6. Kekurangan Nutrisi
Kurangnya nutrisi dalam tubuh mama juga dapat mempengaruhi tumbuh kembang otak janin, salah satunya kekurangan zat besi, kalsium dan vitamin dapat menyebabkan perkembangan motorik yang terganggu bahkan IQ rendah. Bayi membutuhkan yodium untuk mengelola hormon tiroid yang berguna untuk proses perkembangan otak. Bayi juga membutuhkan zat besi untuk memproduksi sel darah merah yang akan mempengaruhi pertumbuhan otak dan tubuh bayi selama dalam kandungan.
7. Kondisi Mental Mama
Seorang mama yang merasakan stress selama masa kehamilan, maka akan menyebabkan risiko terjadinya kerusakan otak pada si bayi. Kerusakan ini kemungkinan terjadi karena adanya peningkatan hormon stress kortisol yang dapat mengganggu perkembangan janin. Pada masa ini, janin sangat sensitif, sehingga kondisi mental mama sangat mempengaruhi tumbuh kembang janin. Menurut penelitian University of California menjelaskan bahwa pertumbuhan dan perkembangan janin yang baik yaitu dari mama yang tidak depresi sebelum, selama dan setelah masa kelahiran.
Itulah beberapa pengaruh terkait perkembangan otak janin selama masa kehamilan. Maka dari itu sebagai calon orang tua harus paham tentang kebutuhan bayi dan lebih memperhatikan setiap pertumbuhannya. Hal ini sangat berpengaruh bagi perkembangan bayi untuk kedepannya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H