Mewujudkan Dunia Tanpa Batasan: Peran Kesetaraan Gender dalam Masyarakat Modern
Shafilla Amel Rahmadanty (103), Nabilla Aulia Jazula Marta (104), Alfi Nur Fadila (105)
Kesetaraan gender bukan cuma soal hal perempuan atau laki-laki, tetapi soal menciptakan dunia yang adil untuk semua. Kesetaraan gender telah menjadi topik yang semakin mendominasi perbincangan di berbagai belahan dunia. ditengah upaya untuk mencapai keseimbangan anatara laki-laki dan perempuan dalam berbagai aspek kehidupan. Seringkali muncul pandangan bahwa perempuan masih menghadapi lebih banyak batasan dibandingkan laki-laki. Padahal, dunia ini tidak seharusnya memiliki batasan berdasarkan jenis kelamin. Â
Isu gender berawal dari perbedaan gender dan ketidaksetaraan gender antara perempuan dan laki-laki karena konstruksi sosial, kultural dan tradisi keagamaan (Sari 2021). Kesetaraan gender adalah keadaan dimana laki-laki dan perempuan memiliki hak, tanggung jawab dan peluang yang setara dalam semua aspek kehidupan, termasuk akses terhadap sumber daya, partisipasi sosial dan pengambilan keputusan. Kesetaraan gender tidak berarti laki-laki dan perempuan menjadi sama, melainkan keduannya memiliki hak yang sama untuk berkembang sesuai potensi mereka tanpa diskriminasi.Â
Mengapa kesetaraan gender itu penting? Kesetaraan gender bukan hanya tentang hak perempuan, tetapi juga tentang menciptakan peluang yang setara bagi setiap individu, tanpa memandang jenis kelamin. Banyaknya streotip dan norma sosial yang menempatkan perempuan dalam posisi yang terbatas baik dalam pekerjaan, Pendidikan, maupun peran sosial. Seringkali menghalangi mereka untuk mencapai potensi penuh mereka. Misalnya, dibanyak negara, perempuan masih lebih jarang menjadi pemimpin di dunia politik dan bisnis di banding laki-laki, meskipun memiliki kemampuan yang sama. Â
Dalam dunia kerja, seringkali kita temui persoalan kesetaraan gender itu sendiri. Di banyak sektor, perempuan menghadapi diskriminasi dalam hal peluang promosi, gaji yang kebih rendah dibandingkan laki-laki, serta akses terbatas terhadap posisi kepimpinan. Pada gambar yang telah ditampilkan saat mata kuliah Bahasa Indonesia tanggal 20 November 2024, gambar tersebut menggambarkan bahwasanya sekelompok orang yang sedang berdiskusi dalam suasana formal, kemungkinan di sebuah pertemuan bisnis atau rapat. Mereka mengenakan pakaian formal seperti jas dan kemeja. Salah satu wanita disisi kiri sedang berjabat tangan dengan wanita lain di seberang meja, menandakan kesepakatan atau pengakuan. Beberapa orang lainnya terlihat tersenyum dan memperhatikan interaksi tersebut. Ada laptop di atas meja, menujukkkan bahwa diskusi mungkin melibatkan presentasi atau pekerjaan kolaboratif. Lingkungan ini mencerminkan suasana profesiaonal dan kerja sama tim. Â
Penulis juga sangat mendukung tentang adanya kesetaraan gender di masa modern ini disebabkan pada perkembangan teknologi sekarang hampir segala aktivitas baik laki-laki ataupun perempuan bisa melakukannya dengan adanya bantuan teknologi yang semakin canggih pada era global saat ini. Karena saat ini banyak peluang perempuan yang lebih dibutuhkan tentunya dengan alasan perempuan lebih prefeksionis dalam pekerjaan. Â
Untuk menciptakan dunia yang tidak memiliki batasan, dimana perempuan dan lakilaki dapat mengejar Impian mereka tanpa hambatan, membutuhkan perubahan dalam berbagai lapisan masyarakat. Ini termasuk perubahan dalam kebijakan, budaya, dan cara kita melihat peran gender. Negara-negara yang telah berhasil menciptkan kesetaraan gender menunjukkan bahwa dengan kebijakan yang inklusif, kesadaran sosial yang tinggi, serta akses yang adil terhadap pendidikan dan pekerjaaan, perempuan bisa menjadi agen perubahan yang kuat.Â
