Mohon tunggu...
Syamsudin
Syamsudin Mohon Tunggu... Guru - Pencari Ilmu

Seorang musafir dari alam ruh dalam perjalanan singkatnya menuju alam ukhrawi, dari ketiadaan menuju keabadian, yang berusaha meninggalkan atsar/legacy.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Belajar Salat Lagi - Sedekap

14 September 2024   18:23 Diperbarui: 14 September 2024   18:27 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sukirman: 2017
Sukirman: 2017

MELIHAT KE TEMPAT SUJUD

Apabila Rasulullah saw. mengerjakan salat, beliau menundukkan kepalanya dan pandangan beliau ditujukan ke tanah. Abu Hurairah mengatakan bahwa pada mulanya Rasulullah saw. jika mengerjakan salat mengarahkan pandangannya ke langit, maka turunlah firman Allah yang berbunyi:

Q.S. Al Mu'minun: 2
Q.S. Al Mu'minun: 2
Lantas beliau menundukkan kepala (Al Albani: 2007, hlm. 288). Secara bahasa, kata خَشَعَ - خُشُوْع (khasya’a – khusyu’) bermakna “menyerah, tunduk, menunjukkan penghormatan” (almaany.com).

Rasulullah saw. melarang orang yang salat melihat ke langit dan larangan ini beliau pertegas dengan sabdanya, “Hendaknya mereka ketika salat berhenti menengadahkan pandangan mereka ke langit atau mata mereka tidak lagi kembali ke tempat semula.” Pada riwayat lain kalimatnya berbunyi “atau mata mereka akan copot dari tempatnya.” (Al Albani: 2007, hlm. 293).

Beliau juga melarang orang yang salat menoleh ke kiri dan ke kanan seraya menyatakan bahwa orang yang melakukannya pada saat salat berarti sedang dicolek oleh setan.

Rasulullah saw. juga menjaga khusyuknya dengan menghindari sesuatu yang bergambar, sebagaimana hal tersebut pernah terjadi pada dirinya karena memakai gamis bergambar dan salat dihadapan hiasan yang bergambar. Selain itu beliau menyatakan bahwa tidak boleh melaksanakan salat saat makanan sudah tersaji dan saat menahan dua hadas (buang air kecil dan besar).

Wallahu a’lam.

Sumber:

Al Albani, Muhammad Nashiruddin, Shifatu Shalatin Nabiyy, Maktabah Al Ma’arif lin Nasy wat Tauzi’, Riyadh, 2004

_______, Sifat Shalat Nabi (terj. A. Husnul Hakim Imzi), Pustaka Firdaus, Jakarta, 2008
_______, Sifat Shalat Nabi (terj. Abu Zakaria Al Atsari) Jilid 1, Griya Ilmu, Jakarta, 2007

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun