Mohon tunggu...
Shafitra Ramadhan
Shafitra Ramadhan Mohon Tunggu... Animator - Mahasiswa

Mahasiswa hubungan international yang suka menulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Peran China dalam Pertumbuhan Ekonomi di Asia Tengah

6 Juli 2023   14:18 Diperbarui: 6 Juli 2023   14:19 190
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

oleh: Shafitra Ramadhan

Peran China dalam Pertumbuhan Ekonomi di Asia Tengah

Asia tengah meliputi beberapa negara seperti, Uzbekistan, Kazakhstan, Kyrgzstan, Turkmenistan dan Tajikistan. Daerah asia tengah ini disebut sebagai kawasan laut kaspia karena secara keseluruhan memiliki deposit kandungan minyak yang sangat besar. Kekayaan yang dimiliki kawasan ini sangat menarik beberapa negara besar seperti Amerika Serikat dan China untuk menjalin erat hubungan antar negara dalam bekerjasama dengan negara-negara kawasan ini. Seiring dengan laju pertumbuhan china yang meningkatkan kebutuhan energi untuk china agar dapat melanjalankan industry domestiknya.

Asia tengah perlu menggali kedekatan yang terintegrasi dunia. Karena masalah yang mendasar terletak pada pembangunan ekonomi masing-masing negara. Untuk mencapai tujuan ini, dibutuhkan pendekatan secara kolektif maupun kolaboratif. Banyaknya angka usia muda yang membuat focus pertumbuhan ekonomi mereka adalah memperkerjakan secara produktif. Terget yang perlu dikembangkan adalam pembukaan kea rah selatan, yaitu pembukaan di daerah Samudra hindia yang merupakan pusat investasi, transit dan perdagangan. Masalah keamanan maupun ekonomi yang terus berkembang sampai titik tertentu akan memiliki dampak terhadap dinamika regional yang memungkinkan terbentuknya tatanan global dimasa depan (Joshi, 2019).

Negara china sendiri dengan paham sosialis kominusnya mengembangkan system ekonomi pasar sosialis. China mencatat kemampuan pertumbuhan domestic bruto atau dikenal sebagai PDB sebesar 4,5 persen pada kuartal pertama di tahun 2023. Angka ini telah mengejutkan para ekonom, karena telah melampaui prediksi yang telah ditetapkan. Perekonomian china mulai solid di awal tahun 2023 ini dikarenakan konsumen banyak mengahisbkan uang setelah pandemic menghantam selama tiga tahun kebelakang dan juga factor pembatasan covid-19 yang telah dicabut.

Dengan kebangkitan China sebagai ekonomi terbesar kedua di dunia, ambisi China terhadap asia tengah melonjak dari yang awalnya hanya kestabilan kawasan setelah itu kebijakan luar negeri cina mendapatkan dimensi tegas. China ingin menghidupkan kembali jalur sutra pada abad kelima yang melintasi Eurasia. Oleh sebab itu China menganggap asia tengah sebagai satu komponen penting dari kebijakan regionalnya. Selain itu, kemitraan dari China dan Rusia yang kuat, kepentingan geopolitik dari keduanya melebar serta tumpang tindih hal ini berkaitan dengan visi mereka mengenai Eurasia dan dunia multipolar. Sentralis dari visi mereka terletak pada asia tengah.

Keuntungan utama China yang menang secara geopolitik yaitu keterikatan antara geografi suatu negara dengan kekuatan pembentuknya seperti dalam hal social budaya, ekonomi maupun politik. Hal inilah yang membuat studi geopolitik turut memberikan kontribusi terkait bagimana seorang negarawan dapat membentuk satu kebijakan luar negeri seta responsnya terhadap aksi politik luar negeri.

Sumber Daya Energi di Asia Tengah 

Lokasi yang strategis dan kaya akan sumber daya energi menjadikan asia tengah sebagai Kawasan menjanjikan. Beberapa pejabat menilai dengan mengamankan pasokan energi dari asia tengah yang stabil akan bertindak sebagai penyangga pasokan minyak dunia dari timur tengah. Melihat dari perspektif ini, jalur sutra transportasi baru akan menjadikan pusat energi dunia lainnya di asia tengah. Perkiraan cadangan minyak mentah ini terbukti di wilayah Laut Kaspia yang sangat bervariasi menurut sumbernya. Cadangan gas alam yang dimiliki kawasan ini juga besar. Sebagai daerah produksi gas alam dari Azerbaijan, Kazakhztan, Turkmenistan, dan Uzbekistan pada tahun 2005 saja sekitar 5,2 Tcf atau sebanding dengan besar tiga perempat produksi kanada (EIA, 2007).

Di sisi lain, walaupun negara-negara asia tengah memiliki cadangan minak dan gas alam, namun mereka juga menghadapi masalah yang menjadi tantangan tersendiri dalam membawa cadangan atau sumber daya tersebut ke pasar internasional. Semua negara secara geografis jauh dari pasar yang menjadi pelanggan mereka dan kekurangan infrastuktur yang memadai yaitu saluran pipa yang sesuai standar untuk mengekspor lebih banyak hidrokarbon. Banyaknya yang ingin mendiversifikasi rute ekspor ini untuk sumber daya mereka di jalur pipa yang dikendalikan oleh Rusia, akan tetapi setiap negra harus mencari sendiri modal, bantuan teknis dan dukungan politik untuk jalur pipa alternative (Tishehyar, 2009).

Kyrgistan mulai menggali potensi emas yang berada didalam daerah kekuasannya serta membangun listrik yang memanfaatkan tenaga udara (Hydroelectricity). Tajikistan yang menjadi negara dengan pertumbuhan ekonomi paling rendah. Akan tetapi, kawasan ini memeliki kesamaan dengan kawasan asia tengah lainnya yaitu terdapat kekayaan meniral yang bervariatif seperti emas, perak, uranium dan tungsten (Raimondi, 2019).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun