Meski telah mengalami kemajuan yang signifikan, pengembangan ekonomi kreatif di Desa Gintangan tidak lepas dari tantangan yang harus dihadapi. Salah satu tantangan terbesarnya adalah menjaga kualitas produk agar tetap konsisten, terutama saat permintaan pasar meningkat. Hal ini menjadi kunci utama untuk memastikan bahwa produk kerajinan bambu yang dihasilkan tetap memenuhi standar yang diinginkan, baik oleh pasar lokal maupun internasional. Kualitas yang tidak terjaga dapat memengaruhi reputasi dan keberlanjutan usaha kerajinan bambu yang sudah dibangun dengan susah payah.
Selain tantangan kualitas, persaingan pasar yang semakin ketat juga menjadi perhatian yang tidak bisa diabaikan. Seiring dengan semakin banyaknya daerah di Indonesia yang mengembangkan ekonomi kreatif berbasis kerajinan bambu, jumlah pesaing yang muncul pun turut bertambah. Hal ini menjadikan pasar semakin kompetitif, dengan banyaknya produk serupa yang beredar. Untuk tetap unggul di pasar yang semakin ramai, Desa Gintangan perlu terus berinovasi, tidak hanya dalam hal desain produk yang lebih menarik dan modern, tetapi juga dalam memperkuat keunikan yang menjadi ciri khas produk bambu mereka.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H