Mohon tunggu...
Shafira Rahmanissa
Shafira Rahmanissa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Airlangga

Seorang mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat di Universitas Airlangga

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kedudukan Bahasa Indonesia dalam Pengaruh Budaya dan Arus Globalisasi

16 Juni 2022   08:13 Diperbarui: 16 Juni 2022   08:51 368
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pada zaman modern seperti saat ini, banyak bahasa asing yang lebih populer digunakan secara global—termasuk oleh masyarakat Indonesia, seperti bahasa Inggris. 

Meski tren berbahasa asing ini dapat meningkatkan kemampuan berbahasa dan mengenal lebih banyak, hal ini tidak seharusnya dibiarkan tanpa turut merawat kemampuan berbahasa Indonesia karena akan merusak pertumbuhan dan perkembangan bahasa Indonesia. 

Bahasa Indonesia harus tetap eksis dan menjadi alat kebangsaan bangsa dan harus tetap berdaulat di negaranya sendiri, yakni Indonesia. Oleh karena itu, sikap positif masyarakat Indonesia perlu didorong agar tetap setia pada bahasa nasionalnya sehingga tidak tergerus oleh globalisasi.

Menurut Sumarsono (2012), bahasa merupakan alat komunikasi dominan bagi manusia untuk berkomunikasi antara dua manusia atau lebih. Melalui bahasa, seseorang dapat berinteraksi atau berkomunikasi dengan orang lain untuk menyampaikan keinginan, perasaan, pendapat, ide, pengalaman, dan pengetahuannya. 

Bahasa juga dapat membantu kita untuk memperoleh informasi, memperluas pengetahuan, dan sebagainya. Selain itu, bahasa juga penting untuk membantu kita berkomunikasi dengan orang lain. Berdasarkan wilayah penggunaannya, bahasa dapat dibagi menjadi tiga, yakni bahasa nasional, bahasa daerah, dan bahasa asing. 

Suminar (2016) menyatakan bahwa bahasa Indonesia adalah bahasa yang kita gunakan setiap hari sekaligus bahasa resmi di negara kita ini. Dalam penggunaannya, bahasa Indonesia memiliki beberapa aturan yang harus dipatuhi agar kita dapat menggunakannya dengan baik dan benar.

Sayangnya, di era globalisasi ini, banyak yang menganggap bahwa bahasa Indonesia---alih-alih mendukung---malah menghambat proses komunikasi dunia. Pasalnya, tidak seperti bahasa Inggris, bahasa Indonesia tidak digunakan secara global, dan dianggap tidak memfasilitasi proses globalisasi. 

Akibatnya, jumlah kesalahan bicara makin tinggi, dan tujuan pengajaran bahasa semakin menurun. Tidak hanya itu, posisi bahasa Indonesia semakin terpinggirkan karena era digital yang menuntut penguasaan teknologi dan bahasa asing pada berbagai aspek kehidupan. 

Seharusnya, posisi tersebut tidak ada artinya, bukan karena bahasa Indonesia tidak bisa bersaing dengan bahasa lain di dunia, tetapi lebih pada sikap orang Indonesia yang menggunakan bahasa Indonesia cenderung bersikap negatif. Apabila hal ini dibiarkan, maka tidak mustahil bangsa Indonesia akan berkembang secara kacau dan tak akan menjadi bahasa yang mantap.

Fenomena melemahnya posisi dan peran bahasa Indonesia semakin merebak dengan sering digunakannya bahasa asing, semakin pentingnya sekolah bertaraf internasional serta diseminasi program internasional di perguruan tinggi. Untuk itu, sekeras apapun upaya mempertahankan dan melestarikan penggunaan bahasa Indonesia, harus kita dilakukan dengan bersama. 

Terdapat beberapa usaha yang mungkin bisa membantu melestarikan bahasa Indonesia, diantaranya: memupuk kebanggaan berbahasa Indonesia, penguatan potensi bahasa daerah sebagai sumber pemekaran kosakata dalam bahasa Indonesia, dan kesadaran untuk bangga menggunakan bahasa Indonesia merupakan salah satu cara efektif untuk mengembangkan penggunaan bahasa Indonesia.

Arus globalisasi jelas akan mempengaruhi perkembangan dan pertumbuhan bahasa yang akan digunakan sebagai saran penunjang perkembangan budaya, ilmu pengetahuan dan teknologi. 

Ilmu juga bukan hanya sekedar pengetahuan (knowledge), tetapi merupakah sebuah rangkuman dari sekumpulan pengetahuan atau hasil pengetahuan dan fakta yang didasari oleh teori-teori yang telah berlaku umum, diperoleh dari serangkaian prosedur simetik, dan diuji dengan seperangkat metode yang telah diakui dalam bidang ilmu tertentu. 

Peningkatan peran bahasa Indonesia sebagai alat ilmu pengetahuan dan komunikasi harus terus dilakukan sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dunia. Oleh karena itu, ada kebutuhan untuk lebih meningkatkan kualitas pengajaran bahasa Indonesia di sekolah hingga perguruan tinggi.

Di era modern saat ini, bahasa Indonesia juga digunakan sebagai sumber ilmu pengetahuan dan digunakan oleh penutur asing, seperti mahasiswa asing yang menggunakan bahasa Indonesia. 

Di samping itu, bahasa Indonesia ternyata digunakan dalam hubungan internasional; bahasa Indonesia dipakai menjadi indera perhubungan taraf nasional untuk kepentingan perencanaan, pemerintahan, serta aplikasi pembangunan; bahasa Indonesia dipakai menjadi prasyarakat percakapan dalam menduduki suatu jabatan, sebagai pegawai negeri sipil dan BUMN. Bahasa Indonesia diwajibkan juga digunakan pada papan nama berbagai perusahaan pemerintah dan swasta di seluruh wilayah republik Indonesia.

Sebagai seorang mahasiswa kita harus berupaya untuk mencintai bahasa Indonesia agar bahasa Indonesia tidak terbawa oleh ombak sehingga mudah dipengaruhi oleh budaya asing yang bertolak belakang dengan budaya Indonesia. Sebagai kalangan muda, kita seharusnya menumbuhkan dan membina sikap-sikap positif terhadap bahasa Indonesia. 

Sikap loyalitas pada bahasa Indonesia terlihat ketika mereka lebih suka menggunakan bahasa Indonesia daripada bahasa asing dan bersedia untuk tidak terlalu membesar-besarkan pengaruh budaya asing. Kebanggan berbahasa Indonesia ditunjukkan dengan pengetahuan bahwa bahasa Indonesia dapat mengungkapkan konsep yang kompleks namun cermat dan dapat mengungkapkan isi hati yang terbaik. 

Harus kita pahami bahwa sikap positif terhadap bahasa Indonesia ini tidak berarti sikap bahasa yang tertutup, tetapi sikap bahasa yang mau belajar. Dengan demikian, kita tetap dapat mempertahankan kedudukan bahasa Indonesia dalam gempuran globalisasi yang semakin deras.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun