Mohon tunggu...
Beautiful Girl
Beautiful Girl Mohon Tunggu... -

Aku Tak Ingin Menjadi Orang Yg Merugi....

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Pelangi Cinta

11 Februari 2012   08:45 Diperbarui: 25 Juni 2015   19:47 433
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“ Siapa suruh kamu ngagetin aku. Aku kan lagi konsentrasi makan.” Kataku kesal.

“ Ya deh maaph… ” Kali ini dia tersenyum. Dia terlihat begitu tampan sewaktu tersenyum.

“ Habis ini kita kemana ?.” Tanyaku setelah selesai makan. Tampaknya hujan juga sudah mulai reda.

Indra hanya diam. Aku hampir kesal karena merasa di cuekin lagi olehnya.

“ Coba kamu lihat kearah kanan kamu.”Dia menyuruhku dan aku pun menoleh dan mencari-cari apa yang di maksudkan Indra itu. Sampai aku melihat pemandangan yang luar biasa yang belum pernah aku lihat sebelumnya. Sebuah pelangi melingkar di padang sawah, menambah keindahan ciptaan sang kuasa itu.

“ Ndra bagus banget…” Ku ungkapkan kekagumanku tapi Indra lagi-lagi malah sibuk mengambil sesuatu dalam tasnya. Aku pun tak menghiraukannya dan kembali melihat pemandangan yang menakjubkan itu. Ketika aku menoleh ke arah Indra ternyata dia sudah siap mengambil foto dengan kameranya. Sejak kapan anak itu suka sama fotografi. Tanyaku pada diri sendiri.

Cepetan… berdiri..!!!!” Suruhnya kepadaku. Akupun berdiri kemudian dan dengan cepat dia mengambil fotoku. Aku di suruh bergaya semauku dan aku pun mengikutinya. Gak nyangka ternyata ada sisi lain yang aku tidak tau tentangnya. Sisi lain yang begitu menyenangkan dan nyaman. Hal itu membuatku semakin kagum dan menyukainya.

“ Selalu ada sesuatu yang indah di balik hujan. Makanya jangan jadikan hujan sebagai pertanda buruk atau kesialan.” Aku kaget kenapa indra bisa tahu. Tapi, perkataannya menyadarkanku. Setelah melihat semua keindahan hari ini mungkin aku akan mulai menyukai hujan dan akan selalu menantikannya agar aku bisa melihat kembali pelangi setelah hujan reda.

“ Kenapa kamu bisa tahu kalau aku benci hujan ?.” Tanyaku penasaran. Dia hanya tersenyum mendengar pertanyaanku. Terasa getaran-getaran halus dalam hatiku melihat senyumannya. Kami pun melanjutkan perjalanan ke perpustakan kota untuk mencari materi makalah. Dari semua kejadian yang aku alami, aku mendapat ide membuat makalah bertema Hujan dan ternyata Indra tidak keberatan dengan usulku

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun