Mohon tunggu...
Patriot Negara
Patriot Negara Mohon Tunggu... Lainnya - warga Indonesia

Warga dunia

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Bagaimana Melaksanakan Shalat di Saat Travelling?

24 Februari 2016   13:26 Diperbarui: 24 Februari 2016   14:18 308
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Muslim pada dasarnya bisa melakukan ibadah shalat dimana saja ditempat yang bersih.  Jika tak yakin dimana bisa melakukan shalat, tanyakanlah kepada security atau bagian informasi tentang tempat yang bisa digunakan. Jika berada di tempat selain airport dan masjid susah ditemukan atau jauh lokasinya, maka bisa menggunakan area tangga darurat yang biasanya jarang dilalui orang atau di pojok taman jika tak ingin menarik perhatian orang lain.  Tempat yang sering dilalui biasanya adalah antara parkiran dan gedung atau jalan menghubungkan dua gedung. Cukup berputar dan menghindari jalan atau di belakang gedung maka tempat tenang bisa ditemukan dan digunakan untuk shalat.

Waktu Shalat

Menarik untuk diketahui, orang hanya terbebas dari waktu shalat jika sudah tak sadarkan diri, berada dalam kondisi comma, atau sudah menghembuskan nafas terakhir. Orang yang sakit parah dan tak bisa menggerakkan satu anggota tubuhpun dan masih bisa sadar bisa shalat hanya dengan pikirannya tanpa melakukan gerak apapun.

Shalat juga harus dilakukan pada saat tertentu. Di negara-negara non muslim jarang terdengar suara azan sebagai penanda telah masuk waktu shalat. Waktu shalat juga berbeda-beda tergantung lokasi geografis dan posisi matahari. 

Jika berpatokan pada matahari maka berikut cara mengetahui waktu shalat. Waktu shalat shubuh adalah ketika fajar matahari sudah muncul di langit gelap dan kondisi matahari belum terlihat sampai matahari terbit dan benar-benar terlihat. Waktu shalat Zhuhur dimulai ketika bayangan dibawah matahari mulai kembali memanjang karena matahari mulai pindah ke arah barat dari titik kulminasinya setelah sebelumnya memendek karena matahari bergerak ke titik kulminasi. Waktu Zhuhur berakhir disaat panjang bayangan sama dengan panjang bendanya dan ini juga berarti awal dari waktu Ashar. Waktu ashar berakhir ketika matahari sudah sempurna tenggelam artinya sudah tak terlihat sama sekali meskipun langit masih berwarna merah dan ini juga berarti masuknya waktu magrib. Waktu magrib dimulai saat matahari sempurna tenggelam dan langit berwarna merah sampai dengan warna kemerahan hilang menjadi gelap. Akhir dari waktu Magrib juga berarti masuknya waktu Isya dan waktu Isya berakhir ketika tiba saatnya waktu shubuh. Meskipun demikian tak mudah bagi banyak orang untuk melihat posisi matahari apabila tinggal di daerah perkotaan karena pemandangan ke arah horizon terhalang bangunan.

Cara lain mengetahui waktu shalat adalah dengan menggunakan aplikasi waktu shalat (prayer time)  yang banyak tersedia untuk ponsel pintar baik berbasis android atau IOS. Cukup aktifkan GPS atau memasukkan nama kota maka aplikasi akan memberikan informasi akurat untuk waktu shalat di tempat yang bersangkutan. Meskipun demikian untuk wilayah dengan kontur pegunungan, jarak satu kilometer bisa berarti ada perbedaan waktu shalat yang cukup besar sehingga ada baiknya metode menentukan waktu shalat dengan menggunakan posisi matahari perlu diketahui dengan baik.

 

Sumber foto: dari sini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun