Mohon tunggu...
Shania Endah Pramesthia
Shania Endah Pramesthia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Universitas Padjadjaran

Mahasiswa Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Padjadjaran

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Sistem Pengelolaan Budidaya Perikanan

31 Maret 2022   17:49 Diperbarui: 31 Maret 2022   18:36 5571
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kita semua pasti tidak asing dengan kata budidaya perikanan. Budidaya perikanan merupakan suatu kegiatan untuk memproduksi organisme akuatik secara terkontrol guna mendapatkan keuntungan. Kegiatan budidaya ini bermacam-macam, ada budidaya berdasarkan salinitas, budidaya berdasarkan jenis organisme, budidaya berdasarkan tipe dan sistem akuakultur, dan berdasarkan sistem pengelolaan.

Budidaya berdasarkan sistem pengelolaan ini terbagi menjadi sistem budidaya ekstensif atau tradisional, sistem budidaya semi-intensif dan sistem budidaya intensif. Berikut merupakan penjelasan dari sistem pengelolaan budidaya perikanan.

Sistem Budidaya Ekstensif

Sistem budidaya ini masih sangat sederhana belum memakai teknologi yang modern dan hanya memanfaatkan kolam biasa tanpa adanya alat tambahan. Padat tebarannya pun masih rendah. Namun untuk pemula yang baru ingin berbudidaya tanpa memerlukan biaya yang tinggi bisa memanfaatkan sistem ini karena hanya membutuhkan biaya produksi awal untuk membeli benih ikan atau membeli induk ikan untuk kemudian disebarkan dan dibiarkan memijah secara alami.

Wadah untuk budidaya ini biasanya berpacu pada kolam atau badan air yang berukuran sedang hingga besar seperti kolam air dan sawah yang kondisi dasar dan dinding nya berupa tanah. Dalam pengelolaan ini, produksi pakan alami berperan sangat penting dengan produktivitas sistem yang relatif rendah. Biota yang dipanen oleh petani yang menggunakan sistem ini memiliki jumlah produksi dengan satuan luas yang rendah. Budidaya ini masih memiliki banyak kekurangan seperti hasil panennya belum menghasilkan hasil yang maksimal.

Sistem Budidaya Semi Intensif

Sistem budidaya ini merupakan peralihan dari sistem ekstensif atau bisa disebut juga perbaikan dari sistem ekstensif. Semi intensif sudah dilakukan pemupukan dan menggunakan pakan buatan yang teratur dengan padat tebaran yang lebih banyak, tetapi luas tempat yang lebih kecil. Dalam sistem semi intensif, produksi tambak ditingkatkan agar melampaui tingkat budidaya ekstensif dengan menambahkan pakan buatan dalam bentuk pelet kering untuk pembauran pakan yang tersedia secara alami di kolam.

Namun tidak sepenuhnya mengandalkan pakan buatan seperti pada sistem intensif. Biaya tenaga kerja dan pakan yang lebih tinggi karena pada sistem ini membutuhkan tingkat input dan produksi ikan sebagai perbaikan dari sistem ekstensif. Biasanya sistem ini dilakukan di kolam, tambak, sawah, dan jaring apung.

Sistem Budidaya Intensif

Budidaya intensif merupakan budidaya yang membutuhkan biaya produksi yang tinggi karena sudah menggunakan teknologi yang maju, serta pengelolaan yang sulit dapat timbul karena padat penebaran ikan yang tinggi. Sistem ini melibatkan input tingkat tinggi dan mengisi kolam ikan sebanyak mungkin untuk kemudian ikan diberi pakan tambahan. Biota pada budidaya ini bergantung pada pakan buatan yang diberikan secara teratur. Teknologi tambahan yang membantu sistem ini seperti pompa dan aerator.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun