Mohon tunggu...
Shahrul Hidayat
Shahrul Hidayat Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Media Penugasan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Hubungan Es Krim Aice dalam Ekonomi Politik Global

29 Februari 2024   15:16 Diperbarui: 29 Februari 2024   15:23 226
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pada era globalisasi saat ini, banyak produsen barang domestik bersaing untuk memasarkan barang mereka untuk menarik perhatian konsumen di pasar global.  Perusahaan harus berusaha mencapai tujuan untuk mencapai kesuksesan dalam dunia bisnis. untuk menghasilkan dan mempertahankan pelanggan.  

Untuk mencapai tujuan tersebut, perusahaan harus selalu berusaha untuk memastikan bahwa produk mereka memenuhi keinginan pelanggan dan memiliki kualitas produk yang sebanding dengan harga beli.  Fungsi organisasi yang dikenal sebagai pemasaran terdiri dari berbagai proses yang digunakan untuk menciptakan, mengkomunikasikan, dan memberikan nilai kepada pelanggan serta mengelola hubungan pelanggan dengan cara yang menguntungkan perusahaan dan para pemilik sahamnya.  

Tujuan pemasaran adalah untuk mengetahui dan memahami pelanggan sehingga barang dan jasa dapat beradaptasi dengan mereka, dan kemudian menjual-nya.

Seperti halnya industri kuliner es krim, orang Indonesia sangat menyukai es krim, baik anak-anak maupun orang dewasa. Karena suhunya yang tropis, banyak orang menyukai rasanya yang beragam, teksturnya yang lembut, dan rasanya yang beragam memberikan rasa dingin yang menyegarkan di lidah saat bersantai. 

Industri es krim memiliki peluang pasar yang kuat karena pelanggannya berasal dari berbagai usia dan kelompok sosial, dengan penekanan khusus pada demografi remaja dari usia lima belas belas hingga dua puluh tahun. Hal ini memungkinkan banyak produsen es krim lainnya masuk ke pasar. Meskipun perekonomian Indonesia tidak stabil, produsen es krim terus berusaha memenuhi permintaan dan keinginan pelanggan.

Aice ice cream merupakan salah satu produk es krim yang sangat diminati oleh pelanggan. Perusahaan berlisensi Aice Indonesia, yang merupakan bagian dari lini produk makanan dan minuman PT Alpen Food Industry, Didirikan pada tahun 2014 di Singapura. Perusahaan berlisensi memiliki tim yang memiliki pengalaman dalam industri es krim selama dua puluh tahun.  

dibagikan diumumkan di website resmi Aice, perusahaan ini telah membangun pabrik di Yogyakarta di Indonesia sejak tahun 2015. Aice berkomitmen untuk menjadi "Merek es krim yang paling populer" di Asia Tenggara dan menggandeng perusahaan mikro kecil dan menengah (UMKM) untuk bekerja sama. 

Saat ini, Aice memiliki 80.000 toko di seluruh Indonesia. Mengirimkan produk es krim dengan kualitas, kesenangan, kesegaran, kepuasan, dan inovasi kepada pelanggan. Agar produk yang mereka tawarkan diterima dengan baik oleh pelanggan, mereka harus memiliki senjata yang unggul dan daya tarik yang cukup menarik. Es krim Aice dapat dianggap sebagai bagian dari pasar ekonomi politik internasional dalam beberapa cara:

  • Perdagangan Internasional: Aice merupakan produk ekspor Indonesia, dan dengan ekspansi internasionalnya, merek ini menjadi bagian dari perdagangan internasional. Hal ini menciptakan aliran barang antarnegara dan mempengaruhi neraca perdagangan Indonesia dengan negara-negara di mana Aice dijual.
  • Investasi Langsung Asing (FDI): Jika Aice membuka pabrik-pabrik atau fasilitas produksi di luar Indonesia untuk memenuhi permintaan internasional, ini dapat dianggap sebagai bentuk investasi langsung asing. FDI semacam itu memberikan kontribusi pada ekonomi negara tuan rumah dan dapat mempengaruhi iklim investasi di negara-negara yang menerima investasi tersebut.
  • Hubungan Politik dan Diplomasi Ekonomi: Kesuksesan Aice di pasar internasional dapat memperkuat hubungan diplomatik Indonesia dengan negara-negara yang menjadi pasar utamanya. Pemerintah Indonesia dapat menggunakan kesuksesan Aice sebagai alat diplomasi ekonomi, serta menjalin kemitraan ekonomi dengan negara-negara tersebut.
  • Pengaruh Regulasi dan Kebijakan Ekonomi: Kegiatan ekonomi Aice di pasar internasional dapat dipengaruhi oleh regulasi dan kebijakan ekonomi di negara-negara tujuan. Regulasi perdagangan, kebijakan pajak, dan aturan investasi asing adalah beberapa faktor yang dapat mempengaruhi operasi bisnis Aice di tingkat internasional.
  • Pengaruh Budaya dan Citra Merek: Es krim Aice tidak hanya merupakan produk konsumen, tetapi juga mencerminkan citra dan identitas Indonesia. Di pasar internasional, produk seperti Aice dapat menjadi alat untuk mempromosikan budaya Indonesia, yang pada gilirannya dapat mempengaruhi persepsi internasional tentang Indonesia sebagai negara dan budayanya.

Dengan demikian, es krim Aice tidak hanya merupakan produk dalam pasar domestik Indonesia, tetapi juga memiliki peran dan dampak yang signifikan dalam pasar ekonomi politik internasional, mempengaruhi perdagangan, investasi, diplomasi, regulasi, dan citra budaya negara asalnya. 

Aice es krim telah menjadi merek terkenal di Asia Tenggara dan telah masuk ke pasar internasional seperti Indonesia, Vietnam, Filipina, dan negara lain.  Aice Group menjadi merek es krim yang kuat di seluruh dunia setelah berhasil bersaing dengan merek es krim lain dan mendapatkan pengakuan di seluruh dunia.  

Menurut Euromonitor International, Aice Group telah menjadi merek es krim terpopuler di Indonesia dan mencatat peningkatan penjualan yang signifikan.  Aice berkonsentrasi pada es krim impulsif, kategori es krim terbesar di Indonesia, dan telah berhasil memperluas pasar dengan strategi diferensiasi produk.  Aice Group telah memanfaatkan pendekatan kreatif untuk memasuki banyak pasar baru dan memperluas demografi pelanggan es krim di Indonesia.

Untuk memastikan produknya tetap segar , berkualitas, dan aman untuk dikonsumsi, Aice Group memperkuat skala dan teknologi produksinya.  Dalam industri es krim Indonesia, strategi Aice untuk memanfaatkan toko serba ada dan warung-warung kecil telah menjadi saluran distribusi penting.  

Aice Group telah menjadi produsen es krim nomor satu di Indonesia setelah memperluas bisnisnya ke berbagai negara Asia Tenggara. sebagai perusahaan yang beroperasi di wilayah ASEAN, Aice dapat memiliki pengaruh dalam konteks acara tersebut melalui dukungan sponsor atau kemitraan dengan acara-acara yang terkait dengan ASEAN Games.

Pada 2018 Aice dapat menjadi salah satu sponsor resmi atau mitra perusahaan yang menyediakan produk makanan dan minuman untuk atlet, penonton, atau acara-acara yang terkait dengan ASEAN Games yang dimana turnamen tersebut merupakan turnamen terbesar di wilayah asia tenggara. 

Melalui keterlibatan dalam sponsor atau kemitraan semacam itu, Aice dapat memanfaatkan platform ASEAN Games untuk meningkatkan visibilitas mereknya di antara audiens regional dan internasional, serta memperluas pangsa pasar di negara-negara ASEAN. Ini bisa menjadi bagian dari strategi pemasaran dan promosi yang lebih luas untuk memperkuat posisi Aice sebagai merek es krim terkemuka di wilayah tersebut. 

Bahkan pada tahun 2022 yang lalu Aice dan FIFA (Federation Internasionale De Football Association) mengumumkan Aice sebagai merek es krim resmi di asia tenggara pemain sepak bola kelas internasional seperti Lionel Messi dan Kylian Mbappe di tunjuk sebagai Brand Ambassador dari es krim Aice.

Jika kita melihat pasar es krim Aice dari sudut pandang teori liberalisme ekonomi, beberapa prinsip dasar dan asumsi yang mendasarinya dapat diterapkan. Liberalisme ekonomi, dalam konteks ini, menekankan pada kebebasan individu dan pasar yang bebas dari campur tangan pemerintah yang berlebihan.  

Teori liberalisme mendukung kebebasan pasar yang tidak terhalang. Dalam hal ini, pasar es krim Aice dianggap sebagai bagian dari pasar yang beroperasi tanpa intervensi pemerintah yang berlebihan. Aice dapat menawarkan produknya dengan harga dan kualitas yang sesuai dengan keputusan bebas dari perusahaan dan konsumen.

Selain itu, liberal menekankan pentingnya persaingan yang sehat di pasar. Pasar es krim adalah contoh yang baik di mana Aice bersaing dengan merek lain untuk mendapatkan pangsa pasar. Dalam persaingan bebas ini, pelanggan dapat memilih es krim mana yang paling mereka sukai, dan perusahaan, termasuk Aice, harus terus berinovasi dan meningkatkan kualitas produk mereka untuk tetap bersaing. 

Teori liberalisme menekankan efisiensi pasar, di mana alokasi sumber daya diatur oleh mekanisme pasar daripada intervensi pemerintah. Dalam hal ini, diharapkan bahwa Aice akan memproduksi es krim dengan cara yang paling efisien dan mengalokasikan sumber daya perusahaan untuk memaksimalkan keuntungan, yang pada gilirannya akan mendorong pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.

Kontrak bebas antara pihak-pihak yang terlibat dalam transaksi pasar dipromosikan oleh liberalisme.  Untuk menyediakan es krim kepada pelanggannya, Aice menggunakan kontrak bebas, yang berarti bahwa pembelian produk terjadi secara bebas antara perusahaan dan pelanggan tanpa tekanan atau pengaruh eksternal yang signifikan.  Selain itu, liberalisme menekankan pentingnya pemerintahan yang terbatas dalam hal masalah ekonomi.  

Dalam situasi ini, pemerintah diharapkan tidak terlibat secara langsung dalam penentuan harga, produksi, atau distribusi es krim Aice.  Sebaliknya, peraturan yang dibuat oleh pemerintah harus terbatas pada menjamin persaingan yang adil dan memperkuat kerangka hukum yang mendukung pasar yang berfungsi dengan baik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun