Pengaruh E-Commerce terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia

Teknologi digital saat ini sangat berkembang pesat di sejumlah bidang, salah satunya dalam bidang ekonomi dan perdagangan. Dapat di lihat dari perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang terus berlangsung dengan cepat dan canggih. Salah satu contoh yang memiliki dampak besar yaitu adanya penggunaan internet. Semakin berkembangnya era modern saat ini, internet juga semakin canggih dengan berbagai fitur yang ditawarkan. Begitu pesatnya penggunaan internet memberikan dampak terhadap pertumbuhan ekonomi secara signifikan.

Berdasarkan hasil survey Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) dalam laman resminya mencatat, pengguna internet di Indonesia mencapai 215,63 juta orang atau setara dengan 78,19% dari total populasi di Indonesia yaitu sebanyak 275,77 juta jiwa.

Tingginya penggunaan internet di Indonesia berbarengan dengan berkembangnya bisnis online atau yang biasa disebut dengan e-commerce. Selain itu, pertumbuhan populasi di Indonesia juga berkontribusi terhadap peningkatan pengguna e-commerce, yang sebagian besar adalah konsumen muda yang paham digital.  peningkatan pertumbuhan penduduk di Indonesia juga merupakan faktor penyebab meningkatnya pengguna e-commerce, dengan mayoritas dari mereka adalah konsumen muda yang terbuka akan digital. Platform e-commerce dan transaksi digital semakin memengaruhi pemikiran masyarakat karena kepraktisan, kenyamanan, dan efisiensinya.

Pengertian e-commerce

Menurut Loudon (1998) e-commerce  adalah  proses transaksi dimana pembeli dan penjual menggunakan komputer untuk membeli dan menjual berbagai produk secara elektronik dari satu perusahaan ke perusahaan lain dengan menggunakan komputer sebagai perantara transaksi bisnis yang dilakukan. Namun seiring berjalannya waktu, e-commerce tidak hanya dapat diakses melalui web atau komputer saja, tetapi juga melalui aplikasi.

Jenis-jenis e-commerce di Indonesia 

1. Business to Consumer (B2C) 

Transaksi ini dilakukan oleh para pelaku usaha yang menyediakan produk dan jasa kepada konsumen yang berbelanja secara online. Contohnya Bhinneka.com dan Tiket.com.

2. Business to Business (B2B) 

Transaksi yang dilakukan oleh rekan kerja yang melibatkan penjualan barang atau jasa dan  saling memahami bisnis masing-masing. Contohnya Bizzy dan Ralali.

3. Consumer to Consumer (C2C)

Dalam transaksi ini, konsumen melakukan penjualan langsung ke konsumen secara online melalui pihak ketiga yang menyediakan platform. Contohnya Shopee, Tokopedia, dan sejenisnya.

4. Consumer to Business (C2B)

Transaksi pembelian dan penjualan oleh konsumen yang menyediakan produk atau jasa kepada suatu bisnis. Contohnya freelancer.com.

5. Business to Administration (B2A)

B2A adalah platform penjualan barang dan jasa dengan mengajukan penawaran dan memenuhi persyaratan kepada pemerintah. Contohnya www.allianz.com dan www.pajak.go.id.

6. Consumer to Administration (C2A)

C2A merupakan proses transaksi elektronik yang dilakukan oleh perorangan kepada pemerintah. Contohnya Jamsostek dan Pajak.

7. Online to Offline (O2O)

Proses transaksi dimana penjual menggunakan dua jalur yaitu online yang digunakan untuk promosi dan mencari konsumen, dan offline yang digunakan untuk meneruskan melakukan pembelian. Contohnya Gojek dan Grab.

Pengaruh e-commerce terhadap ekonomi di indonesia

E-commerce memberikan kontribusi yang signifikan terhadap pembangunan ekonomi karena dapat memberikan dampak positif pada beberapa aspek  pembangunan ekonomi. Seperti pada beberapa tahun lalu perekonomian dunia termasuk Indonesia sedang mengalami keterpurukan karena adanya pandemi Covid-19 sehingga kegiatan perekonomian terganggu. Semenjak pandemi itu semakin banyak masyarakat menghabiskan waktunya dirumah karena adanya pembatasan sosial. Sehingga, masyarakat akan lebih sering melakukan segala aktivitas seperti transaksi jual beli secara virtual melalui smart phone ataupun media digital lainnya.

Meskipun pandemi sudah tidak ada, minat masyarakat untuk melakukan transaksi di e-commerce masih tinggi karena selain efektif dan efisien, produk yang ditawarkan sangat bervariasi. Faktanya, e-commerce saat ini semakin berkembang pesat. bisnis online yang mudah dijangkau, jangkauannya luas dan jumlah pengguna internet yang besar di indonesia mendorong masyarakat untuk membuka lapak untuk mendapatkan keuntungan.

Berdasarkan laporan terbaru dalam laman Google, Temasek, dan Bain & Company berjudul e-Conomy SEA 2023. E-commerce menjadi sektor yang berkontribusi paling besar terhadap perekonomian digital indonesia pada tahun 2023. Nilai transaksi bruto atau gross merchandise value (GMV) ekonomi digital Indonesia di sektor e-commerce diperkirakan mencapai US$62 miliar pada tahun 2023. Kinerja ini berkontribusi sebesar 75,6% terhadap GMV ekonomi digital Indonesia sebesar US$82 miliar pada tahun ini.

Semakin berkembangnya e-commerce dan didukung oleh adanya hukum yang berlaku untuk melindungi pelaku e-commerce, hal itu juga merupakan dampak globalisasi yang mampu menunjang rasa aman dalam melakukan jual beli di e-commerce. Pengaruh produk dan proses pendistribusian marketing digital terhadap minat beli masyarakat global maupun lokal juga menegaskan bagaimana pentingnya digitalisasi di zaman ini untuk tetap menjalankan roda ekonomi.

Sebagai kalangan milenial yang berbekal ketekunan, kreatif dan inovatif, harus memanfaatkan fasilitas teknologi digital ini, karna dapat membangun usaha kreatif yang memiliki peluang besar untuk meraih kesuksesan dan dapat membuka lapangan pekerjaan untuk banyak orang. Bagi lembaga pemerintah, hal tersebut juga menguntungkan karena adanya penerimaan dari sektor pajak pertambahan nilai (PPN) dan bisa meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional.

referensi :

Ayu, S., & Lahmi, A. (2020). Peran e-commerce terhadap perekonomian Indonesia selama pandemi Covid-19. Jurnal Kajian Manajemen Bisnis Vol. 9 (2), 2020, 114-123.

Ayu, N. M. Y. D. (2023). PENGARUH E-COMMERCE TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA. Jurnal Ekonomi Trisakti Vol. 3 No. 2 Oktober 2023 : hal :2891-2900