Mohon tunggu...
Shahrul Hidayat
Shahrul Hidayat Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Media Penugasan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Hubungan Es Krim Aice dalam Ekonomi Politik Global

29 Februari 2024   15:16 Diperbarui: 29 Februari 2024   15:23 302
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Untuk memastikan produknya tetap segar , berkualitas, dan aman untuk dikonsumsi, Aice Group memperkuat skala dan teknologi produksinya.  Dalam industri es krim Indonesia, strategi Aice untuk memanfaatkan toko serba ada dan warung-warung kecil telah menjadi saluran distribusi penting.  

Aice Group telah menjadi produsen es krim nomor satu di Indonesia setelah memperluas bisnisnya ke berbagai negara Asia Tenggara. sebagai perusahaan yang beroperasi di wilayah ASEAN, Aice dapat memiliki pengaruh dalam konteks acara tersebut melalui dukungan sponsor atau kemitraan dengan acara-acara yang terkait dengan ASEAN Games.

Pada 2018 Aice dapat menjadi salah satu sponsor resmi atau mitra perusahaan yang menyediakan produk makanan dan minuman untuk atlet, penonton, atau acara-acara yang terkait dengan ASEAN Games yang dimana turnamen tersebut merupakan turnamen terbesar di wilayah asia tenggara. 

Melalui keterlibatan dalam sponsor atau kemitraan semacam itu, Aice dapat memanfaatkan platform ASEAN Games untuk meningkatkan visibilitas mereknya di antara audiens regional dan internasional, serta memperluas pangsa pasar di negara-negara ASEAN. Ini bisa menjadi bagian dari strategi pemasaran dan promosi yang lebih luas untuk memperkuat posisi Aice sebagai merek es krim terkemuka di wilayah tersebut. 

Bahkan pada tahun 2022 yang lalu Aice dan FIFA (Federation Internasionale De Football Association) mengumumkan Aice sebagai merek es krim resmi di asia tenggara pemain sepak bola kelas internasional seperti Lionel Messi dan Kylian Mbappe di tunjuk sebagai Brand Ambassador dari es krim Aice.

Jika kita melihat pasar es krim Aice dari sudut pandang teori liberalisme ekonomi, beberapa prinsip dasar dan asumsi yang mendasarinya dapat diterapkan. Liberalisme ekonomi, dalam konteks ini, menekankan pada kebebasan individu dan pasar yang bebas dari campur tangan pemerintah yang berlebihan.  

Teori liberalisme mendukung kebebasan pasar yang tidak terhalang. Dalam hal ini, pasar es krim Aice dianggap sebagai bagian dari pasar yang beroperasi tanpa intervensi pemerintah yang berlebihan. Aice dapat menawarkan produknya dengan harga dan kualitas yang sesuai dengan keputusan bebas dari perusahaan dan konsumen.

Selain itu, liberal menekankan pentingnya persaingan yang sehat di pasar. Pasar es krim adalah contoh yang baik di mana Aice bersaing dengan merek lain untuk mendapatkan pangsa pasar. Dalam persaingan bebas ini, pelanggan dapat memilih es krim mana yang paling mereka sukai, dan perusahaan, termasuk Aice, harus terus berinovasi dan meningkatkan kualitas produk mereka untuk tetap bersaing. 

Teori liberalisme menekankan efisiensi pasar, di mana alokasi sumber daya diatur oleh mekanisme pasar daripada intervensi pemerintah. Dalam hal ini, diharapkan bahwa Aice akan memproduksi es krim dengan cara yang paling efisien dan mengalokasikan sumber daya perusahaan untuk memaksimalkan keuntungan, yang pada gilirannya akan mendorong pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.

Kontrak bebas antara pihak-pihak yang terlibat dalam transaksi pasar dipromosikan oleh liberalisme.  Untuk menyediakan es krim kepada pelanggannya, Aice menggunakan kontrak bebas, yang berarti bahwa pembelian produk terjadi secara bebas antara perusahaan dan pelanggan tanpa tekanan atau pengaruh eksternal yang signifikan.  Selain itu, liberalisme menekankan pentingnya pemerintahan yang terbatas dalam hal masalah ekonomi.  

Dalam situasi ini, pemerintah diharapkan tidak terlibat secara langsung dalam penentuan harga, produksi, atau distribusi es krim Aice.  Sebaliknya, peraturan yang dibuat oleh pemerintah harus terbatas pada menjamin persaingan yang adil dan memperkuat kerangka hukum yang mendukung pasar yang berfungsi dengan baik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun