Mohon tunggu...
shafira dwi
shafira dwi Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

tertarik pada bidang manajemen konstruksi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno Pilihan

Pemilihan PLTS dalam Mendukung Net Zero Emissions di Indonesia

19 Februari 2023   21:44 Diperbarui: 19 Februari 2023   21:51 285
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Upaya-upaya yang dilakukan dalam mencapai tujuan net zero emissions sampai dengan tahun 2025 yaitu: pengembangan EBT berdasarkan RUPTL PT.PLN (persero) 2021-2030, pemanfaatan PLTS atap, percepatan waste to energy, pengembangan PLTBm skala kecil, dan cofiring untuk PLTU. Diantara upaya tersebut, salah satunya yaitu pemanfaatan PLTS atap.

PLTS atap dapat dipasang dimana saja di seluruh Indonesia selama lokasi terkena langsung oleh seinar matahari dan tidak terhalang oleh bayangan benda apapun. Adapun pihak yang dapat menggunakan PLTS adalah pemerintah, BUMN/BUMD, Lembaga non pemerintah, swasta perkebunan, swasta pertambangan, swasta pariwisata, masyarakat, dan masih banyak lainnya. Namun, saat ini masih belum semua pihak yang telah memasang PLTS, tetapi berbagai macam perusahaan telah memasang PLTS pada gedung nya, seperti UNILEVER, BCA, BNI, dan masih banyak perusahaan lainnya.

Kelebihan penggunaan PLTS diantara lain yaitu termasuk energi pembangkit ramah lingkungan, tidak menghasilkan emisi/polusi. Dapat menghasilkan arus DC atau AC, sesuai kebutuhan, serta memiliki bagian tidak bergerak, sehingga meminimalisir biaya pemeliharaan.

Jenis sistem PLTS saat ini ada 2 macam , On grid dan Off Grid. Adapun On grid yaitu terpusat dan terdistribusi. Sedangkan off grid yaitu hibrids off-grid, mini grid, DC coupled, dan AC coupled. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pemasangan PLTS  yaitu input dan output.

Input, yaitu:

  • Kebutuhan listrik siang hari/ daya tersambung PLN.
  • Besaran iradiasi matahari, dan luas atap/dinding/ lahan parkir. (lokasi yang akan dipasangi PLTS).
  • Spesifikasi modul surya & inverter yang dipilih.

Sedangkan  output :

  • Jumlah modul surya,
  • Kapasitas dan tegangan inverter,
  • Luas area yang diperlukan untuk pemasangan modul surya,
  • Orientasi dan sudut kemiringan pemasangan modul surya, serta
  • Daya keluaran sistem PLTS atap.

Nahh, gimanaa nihh sobat? Sudah lumayan paham kan tentang pentingnya penggunaan PLTS untuk mendukung upaya net zero emission. Sekarang sobat bisaa nih menerapkan penggunaan PLTS mulai dari rumah kalian. Semoga imu ini bermanfaat yaa sobat. Terimakasih

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun