Tiada yang hebat melainkan Engkau
      Tiada yang kutuju selain Engkau.
      Engkaulah yang Maha Satu
      Engkaulah yang Awal dan yang Akhir
      Setelah bernyanyi langkahnya menapaki rumah. Ia lihat foto kakek itu ketika masih muda, dengan senapan dan baju lorengnya sambil memegang kelinci yang habis ia tembak. Air mata tumpah kembali. Berat baginya merelakan orang yang telah ia sayang.
      Di atas kulkas ia menemukan sesuatu. Rokok milik kakeknya. Seperti apa rasanya merokok? Bathinnya.
      Ia keluar lalu duduk di tangga rumah panggung itu. Ia taruh rokok di mulutnya kemudian mulai menyalakan pemantik. Api itu membakar ujung rokok, pelan-pelan Agam menghirupnya. "Uhuk uhuk." Ia terbatuk. Tapi Agam tidak menyerah ia lakukan hal itu lagi berulang-ulang sampai ia terbiasa.
      2 minggu setelah kakeknya meninggal Agam di kejutkan oleh kedatangan seseorang. Ketika ia sedang membelah kayu untuk merenovasi peternakannya seseorang datang.
      Agam yang tengah menggergaji melihat orang itu. "Permisi kata orang itu."
      "Ya siapa ya?" kata Agam.
      "Kakek Bokir ada?"  Â