Ramezani et al. (2023) mengungkapkan bahwa para pembuat kebijakan memerlukan informasi yang akurat dan tepat waktu dalam mengambil keputusan dalam konteks sistem kesehatan yang kompleks. Kini, kecerdasan buatan (AI) menawarkan sebagai pendekatan inovatif yang mempermudah proses pengumpulan data dan analisis di dalam lingkungan yang kompleks . Studi yang dilaksanakan menekankan perkembangan teknologi terkini dalam penerapan dan kapabilitas AI dalam mendukung  proses pembuatan kebijakan di bidang kesehatan. Didapatkan bahwa kecerdasan buatan mampu membuka peluang bagi analisis baru dan solusi inovatif dalam pengambilan keputusan, sehingga meningkatkan kapasitas dan kemampuan dalam evaluasi. Kecerdasan buatan juga memberikan peluang untuk membuat keputusan berdasarkan bukti dengan pengembangan platform dan perangkat baru. Pendekatan kecerdasan buatan mampu mempengaruhi proses pembuatan kebijakan di bidang kesehatan. operator kesehatan dapat mengambil manfaat dari potensi kecerdasan buatan guna memperluas penggunaan pembuatan kebijakan berbasis bukti. Wang and Xu (2023) mencoba meneliti menggunakan data panel dari 81 negara berkembang antara tahun 2002 dan 2019 untuk menganalisis bagaimana digitalisasi mempengaruhi kesehatan masyarakat, khususnya dalam hal perspektif ketimpangan pendapatan . Hasil penelitian menunjukkan bahwa digitalisasi memiliki dampak positif yang signifikan terhadap kesehatan masyarakat di negara-negara berkembang. Temuan ini tetap konsisten setelah dilakukan uji ketahanan. Analisis yang mempertimbangkan lokasi geografis dan tingkat pendapatan. hasilnya menunjukkan bahwa dampak positif digitalisasi terhadap kesehatan masyarakat paling kuat terlihat di Afrika dan negara-negara berpenghasilan menengah. Selain itu, analisis mekanisme mengungkapkan bahwa digitalisasi dapat berperan sebagai perantara dalam mengurangi ketimpangan pendapatan serta berkontribusi pada peningkatan kesehatan masyarakat. Penelitian ini memberikan wawasan tentang hubungan antara digitalisasi dan kesehatan masyarakat, serta menekankan pentingnya pemberdayaan digitalisasi dalam memenuhi kebutuhan kesehatan masyarakat.
SIMPULANÂ
Penelitian ini mengidentifikasi manfaat, tantangan dan langkah Transformasi Digital dalam Layanan Kesehatan Berkelanjutan di Indonesia melalui Systematic Literature Review (SLR).  Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat manfaat transformasi digital memiliki berupa peningkatkan pelayanan Pasien, Efisiensi dan penghematan biaya, pengambilan keputusan berbasis data, analisis kesehatan yang lebih akurat, serta  kemudahan akses infrastruktur digital.Namun,terdapat tantangan besar, yaitu keamanan dan privasi data pasien, tata kelola yang kompleks, serta kepatuhan terhadap peraturan,yang mencangkup masalah etika dan hukum. Contoh ranah etika dan hukum adalah ketika kecerdasan buatan (AL)  melakukan analisis data, apakah keputusan yang dihasilkan kecerdasan buatan dapat disahkan dapat disamakan dengan hak pasien. Langkah-langkah transformasi digital dalam pelayanan kesehatan berkelanjutan meluputi:Â
penilaian dan identifikasi: Â melakukan evaluasi terhadap kebutuhan dan tantangan yang ada
 mengembangkan strategi :merancang dan mengembangkan strategi yang selaras tujuanÂ
3Â .menentukan teknologi:Â memilih teknologi yang sesuai dengan peraturan
4.implementasi dan pelatihan: bagi sumber daya manusia (SDM) yang akan menggunakanyaÂ
5.monitoring dan menyesuaikan:Â melakukan pemantauan secara berkala dan menyesuaikan strategisesuai kebutuhan.
Â
DAFTAR PUSTAKA
Baiyere, H. Salmela, and T. Tapanainen, "Digital transformation and the new logics of business process management," European Journal of Information Systems, vol. 29, no. 3, pp. 238–259, 2020.