Kesetaraan gender dapat menjadi kunci untuk menciptakan masyarakat yang lebih adil dan sejahtera. Ketika laki-laki dan perempuan diberikan peluang yang sama, mereka dapat berkontribusi secara optimal dalam berbagai bidang, termasuk ekonomi, politik, pendidikan, dan sosial. Sebagai contoh, beberapa negara-negara maju yang menempatkan kesetaraan gender sebagai prioritas, telah menunjukkan peningkatan signifikan dalam kesejahteraan masyarakat, produktivitas ekonomi, dan stabilitas politik. Kesetaraan gender bukan hanya tentang memberikan hak, tetapi juga menghilangkan hambatan struktural yang menghalangi perempuan untuk berpartisipasi secara penuh.Â
Salah satu contoh konkret dari pentingnya kesetaraan gender dapat dilihat dalam dunia pendidikan. Ketika anak perempuan diberikan akses pendidikan yang setara, mereka mampu memberikan kontribusi yang besar bagi keluarga dan komunitas mereka. Sebuah studi menunjukkan bahwa di negara-negara berkembang, peningkatan pendidikan bagi perempuan dapat menurunkan angka kemiskinan dan meningkatkan kesehatan masyarakat. Selain itu, dalam dunia kerja, perusahaan yang mempromosikan keberagaman gender di tingkat manajemen cenderung lebih inovatif dan memiliki kinerja yang lebih baik dibandingkan dengan perusahaan yang didominasi oleh satu gender.Â
Namun, untuk mencapai kesetaraan gender, dibutuhkan upaya kolaboratif dari berbagai pihak. Pemerintah memiliki peran besar dalam menciptakan kebijakan yang mendukung perempuan, seperti cuti melahirkan, akses yang setara terhadap pelatihan kerja, dan perlindungan dari diskriminasi. Selain itu, lembaga pendidikan juga harus berperan aktif dalam menghilangkan stereotip gender melalui kurikulum yang inklusif. Media juga memegang peranan penting dalam membentuk persepsi masyarakat tentang peran laki-laki dan perempuan, dengan menyajikan narasi yang mendukung kesetaraan.Â
Misalnya, di Indonesia, gerakan-gerakan yang mendukung perempuan seperti "Girls Can Do Anything" telah membantu mengubah persepsi tentang peran perempuan di masyarakat. Banyak perusahaan di Indonesia kini mulai mengadopsi kebijakan yang inklusif, seperti mengutamakan keberagaman gender dalam perekrutan karyawan dan menyediakan fasilitas kerja yang ramah perempuan. Langkah-langkah ini, meskipun belum sepenuhnya sempurna, menjadi bukti bahwa kesetaraan gender dapat diwujudkan melalui kebijakan dan inisiatif yang nyata.Â
Kenyataannya, masih terdapat banyak kasus penyimpangan yang terjadi dalam pelaksanaan ketentuan yang diatur dalam peraturan-peraturan tersebut. Penyimpangan ini mencakup isu kesetaraan gender, adanya diskriminasi terhadap perempuan di tempat kerja, serta diskriminasi dalam hal upah yang diterima oleh pekerja perempuan. Hal ini didasarkan pada laporan Komnas Perempuan yang mencatat bahwa 90% kasus kekerasan seksual dialami oleh buruh wanita. Fenomena serupa juga dapat ditemukan di Indonesia, di mana kesetaraan gender telah diproklamirkan sejak lama oleh R. A. Kartini, yang menghasilkan emansipasi yang memberikan kebebasan bagi wanita untuk mendapatkan pendidikan setara dengan kaum Adam (Riyanto 2023).Â
Kesetaraan gender bukan hanya sebuah tujuan, tetapi juga alat untuk menciptakan dunia yang lebih baik. Ketika perempuan dan laki-laki memiliki akses yang setara terhadap sumber daya dan peluang, masyarakat menjadi lebih inklusif, adil, dan makmur. Oleh karena itu, penting bagi setiap individu, organisasi, dan pemerintah untuk terus berupaya menciptakan lingkungan yang mendukung kesetaraan gender di semua aspek kehidupan.Â
Mewujudkan kesetaraan gender membutuhkan waktu, kesadaran, dan tindakan nyata. Namun, dengan komitmen bersama, langkah-langkah kecil dapat menciptakan perubahan besar. Dunia tanpa batasan gender adalah dunia di mana setiap orang memiliki kebebasan untuk bermimpi, berkreasi, dan berkembang tanpa takut akan diskriminasi. Dengan demikian, mari kita bersama-sama mendukung kesetaraan gender demi masa depan yang lebih baik bagi semua.Â
 Â
Â
Â
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H