Mohon tunggu...
Shaleh Muhammad
Shaleh Muhammad Mohon Tunggu... Jurnalis - Kuli Kata

Pejalan Sunyi, menulis dalam gelap.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Lapang Lahatmu

9 Desember 2022   23:27 Diperbarui: 10 Desember 2022   00:07 151
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dawai dendam kesumat ini

Pelan getar jiwa dan bumi

Melambai memanggilku

Lusuh,  kain sarung itu di kepalanya

Perawakannya tinggi tegar, seingatku kepala ini akrab usapan tangannya

Panorama alam  di belakang rumah memanggil ingatan

Jelas! Di selimuti hijau padi dan gemericik air tempat bermain adik kecilku

Masih saja aku dalam tanya, siapa sosok itu?

Rasanya tidak begitu asing

Berada tepat di depanku, tatapan  mata yang terpisah ubin kaca

Sangat jelas dalam ingatan, tapi mataku buram kali ini

Hanya bisa menerka yang tak pasti

Perlahan aku mendekatinya

Kusapa dia dengan salam

Tetapi hanya senyum kecil tergambar di raut wajahnya yang berseri

Aku bertanya, siapa gerangan dirimu?

Tetapi sekali lagi ia tersenyum

Tak tahu dari mana, suara yang juga tidak asing mengalun lembut di telingaku

Sungguh merdu alunannya, memaksa sanubari memanggil pilu

"Jaga diri nak," begitu, indah suaranya tetapi singkat

Mata ini seketika terpejam, saat kubuka kembali sosok itu lenyap tak tau kemana

Hanya alunan suara yang mengalun indah semakin menjauh dan kemudian hilang

Sejak saat itu tidak lagi hadir menjumpaiku

Sosoknya benar-benar pergi untuk selamanya

Tiap tidurku berharap ia hadir dalam mimpi

Tetap saja ia sama sekali tak pernah hadir

Perlahan aku melupakan tentangnya

Hingga aku terbawa begitu jauh dalam arus kehidupan

Ingatan itu ingin aku hapus, tetapi demi langit dan penguasa semesta sungguh, aku tidak mampu

Semoga saja di penghidupan kedua wajahnya tak lagi samar

Suaranya tak lagi mengalun, tetapi dekapannya dan usapan tangannya kembali mendekapku

Damai, dan Damaialah Lahatmu.......

Baurung, 09/11/22

Pusi untuk  Ayu Sasmita

Fb :@yunn

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun