleksibel. Zetizen online yang bisanya digunakan hanya pada website. Website yang digunakan ini sendiri bukanlah milik institusi tersebut pribadi, melaikan milik Zetizen Indonesia. Ranah dari online ini sendiri bisa dibilang sangat luas.
"Iya. Jadi kalau di Radar Jogja itu Zetizen memang jarang di online kan. Zetizen online hanya di website dan itu pun mlik Zetizen Indonesia bukan kemudian ranahnya Zet yang ada di provinsi-provinsi". (Songga Devy)
Dari sudut pandang para penulis berita Radar Jogja, perubahan yang terjadi pada ranah jurnalistik ini merupakan sesuatu yang wajar. Pada Radar Jogja sendiri perubahan yang berkaitan dengan media produksi berita tidak terlalu mempengaruhi pada ruang berkerja mereka. Untuk penulisan sendiri bisa dikatakan fleksibel, tetapi fokus dari media ini sendiri lebih pada penggunaan media cetak. Media cetak menjadi lebih dominan dibandingkan dengan media online. Media online sendiri tidak secara utuh hanya nuntuk produksi berita, tetapi ada hal lain yang dilakukan media pada penggunaan online yang berkaitan dengan website ini.
"Sebenarnya sah-sah saja karena pada dasarnya Jawa Pos itu kan media yang tidak terlalu getol di online dalam artian core-nya adalah masih koran cetak. Nah, kalau Zetizen sendiri sebagian dari Jawa Pos dan radar Jogja juga sama, kita masih fokus memaksimalkan di cetak. Jadi yang ada di website terkadang hanyalah cuplikan dari berita yang akan diterbitkan besoknya. Bisa berupa video terkait tema, artikel-artikel. Kadang juga di website isinya challange, jadi malah bukan berita utuh". (Songga Devy)
Penutup atau Kesimpulan
Praktek kerja yang ada pada Radar Jogja bisa dibilang juga ikut terkena dampak dari konvergensi media, khusunya dalam ranah jurnalistik. Sistem penulisan sendiri untuk para penulisnya bisa dibilang fleksibel. Fleksibel disini bisa diartikan tidak ada pengkotak-kotakan atau pembeda dalam produksi media. penulis dapat dengan bebas menulis di media cetak dan juga online, tetapi fokus dari Radar Jogja sendiri yang pada media cetak menjadikannya lebih dominan. Produksi menjadi lebih dminan dengan media cetak bisa dibilang, karena fokus dari Jawa Pos sendiri yang memang pada produksi media cetaknnya. Integrasi newsroom pada Radar Jogja bisa sedikit terlihat disini. Radar Jogja telah melakukan integrasi newsroom dan ini dapat dilihat dari hasil wawancara salah seorang penulisnya yang pernah memproduiksi berita dari media cetak dan online.
Â
Â
Daftar Pustaka
August E Grant & J. S. Wilkinson. (2009). Understanding Media Convergence: The State of the Field. New York: Oxford University Press.
Hidayat, D. N. (2007). Pengantar Komunikasi Massa. Jakarta: PT RAJAGRAFINDO PERSADA