4. Proses Pembakaran dan Pencampuran.Â
Proses pembakaran dilakukan dengan hati-hati mengingat proses pembakaran dapat menyebabkan gangguan pernafasan, dan iritasi pada mata. Selama proses pembakaran berlangsung di harapkan memakai masker dan kacamata pelindung. Setelah sampah di bakar seluruhnya, proses pencampuran di lakukan dengan menambahkan pasir dan kerikil. Ini di lakukan sebagai pemberat pada hasil paving plastic. Selain itu kegunaan pasir atau kerikil dapat menambahkan kekuatan pada paving.
5. Pencetakan
Setelah selesai proses pencampuran, adonan paving dimasukkan ke dalam cetakan saat masih dalam keadaan panas dan kemudian dipress menggunakan penutup untuk mengurangi kadar ruang di dalam adonan, sehingga kualitas paving tetap terjaga.
6. Pengeringan dan Pengerasan.
Proses pembuatan paving plastik melibatkan beberapa langkah, dan setelah adonan plastik dicampur dan dipress di dalam cetakan, adonan harus dibiarkan mengeras sebelum dapat dikeluarkan dari cetakan. Pengerasan memungkinkan adonan membentuk struktur yang kokoh dan kuat sehingga menjadi paving blok yang berkualitas.Â
Waktu yang diperlukan untuk pengerasan dapat bervariasi tergantung pada jenis plastik yang digunakan dan kondisi lingkungan, namun sekitar 2 jam adalah perkiraan waktu yang umum digunakan dalam proses ini. Setelah adonan dianggap cukup dingin dan mengeras, adonan paving dapat dilepaskan dari cetakan dengan hati-hati untuk menghasilkan paving blok yang siap digunakan.
Saat ini, sudah terdapat seperangkat alat pembuat paving blok di balai desa Tanggul Angin yang dapat dicoba atau digunakan oleh masyarakat setempat.
#UNEJ