Inovasi dalam dunia perikanan budidaya terus mengalami perkembangan dan kemajuan seiring zaman. Saat ini, ada sebuah inovasi budidaya ikan yang dipadukan dengan menanam tanaman secara bersamaan. Inovasi itu bernama "Akuaponik". Sistem Budidaya Akuaponik merupakan inovasi teknologi yang menggabungkan budidaya ikan dengan pertumbuhan tanaman secara integratif. Sistem ini menawarkan solusi berkelanjutan untuk meningkatkan produksi pangan yang bergizi dan ramah lingkungan. Artikel kali ini akan menjelaskan keunggulan sistem akuaponik dan bagaimana cara memulainyaÂ
A. Keunggulan Sistem Akuaponik
Sistem akuaponik menawarkan berbagai keunggulan dibandingkan metode pertanian konvensional:
- Efisiensi Penggunaan Air : Akuaponik menggunakan hingga 90% lebih sedikit air dibandingkan dengan pertanian tradisional, karena air dalam sistem ini didaur ulang secara terus-menerus[1][5].
- Produksi Pangan Ganda : Petani dapat memanen ikan dan sayuran secara bersamaan, meningkatkan produktivitas lahan yang terbatas[6][4].
- Ramah Lingkungan : Sistem ini mengurangi penggunaan pupuk kimia dan pestisida, sehingga hasil panen lebih organik dan aman untuk dikonsumsi. Nutrisi yang dibutuhkan tanaman berasal dari limbah ikan, yang diolah menjadi pupuk alami[5][7].
- Kesesuaian untuk Lahan Terbatas : Akuaponik dapat diterapkan di area perkotaan dengan lahan sempit, seperti halaman belakang atau atap gedung[6][4].
- Peningkatan Kesejahteraan Ekonomi : Dengan menghasilkan dua jenis produk sekaligus, petani dapat meningkatkan pendapatan mereka. Selain itu, sayuran organik biasanya memiliki nilai jual yang lebih tinggi[1][5].
B. Cara Budidaya Ikan Sistem Akuaponik
1. Persiapan Instalasi : Instalasi akuaponik terdiri dari kolam ikan, rak tanam sayur, sistem penyaringan, dan pipa untuk sirkulasi air. Kolam ikan dapat terbuat dari bahan fiber atau plastik, sedangkan rak tanam menggunakan media hidroponik seperti rockwool atau cocopeat[7][8].
2. Pemilihan Jenis Ikan dan Tanaman : Jenis ikan yang umum digunakan dalam akuaponik meliputi lele, nila, dan gurami. Tanaman yang cocok untuk ditanam antara lain kangkung, selada, dan cabai[6][7].
3. Sistem Nitrifikasi : Limbah ikan harus melalui proses nitrifikasi untuk mengubah amonia menjadi nitrat yang dapat diserap oleh tanaman. Ini penting untuk mencegah keracunan bagi ikan dan memastikan pertumbuhan tanaman yang optimal[7][8].
4. Pemeliharaan Rutin : Pemeliharaan sistem meliputi pemantauan kualitas air, pemberian pakan ikan, serta pemeriksaan kesehatan tanaman dan ikan secara berkala[6][8].
Dengan inovasi akuaponik, bukan hanya produktivitas pangan yang meningkat tetapi juga keberlanjutan lingkungan terjaga. Inisiatif ini menjadi solusi cerdas dalam menghadapi tantangan ketahanan pangan di masa depan.
Sumber Referensi :
1. Syamsunarno & Sunarno (2014). "Pelatihan Teknologi Aquaponik Budidaya Ikan Dan Sayuran Untuk Masyarakat". Jurnal Abdimas
2. Zidni et al. (2019). "Efektivitas Sistem Akuaponik Dengan Jenis Tanaman". Jurnal Untirta.
3. Setyono et al. (2023). "Aquaponics as a Solution for Family Food Security". Jurnal Ilmiah.
Citations:
[1] http://jurnal.abulyatama.ac.id/index.php/Abdimas/article/download/3825/pdf
[2] https://jurnal.untirta.ac.id/index.php/jpk/article/download/7076/4853
[3] https://www.ecolifeconservation.org/updates/environmental-benefits-of-aquaponics/
[5] https://ejournal.seaninstitute.or.id/index.php/JMS/article/download/2428/1751/6442
[6] https://trubus.id/panen-ganda-akuaponik/
[7] https://distanbun.ntbprov.go.id/?p=6055
[8] https://jurnal.unpad.ac.id/akuatika-indonesia/article/download/39441/18118
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI