Implikasi Ekonomi dan Politik
Dari aspek ekonomi, tingginya integritas dan ketergantungan perekonomian kawasan Asia Timur mendorong negara-negara kawasan untuk menyelesaikan konflik secara damai. Integrasi perekonomian dan perekonomian internasional dipandang dapat mereduksi kemungkinan terjadinya perang (RUSLIN, Tita, & Amal, 2004). Namun, kebijakan nuklir Korea Utara juga digunakan sebagai alat propaganda untuk kepentingan nasional, meningkatkan posisi tawar di level internasional.
Kepemilikan Senjata Nuklir Korut
Korut tidak hanya memiliki senjata rudal antar benua yang memiliki daya jelajah sampai ribuan kilometer, tetapi juga yang memiliki daya jelajah lebih pendek mungkin hanya ratusan kilometer sebagai antisipasi jika perang di semenanjung Korea semakin terbuka. Hal ini tentu saja sebagai upaya untuk melawan tetangga-tetangganya, yaitu Jepang dan Korea Selatan yang memang menjadi sekutu dekat Amerika Serikat.
Konsekuensi Global
Eskalasi ketegangan di Semenanjung Korea tidak hanya berdampak pada keamanan regional tetapi juga global. Ancaman nuklir Korut dapat memicu reaksi balik dari AS dan sekutunya, yang pada akhirnya dapat menyebabkan konflik global. Dalam pandangan yang lebih luas, kepemilikan senjata nuklir Korut dipandang sebagai kekuatan penyeimbang dalam melawan kekuatan aliansi AS dan Korea Selatan.
Kesimpulan
Semenanjung Api, dengan ancaman nuklir Korut yang semakin meningkat, telah mencapai titik kritis yang berpotensi memicu Perang Dunia III. Situasi geopolitik saat ini menunjukkan bahwa Korut tidak hanya berfokus pada konflik lokal tetapi juga memiliki visi global dalam menghadapi ancaman AS. Oleh karena itu, sangat penting bagi pemerintah-pemerintah dunia untuk terus berupaya meningkatkan dialog dan diplomasi untuk menghindari eskalasi ketegangan di wilayah ini.
Â
Referensi