Perkembangan cashless di abad ke- 20 ini sangatlah meroket setelah adanya pandemi Covid- 19. Dari berbagai toko kecil sampai toko besar sudah sangat banyak yang menggunakan kebiasaan cashless untuk mengurangi adanya persebaran virus corona. Tidak hanya transaksi di toko langsung tetapi transaksi pada platform e- commerce yang dulunya hanya memakai transfer antar bank ataupun pada minimarket, sekarang telah berkembang dengan tambahan fitur pembayaran menggunakan e- wallet. Selain transaksi di toko, ternyata di masa pandemi ini berbagai penyaluran dana seperti fundraiser ataupun penggunaan cashless untuk keperluan keagamaan, sebagai pengganti penerimaan cash langsung. Berbagai daya tarik dari platform pembayaran ini sangat menarik penggunanya seperti adanya penawaran diskon atau cashback, undian berhadiah, dan juga bonus yang diberikan.
Dalam hal ini sebagai pengguna e- wallet pastinya kita kenal dengan salah satu digital payment yaitu OVO. OVO pastinya banyak dikenal oleh masyarakat terlebih remaja di Indonesia. OVO merupakan digital payment peringkat ke 2 yang paling banyak pengguna dan transaksinya berdasarkan riset Ipsos. OVO dapat kita gunakan dalam berbagai platform seperti GRAB, Tokopedia, dan berbagai jenis transaksi seperti membeli pulsa, PLN, serta pembayaran lainnya, tidak lupa OVO juga melayani transaksi transfer antar bank yang memudahkan penggunanya. Lalu tahukah kalian kalau OVO pasti memiliki daya tarik berbeda bagi setiap penggunanya, yang menyebabkan pengguna percaya pada perusahaan OVO. Ketertarikan dari pengguna ini memberikan OVO perbedaan identitas dari bermacam  e-wallet lainnya.Â
Tahukah kalian circuit of culture? Identitas dari OVO merupakan salah satu dari lima sirkuit budaya yang diutarakan oleh Stuart Hall.
Pertama tama Identitas merupakan hasil dari proses identifikasi dari tanda-tanda seperti perasaan, kepercayaan, sikap, dan gaya hidup. Identitas berarti proses yang dikenali oleh diri sendiri ataupun orang lain (Barker & Jane, 2016). Bagaimana dengan OVO? OVO pastinya memiliki berbagai cara para masyarakat mengenalinya, menurut OVO sendiri "OVO merupakan aplikasi smart yang memberikan anda kesempatan lebih besar mengumpulkan poin di banyak tempat" dari kalimat ini dapat kita lihat bagaimana ovo mengidentifikasikan dirinya sendiri, serta individu pastinya dapat mengakuinya. Dari realitas yang ada saat ini para masyarakat atau individu yang menggunakan e- wallet OVO bisa membentuk identitasnya. Berbagai shareholder dari OVO yaitu GRAB, Tokopedia, Tokyo Century Corporation, dan Lippo Group menjamin bagaimana OVO menemukan dan membentuk identitas itu dalam sosialnya. Dengan berbagai penawaran yang semakin menarik individu untuk menggunakan OVO seperti yang saya sebutkan yaitu diskon atau cashback, yang selalu ada setiap bulannya.
Berbagai penawaran dan juga kemudahan dalam penggunaan OVO ini sangatlah mempengaruhi bagaimana masyarakat dan penggunanya dalam mempertahankan kebiasaan sehari- hari mereka ditangan OVO. Dri itu maka semakin banyak lagi toko offline atau online, dan berbagai macam pembayaran yang menggunakan OVO sebagai pilihan pembayarannya, karena OVO telah terpercaya, memiliki keamanan lebih serta memiliki identitas yang sangat dikenal oleh berbagai masyarakat.
Daftar pustakaÂ
Barker, C., Jane, E.A. (2016). Cultural Studies: Theories and Practices. Sage PublicationsÂ
Mhjanto. (2020). Â Indonesian E-wallet Race 2020 -- GoPay, OVO, DANA, or LinkAja. Diakses dari https://m2insights.com/the-2020-indonesian-ewallet-race/Â
Junifer, C. (2016). Brightspot Market Sebagai Representasi Identitas "Cool" Kaum Muda di Jakarta. Jurnal Sosiologi, 20(1).