Mohon tunggu...
Patriot Negara
Patriot Negara Mohon Tunggu... Lainnya - warga Indonesia

Warga dunia

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Keadilan Ekonomi: Cita-cita Lama yang Makin Sirna

5 April 2018   11:53 Diperbarui: 5 April 2018   11:55 537
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pemilik warung yang perlahan mati digempur convenience store dan supermarket, anak-anaknya sekarang sudah berprofesi jadi karyawan hypermart. Kelas entrepreneur yang ada berubah menjadi kelas karyawan yang digaji.

Disini negara harus berperan sebagai regulator dan hadir untuk memberikan keadilan ekonomi kepada masyarakatnya. Orang tidak dilarang untuk menjadi kaya, tapi dilarang untuk menguasai semuanya sendirian. Orang tidak perlu dilarang berusaha tapi pengusaha kecil harus didukung agar bisa bersaing secara sehat dengan raksasa ekonomi yang punya segalanya baik dalam permodalan, sumber produksi, dan distribusi.

Ketahanan ekonomi nasional akan lebih kuat kalau struktur penguasaan ekonomi lebih tersebar. Satu konglomerasi tumbang karena transaksi bitcoin dan derivative bisa berakibat pada puluhan ribu pekerja sedangkan satu entrepreneur menengah tumbang hanya akan berakibat pada puluhan atau ratusan orang yang terkena dampaknya.

Konglomerasi lokal yang terjadi suatu saat juga bisa dimangsa oleh konglomerasi global yang lebih dahsyat karena menguasai rantai produksi konsumsi dari A sampai Z. Jika itu terjadi maka era penjajahan kembali terjadi di negeri ini, yang bahkan lebih sadis dari era ketika VOC menjadi pemonopoli perdagangan di Hindia Belanda.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun