Mohon tunggu...
Shalom Davita
Shalom Davita Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Universitas Airlangga

Hai sahabat kompasiana, salam hangat, saya Shalom, mahasiswa tahun pertama di Universitas Airlangga jurusan Hubungan Internasional. Saya bergabung dalam kompasiana guna belajar membuat artikel dan tulisan yang baik, mohon saran masukan dan feedbacknya ya sahabat kompasiana, terima kasih ^^

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Indonesia dan Gastrodiplomasi: Diplomasi Asik Lewat Makanan

14 Juni 2022   21:18 Diperbarui: 14 Juni 2022   21:30 764
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Gastrodiplomasi dan Sejarah Gastrodiplomasi

Konsep dan frasa gastrodiplomasi ini pertama kali dipakai oleh Economist article dalam Thailand's public diplomacy campaign to promote its food and culinary art to the world, kemudian frasa gastrodiplomasi ini semakin populer dan meluas, dalam gastrodiplomasi negara menggunakan makanan sebagai bagian dari upaya negara untuk mempromosikan budaya, membentuk citra yang baik, dan juga mempopulerkan industri makanan mereka untuk menarik wisatawan ataupun membangun hubungan diplomatic atau hubungan politik yang harmonis dengan negara lain (Zhang, 2015, p. 569).

 Gastrodiplomasi ini juga telah dilakukan oleh Franklin Delano Roosevelt pada 11 Juni 1939 yang menjamu King George VI dan Queen Elizabeth di halaman belakang rumahnya dan menjamu tamu kehormatan tersebut dengan menu yang kasual dan tidak formal salah satunya adalah hot dog. Kemudian peristiwa tersebut langsung menjadi berita hangat dan dilansir oleh The New York Times, kemudian dengan adanya hot dog summit ini menjadi awal permulaan hubungan diplomatik yang harmonis antara Amerika Serikat dan Britania Raya atau Inggris.Gastrodiplomasi di berbagai negara Berikut ini adalah tabel komparasi gastrodiplomasi yang telah terlaksana di berbagai negara yang dapat menjelaskan secara singkat bagaimana praktik gastrodiplomasi terlaksana di berbagai negara Sumber: Balakrishnan Nair, Bipithalal. (2021). Gastrodiplomacy in Tourism: 'Capturing Hearts and Minds through Stomachs.

Meninjau Peluang Indonesia dalam Gastrodiplomasi

Indonesia memiliki bekal yang cukup dalam melaksanakan gastrodiplomasi seperti telah dilansir oleh CNN pada tahun 2017 bahwa rendang menjadi makanan terenak di dunia disusul oleh nasi goreng yang menempati posisi kedua makanan terenak di dunia dan sate ayam yang  menempati posisi keempat belas, lalu rendang kembali muncul dalam jajaran makanan terenak di dunia versi CNN 2021 yaitu menempati posisi ke-11 dari 50 daftar makanan terenak di dunia. Tak hanya makanan Indonesia saja yang telah diakui kelezatannya oleh masyarakat dunia, es cendol dan es kelapa muda juga telah memasuki daftar minuman terenak di dunia versi CNN tahun 2017, es cendol menempati posisi ke-45 dan es kelapa muda menempati posisi ke-19. Hal ini menunjukkan bahwa cita rasa lokal Indonesia telah diakui kelezatan cita rasanya oleh masyarakat dunia, hal ini merupakan poin penting yang harus digarisbawahi bahwasanya Indonesia memiliki bekal yang cukup baik dalam pelaksanaan praktik gastrodiplomasi dimana Indonesia memiliki cita rasa khas rempah dan juga cita rasa lokal yang beragam, mungkin kedepannya Indonesia perlu membuat suatu program yang tersusun dengan rapi guna pelaksanaan praktik gastrodiplomasi agar praktik gastrodiplomasi ini dapat berhasil dan dapat menuai hasil yang diinginkan seperti meningkatnya jumlah wisatawan, makanan cita rasa khas Indonesia yang semakin mengglobal dan juga menjalin hubungan diplomatik yang harmonis dengan negara lain melalui jamuan makan.

Simpulan
Kemudian, dapat disimpulkan bahwa gastrodiplomasi ini merupakan cara efektif yang dapat memperkenalkan Indonesia pada kancah dunia, dengan merujuk pada literasi-literasi yang menjadi referensi artikel ini, maka kita dapat pula mempelajari pola-pola gastrodiplomasi di berbagai negara yang dapat dikatakan sudah berhasil menjalankan praktik gastrodiplomasinya, seperti halnya di Thailand yang berhasil dalam gastrodiplomasi sehingga menjadikan Thailand menjadi the most visited country in Southeast Asia. Indonesia memiliki potensi yang luar biasa dalam gastrodiplomasi, seperti halnya yang telah dilansir oleh CNN, makanan dan minuman khas Indonesia sempat memasuki deretan makanan dan minuman terenak di dunia. Hal ini dapat diartikan bahwa cita rasa khas Indonesia telah terekognisi oleh masyarakat global, hal ini dapat menjadi suatu poin penting dan bekal bagi Indonesia untuk percaya diri memulai praktik gastrodiplomasi yang lebih masif kedepannya, berkaca juga pada praktik-praktik gastrodiplomasi yang telah berhasil diterapkan di berbagai negara seperti halnya Thailand, Jepang, Korea Selatan, dan lain-lainnya.

Referensi:

Balakrishnan Nair, Bipithalal. (2021). Gastrodiplomacy in Tourism: 'Capturing Hearts and Minds through Stomachs'. 14. 30-40.

Cheung, T., 2017. World's 50 most delicious drinks. CNN. Available at: https://edition.cnn.com/travel/article/most-delicious-drinks-world/index.html [Accessed June 14, 2022]. 

Cheung, T., 2017. Your pick: World's 50 best foods. CNN. Available at: https://edition.cnn.com/travel/article/world-best-foods-readers-choice/index.html [Accessed June 14, 2022].

Harrington, R. J. and Ottenbacher, M. C. (2010) 'Culinary Tourism --- A Case Study of the', pp. 14--32. doi: 10.1080/15428052.2010.490765.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun