Mengingat tidak hanya manusia yang hadir dalam perhelatan ini karena tentu saja kita tidak boleh mengabaikan fakta bahwa setiap tim yang bertanding dipastikan membawa kebutuhan logistik penunjang pertandingan mereka. Oleh karena itu, selain sektor akomodasi, sektor logistik juga dipastikan akan mengalami peningkatan yang tajam sebagai akibat dari adanya penyelenggaraan MotoGP di Mandalika ini.
Transportasi juga tak kalah penting, diketahui bahwa berkat adanya event ini sektor transportasi yang sempat mengalami kelesuan mulai dapat menunjukkan taringnya kembali. Contohnya saja maskapai Garuda Indonesia yang pada akhirnya harus membuat beberapa jadwal tambahan baru dari bandara Surabaya menuju Lombok demi mengakomodasi lonjakan permintaan pasar. Selain itu, tempat-tempat penyewaan mobil di Lombok pun turut merasakan perbedaan profit yang signifikan sebagai akibat dari terselenggaranya MotoGP ini.
Tak hanya itu, Â nyatanya multiplier effect yang dihasilkan ini tidak hanya dapat dirasakan oleh masyarakat lokal yang bertempat tinggal dan hidup di lokasi terselenggaranya acara ini. Pasalnya, diketahui fakta bahwa perputaran uang yang dihasilkan dari pengeluaran pengunjung selama acara berlangsung pun dapat dirasakan langsung oleh masyarakat lokal di luar Lombok Tengah. Sehingga tak dapat dipungkiri bahwa MotoGP Mandalika ini memang memberikan dampak ekonomi yang luar biasa tidak hanya bagi masyarakat lokal, tetapi juga masyarakat luas.
Melihat potensi yang besar dari pariwisata NTB membuat kini pariwisata kembali dilirik oleh banyak pihak. Besarnya keuntungan ekonomi yang dihasilkan membuat masyarakat menaruh harapan yang besar kepada sektor ini. Sehingga, diharapkan ada suatu perhatian yang serius bagi pemerintah untuk mengembangkan sektor pariwisata secara sungguh-sungguh dengan memperhatikan keseluruhan aspek di luar ekonomi demi terciptanya ekosistem pariwisata yang berkelanjutan.
Bisa kah masyarakat menggantungkan hidupnya dalam sektor ini?
Melihat semua kontribusi ekonomi yang dihasilkan oleh terselenggaranya salah satu sport event berkelas dunia, yaitu MotoGP timbul lah pertanyaan kritis terkait fenomena ini. Apakah dengan potensi yang ada pada sektor ini masyarakat dapat menggantungkan hidupnya untuk jangka panjang atau malah fenomena ini hanya hadir sebagai gejala trend musiman yang tidak layak untuk terlalu bergantung terhadapnya?
Untuk menjawab pertanyaan di atas sangat penting bagi pemerintah untuk melakukan evaluasi lanjutan pasca terselenggaranya Moto GP. Hal ini dianggap penting demi mengetahui besarnya minat wisatawan terhadap potensi wisata Lombok terlepas dari MotoGP. Mengetahui minat wisatawan terhadap potensi wisata Lombok menjadi suatu hal yang krusial demi terciptanya ekosistem industri yang berkelanjutan, mengingat bahwa MotoGP hanya sebuah event tahunan yang terselenggara selama beberapa hari dalam setahun. Sehingga, dengan durasi yang singkat maka akan menjadi kurang maksimal bagi pariwisata NTB jika hanya terfokus pada penyelenggaran MotoGP.
Berdasarkan hasil data yang dikeluarkan oleh BPS diketahui bahwa pada kuartal ke-2 tahun 2022 ini menunjukkan jumlah kunjungan yang cenderung merosot apabila dibandingkan kuartal sebelumnya di tahun yang sama. Sejalan dengan jumlah kunjungan yang turun pasca Moto GP diketahui pula bahwa level okupansi hotel di NTB, khususnya Lombok pun kembali ke kondisi sebelumnya, yaitu kurang dari 30%. Yang pada akhirnya berpengaruh juga kepada perputaran uang yang dihasilkan.
Semua fakta ini menunjukkan bahwa masih terdapat kebergantungan yang besar antara sektor pariwisata NTB dengan event-event internasional, seperti Moto GP. Tentu saja hal ini dapat menjadi sesuatu kenyataan yang mengecewakan sebab dengan segala keindahan dan keunikan alam dan budaya yang dimiliki pariwisata NTB nyatanya tetap belum berhasil menciptakan pariwisata yang berkelanjutan bagi masyarakatnya.
Oleh karena itu, demi terciptanya pariwisata yang berkelanjutan serta dampak ekonomi yang maksimal diperlukan adanya beberapa strategi cerdas untuk mengangkat potensi alam dan budaya NTB sebagai alat penarik minat pengunjung. Langkah mendasar yang perlu dilakukan adalah dengan memahami positioning destinasi di mata masyarakat, dengan mengetahui hal ini akan lebih mudah kedepannya bagi pemerintah untuk memetakan rencana pembangunan yang efektif dan efisien. Selain itu, menjadi penting juga bagi pemerintah untuk mengembangkan rencana pembangunan yang bersinergi dengan potensi lokal. Sehingga, potensi alam dan budaya yang ada bisa lebih terangkat dan mampu dimanfaatkan sebagai alat penarik pengunjung.
Pertahanan Masyarakat Lokal di tengah gempuran investasi asing