Mohon tunggu...
Kelompok KKN 100 TANGGULANGIN
Kelompok KKN 100 TANGGULANGIN Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

Kami merupakan mahasiswa kelompok KKN UMD 100 Universitas Jember yang ditempatkan di Desa Tanggulangin, Kecamatan Tegalampel, Kabupaten Bondowoso.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

KKN UNEJ Membangun Desa 2023:"Simbah" Bokashi dan Paving dari Limbah

28 Juli 2023   22:46 Diperbarui: 28 Juli 2023   23:20 107
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pembuatan Bokashi dan Paving Block memiliki perbedaan dalam prosesnya namun sama-sama berasal dari limbah masyarakat. Bokashi dibuat dengan cara merendam sampah organik dengan cairan seperti air dan IM4 dan membutuhkan waktu beberapa minggu sedangkan Paving Block dibuat dengan cara membakar sampah anorganik (plastik) dan tidak membutuhkan waktu yang begitu lama.

Pada hari Kamis, 27 Juli 2023 pukul 12.00 WIB mahasiswa KKN 100 UNEJ melakukan sosialisasi Program SIMBAH: "Bokashi dan Paving dari limbah"  melakukan demonstrasi pembuatan paving block dari limbah plastik (anorganik). Kegiatan ini dihadiri oleh perwakilan warga dari semua dusun yang ada di Desa Tanggulangin dan perangkat desa setempat.

Sosialisasi program SIMBAH ini diawali dengan diskusi terkait permasalahan limbah yang ada di sekitar desa. Selanjutnya, masyarakat diberikan pemahaman mengenai jenis-jenis limbah dan cara pemilahannya. Kemudian, dilanjutkan dengan contoh-contoh pemanfaatan limbah sesuai dengan jenisnya, seperti limbah organik menjadi bokashi atau pupuk dan limbah plastik menjadi paving blok. Kegiatan ini diakhiri dengan demonstrasi pembuatan paving blok dari limbah plastik menggunakan pasir, tungku pembakaran, wadah pembakaran, alat pengaduk, cetakan, dan bensin.

Adapun cara pembuatan paving blok berbahan dasar limbah plastik adalah sebagai berikut;

1. Pengumpulan dan Pemilahan Limbah Plastik.

Beberapa jenis sampah yang dapat dipilah dan digunakan sebagai bahan untuk paving dari sampah plastik antara lain: Botol Plastik, Wadah Plastik, Kantong Plastik, Tali Plastik, Plastik Bekas Lainnya.
Penting untuk melakukan pemilahan dengan benar agar plastik yang digunakan untuk pembuatan paving blok adalah plastik yang sesuai dan aman untuk diolah.

2. Pencucian dan Pembersihan. 

Langkah ini dilakukan gunanya untuk menghilangkan kotoran yang ada pada limbah.


3. Pengeringan.

Proses pengeringan dilakukan berguna untuk menghilangkan kadar air pada limbah.


4. Proses Pembakaran dan Pencampuran. 

Proses pembakaran dilakukan dengan hati-hati mengingat proses pembakaran dapat menyebabkan gangguan pernafasan, dan iritasi pada mata. Selama proses pembakaran berlangsung di harapkan memakai masker dan kacamata pelindung. Setelah sampah di bakar seluruhnya, proses pencampuran di lakukan dengan menambahkan pasir dan kerikil. Ini di lakukan sebagai pemberat pada hasil paving plastic. Selain itu kegunaan pasir atau kerikil dapat menambahkan kekuatan pada paving.


5. Pencetakan

Setelah selesai proses pencampuran, adonan paving dimasukkan ke dalam cetakan saat masih dalam keadaan panas dan kemudian dipress menggunakan penutup untuk mengurangi kadar ruang di dalam adonan, sehingga kualitas paving tetap terjaga.

6. Pengeringan dan Pengerasan.

Proses pembuatan paving plastik melibatkan beberapa langkah, dan setelah adonan plastik dicampur dan dipress di dalam cetakan, adonan harus dibiarkan mengeras sebelum dapat dikeluarkan dari cetakan. Pengerasan memungkinkan adonan membentuk struktur yang kokoh dan kuat sehingga menjadi paving blok yang berkualitas. 

Waktu yang diperlukan untuk pengerasan dapat bervariasi tergantung pada jenis plastik yang digunakan dan kondisi lingkungan, namun sekitar 2 jam adalah perkiraan waktu yang umum digunakan dalam proses ini. Setelah adonan dianggap cukup dingin dan mengeras, adonan paving dapat dilepaskan dari cetakan dengan hati-hati untuk menghasilkan paving blok yang siap digunakan.

Saat ini, sudah terdapat seperangkat alat pembuat paving blok di balai desa Tanggul Angin yang dapat dicoba atau digunakan oleh masyarakat setempat.

#KKNUNEJ

#LP2MUNEJ

#UNEJ

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun