Mohon tunggu...
Syamsudin
Syamsudin Mohon Tunggu... Guru - Pencari Ilmu

Seorang musafir dari alam ruh dalam perjalanan singkatnya menuju alam ukhrawi, dari ketiadaan menuju keabadian, yang berusaha meninggalkan atsar/legacy.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengantar Logika

4 Oktober 2022   09:53 Diperbarui: 4 Oktober 2022   09:57 327
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Dokumentasi pribadi

2. Perkara-perkara yang dianalisis oleh logika adalah:

a. pengertian tentang suatu kenyataan
b. hubungan antara kenyataan satu dengan kenyataan lainnya
c. kesimpulan yang ditarik berdasarkan poin b. (hubungan antara kenyataan satu dengan kenyataan lain tersebut)

Contoh: Aku tidak dapat membeli mobil itu.

a. Logika menangkap arti "aku", "membeli", dan "mobil".
b. Logika menganalisis hubungan antara "aku" dan "tidak dapat membeli mobil". Logika akan mencari hubungan atas dasar apa "aku tidak dapat membeli mobil"?
c. Logika menganalisis validitas kesimpulan yang ditarik berdasarkan hubungan yang ada antara "aku" dan "tidak dapat membeli mobil".

Dengan demikian logika menganalisis jalan pikiran dari suatu kesimpulan.

3. Empat pertanyaan untuk menguji sebuah pemikiran, yaitu:

a. Apa yang hendak ditegaskan (kesimpulannya apa)?
b. Atas dasar apa kesimpulan tersebut dibuat (alasan/titik pangkal/premisnya apa)?
c. Bagaimana langkah penarikan kesimpulannya?
d. Apakah kesimpulan itu pasti benar, mungkin benar, atau salah?

4. Hubungan antara dua kenyataan dinyatakan dalam:

a. Kalimat berita/putusan, misalnya: Pohon-pohon tumbang. Gunung tidak meletus.
b. Sebab akibat, misalnya: Pohon-pohon tumbang karena tanah longsor.
c. Maksud tujuan, misalnya: Pohon-pohon ditebang untuk membuat jalan.
d. Bersyarat (jika/kalau maka), misalnya: Kalau orang membangun jalan maka pohon ditebang.

Hubungan-hubungan tersebut diproses dalam pikiran dan dikeluarkan dalam bentuk sebuah kalimat yang merupakan wujud dari kesimpulan pemikiran. Oleh sebab itu kalimat itu disebut kesimpulan.

5. Ukuran kebenaran adalah kesesuaian antara kalimat/peryataan/kesimpulan (poin 4 a sampai d) dengan fakta yang sesungguhnya terjadi di alam nyata.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun