China dan Asia Tengah Harus Terus Tingkatkan Kerja SamaÂ
Kerjasama antara China dan kawasan Asia Tengah yang sudah berjalan baik saja, pemerintahnya tetap menyerukan untuk terus menjaga kualitas kedekatan antar anggota SCO seperti kasus invansi Rusia ke Ukraina yeng meninggalkan kekosongan (Christina, 2023). Program Belt One Road Initative (BRI) adalah proyek geopolitik yang sangat penting bagi pemerintah China. Invasi Rusia ke Ukraina menjadi peluang baru bagi China karena baginya, China dan Asia Tengah harus memimpin pembaruan di kawasan. Karena pengaruh kerusuhan di negara-negara bekas soviet, pemerintah tetap menghimbau para anggota SCO untuk menentang campur tangan eksternal dalam urusan internal. Hal ini disebabkan oleh invasi Moskow ke Ukraina yang banyak membuat orang di Asia Tengah mempertanyakan hubungan lama mereka dengan Rusia dan mencari keamanan baru, kerjasama ekonomi dan diplomatic. Mengingat ketergantungan Asia Tengah terhadap rusia bukan hanya sekedar fakta sejarah tentang kejayaan di Uni Soviet masa lampau dengan Moscow sebagai pusatnya.
Adanya keterlibatan militer Rusia di Ukraina membuat mereka terkena sanksi oleh Barat dengan melemahkan kekuatan Rusia dan menyebabkan pengaruhnya mengecil di kawasan Asia Tengah. Hal ini bagus karena akan membuat negara di kawasan Asia Tengah menekankan kerja sama ekomomi dan politik dari China. Pemerintah China juga akan memposisikan dirinya sebagai negara yang dapat mempromosikan pembangunan dan kedamaian global.
Pertumbuhan Ekonomi di Asia Tengah
Negara-negara yang tergabung dengan Shanghai Cooperation Organization (SCO) sejauh ini mengalami peningkatan dalam hal pertumbuhan ekonomi negaranya. Berkat tujuan dari SCO yaitu meningkatkan kerjasama dalam berbagai bidang, termasuk ekonomi, perdagangan, investasi, dan pembangunan infrastruktur. Pada konteks SCO teori pertumbuhan ekonomi endogen dapat menjelaskan bagaimana kerjasama ekonomi regional antara negara-negara anggota dapat memacu pertumbuhan ekonomi jangka panjang. Teori ini menggarisbawahi pentingnya elemen internal dalam merangsang pertumbuhan ekonomi, termasuk peningkatan investasi di bidang riset dan pengembangan, inovasi teknologi, dan peningkatan kualitas sumber daya manusia (Pratiwi, 2022).
Dewasa ini, dengan adanya kerjasama di dalam SCO, negara-negara Asia Tengah memiliki kesempatan untuk menggunakan keunggulan komparatif yang dimiliki dalam sektor energi, pertanian, pariwisata, dan sumber daya alam lainnya guna mencapai pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Teori pertumbuhan ekonomi endogen menekankan pentingnya pengembangan sumber daya manusia, transfer teknologi, dan inovasi sebagai faktor utama yang memacu pertumbuhan ekonomi jangka panjang. Dengan meningkatkan akses ke sumber daya, teknologi, dan pasar regional melalui kerjasama dalam SCO, negara-negara Asia Tengah dapat memperkuat potensi pertumbuhan ekonomi mereka.
Teori Pertumbuhan Ekonomi Endogen juga mengakui pentingnya hubungan ekonomi yang menguntungkan antara negara-negara di suatu wilayah. Kerjasama ekonomi regional dalam SCO dapat menghasilkan sinergi dan keuntungan bersama bagi anggota. SCO dapat mempromosikan lingkungan yang mendorong pertumbuhan ekonomi berkelanjutan di Asia Tengah dengan meningkatkan konektivitas infrastruktur, meningkatkan perdagangan, dan memfasilitasi investasi lintas batas.
Teori pertumbuhan ekonomi endogen menekankan pentingnya kekuatan internal dalam mempromosikan pertumbuhan ekonomi jangka panjang. Teori ini menantang kebijaksanaan konvensional bahwa variabel eksternal seperti modal dan teknologi adalah penentu utama pertumbuhan ekonomi. Sebaliknya, Teori Pertumbuhan Ekonomi Endogen berpendapat bahwa variabel internal seperti inovasi, R&D, pendidikan, dan kebijakan publik sangat penting dalam mempromosikan pertumbuhan ekonomi jangka (Mankiw, 2003).
Selain itu, pendidikan dan pengembangan modal manusia adalah fokus utama dalam Teori Pertumbuhan Ekonomi Endogen. Negara-negara Anggota dapat berbagi keahlian dan pengalaman dalam meningkatkan kualitas pendidikan, pelatihan pekerja, dan pengembangan sumber daya manusia dalam konteks SCO. Negara-negara Asia Tengah dapat mempromosikan kesuksesan ekonomi jangka panjang dengan meningkatkan kualitas personil dan keahlian mereka di banyak sektor ekonomi.
Hal lain menjelaskan bahwa teori pertumbuhan ekonomi endogen menekankan pentingnya kebijakan publik yang sehat dalam mendorong inovasi dan kemajuan ekonomi. Kolaborasi transnasional dalam menciptakan kebijakan publik yang diarahkan menuju pertumbuhan ekonomi dalam konteks SCO dapat menciptakan lingkungan yang menguntungkan untuk pengembangan sektor ekonomi penting. Ini termasuk kebijakan investasi, perlindungan hak kekayaan intelektual, deregulasi, dan insentif yang merangsang aktivitas ekonomi dan inovasi.
Selain itu, integrasi regional adalah komponen penting dari pertumbuhan ekonomi endogen. Dalam hal ini, SCO bertindak sebagai forum untuk mendorong kerjasama ekonomi dan komersial Asia Tengah. SCO dapat menciptakan peluang baru bagi negara-negara anggota untuk berpartisipasi dalam rantai pasokan regional, meningkatkan volume perdagangan, dan mengoptimalkan penggunaan sumber daya ekonomi di wilayah ini melalui pengembangan infrastruktur, peningkatan konektivitas, dan kemudahan perdagangan. Dibidang ekonomi dengan bergabungnya India dalam SCO, India dapat menyambung kembali serta memperbaiki hubungan diplomatiknya dengan negara negara asia tengah. Hal ini guna memenuhi kebutuhan energi India yang cukup besar serta meningkatkan kerjasama ekonomi lain yang mana negara Negara di asia tengah dapat menjadi pasar perdagangan bagi India (Arifin, 2021).