Apakah tugas-tugas ini bisa diubah jadi opor saja?
"Kalau bisa diubah jadi opor, udah aku ubah jadi opor sih tugas-tugas ini," keluh Ceha, mahasiswi Sastra Inggris.
Di sisi lain, Woro tetap mengerjakan tugasnya tanpa keinginan mengubah tugasnya menjadi opor, tapi ada keluhan lain, "Gabisa bedain enak sama engganya suatu makanan gara gara di otak beban praktikum sama tugas."
Meskipun ada pemikiran untuk mengubah tugas menjadi opor hingga rasa opor tidak bisa dinikmati dengan maksimal, tugas kuliah tetap harus dikerjakan. Bagaimanapun, bulan April ini masih masa perkuliahan, bukan libur semester, sehingga sangat wajar jika ada materi yang harus dikejar dan tugas yang harus dikerjakan.
"Mungkin kalau dari aku keluhannya itu deadline tugasnya jangan diubah-ubah," ujar Ceha. "Jadi kesel juga tiba-tiba harus udah ngumpulin tugas karna deadlinenya dimajuin, ngejar libur Idulfitri."
Kemudian Rikka, mahasiswa Pendidikan Bahasa Inggris, menambahkan, "Liburannya kerasa bentar karena ada tugas yang harus dikerjain, jadi kepikiran terus. Kalaupun liburnya cuman seminggu tapi gaada tugas kayaknya lebih baik sih. Tapi mau gimana lagi, tugas tetep harus dikerjain."
Begitulah jadinya ketika liburan yang merupakan ajang kumpul keluarga harus diisi dengan kegiatan mengerjakan tugas. Kebetulan saja tahun ini libur Idulfitri bertepatan dengan jadwal masuk kuliah, terlebih pada minggu-minggu persiapan UTS. Walaupun rasanya berat mengerjakan tugas saat kumpul keluarga dan di kampung halaman, tugas kuliah tetap harus dikerjakan. Menimba ilmu tetap jadi kewajiban.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H