Malamnya Agam terbangun, ia segera keluar dan menghidupkan rokok yang telah ia siapkan. Duduk di kursi di depan jendela sambil mengisap tembakau. Ia melihat ke jalan dan terlihat banyak kendaraan lewat. Sudah 1 tahun lebih ia tidak pernah melihat kendaraan lagi.
      Dalam pikirannya terpikirkan bagaimana cara mereka menemukan sang pembunuh itu, pak Din, orang yang ia tau namanya dari cerita Yunus.  Beberapa kemungkinan dan skenario terlintas di benak mereka. Apa mereka akan lapor ke polisi? Atau mereka mencarinya sendiri? Bagaimana cara menemukan jejak pak Din hanya dengan plat nomor?
      Terlalu pusing dan membingungkan, ia beranjak dari tempat duduknya. Lalu menuju dispenser. Ia menyedu kopi. Menikmati sisa malam sebelum ia putuskan untuk tertidur lagi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H