Mohon tunggu...
Shafia Ulya
Shafia Ulya Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

43122010164 | FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS | PROGRAM STUDI MANAJEMEN | UNIVERSITAS MERCU BUANA | Apollo, Prof. Dr, M.Si.Ak

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Bisnis dan Etika

13 April 2023   18:21 Diperbarui: 13 April 2023   18:24 320
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Picture by Small Business Bonfire

ETIKA

Secara linguistik atau secara bahasa, etika berasal dari bahasa Yunani “Ethos” yang berarti suatu adat kebiasaan, norma, watak, kaidah, aturan, prinsip dan karakter yang dilakukan manusia dalam perbuatan dan perilakunya. Etika merupakan perilaku dan pengetahuan mengenai akhlak atau nilai yang benar atau salah, apa yang baik dan apa yang buruk yang dianut oleh masyarakat luas. Etika juga merupakan landasan atau pertimbangan mendasar dari semua perilaku manusia, termasuk dalam bidang keilmuan, sebab etika mengacu pada konsep yang berkaitan dengan kelompok atau individu dan mencakup tindakan, termasuk benar atau salah, baik atau buruk.

Etika sendiri merupakan ilmu untuk setiap individu pahami, pelajari dan lakukan sesuai kewajiban sosial, moral, hak dan tanggung jawab dalam kehidupan bermasyarakat, serta menjadikan hidup setiap individu memiliki nilai-nilai moralitas dalam melibatkan kehidupan lingkungan mereka dengan baik.

ETIKA BISNIS 

Etika bisnis adalah cara setiap perusahaan bisnis dalam menjalankan bisnis perdagangannya yang mencakup semua bidang yang mempengaruhi juga memiliki kaitan dengan perusahaan bisnis, masyarakat, dan individu. Etika bisnis merupakan pedoman norma dan standar serta juga dapat dijadikan aturan yang tak tertulis yang wajib diikuti atau diterapkan oleh karyawan-karyawan di dalam sebuah perusahaan. Etika bisnis memiliki peran penting dalam sebuah perusahaan untuk dapat membentuk nilai, perilaku dan norma setiap anggota organisasi, termasuk pemimpin perusahaan tersebut. Dengan adanya peran etika bisnis dalam sebuah perusahaan, setiap individu yang bekerja dalam perusahaan tersebut dapat membentuk perilakunya serta mampu menjaga hubungan yang adil, baik dan sehat dengan karyawan atau anggota organisasi, atasan perusahaan, serta pihak internal dan eksternal lainnya.

 

Picture by Adobe Stock
Picture by Adobe Stock

PENGERTIAN TEORI ETIKA BISNIS MENURUT PARA AHLI 

Beberapa ahli pernah menjelaskan mengenai pengertian dari etika bisnis, diantaranya adalah :

  • Yosephus. Menurut Yosephus, pengertian etika bisnis adalah etika yang menerapkan prinsip-prinsip moral umum pada ranah tindak manusia di bidang ekonomi, khususnya di industri bisnis. Jadi, menurut Yosephus, tujuan etika bisnis secara mendasar adalah perilaku moral pengusaha atau pebisnis yang memiliki dan melakukan kegiatan ekonomi.
  • Hill dan Jones. Menurut Hill dan Jones, pengertian etika bisnis adalah pedoman atau suatu ajaran untuk membedakan antara yang benar dan yang salah. Hal ini dapat memungkinkan untuk memberikan pembekalan bagi setiap pemimpin perusahaan sebagai pertimbangan dalam membuat dan mengambil keputusan yang strategis yang berdasar dengan masalah moral yang kompleks.
  • Velasques. Menurut Velasques, etika bisnis adalah studi yang dikhususkan membahas tentang moral yang benar dan yang salah. Penelitian ini berfokus pada standar moral yang sebagaimana telah diterapkan dan tetap berlaku untuk politik, kelembagaan, dan perilaku bisnis.
  • Steade Et Al. Menurut Steade Et Al dan rekan-rekannya, etika bisnis merupakan standar etika yang berhubungan dengan tujuan dan cara mengambil suatu keputusan bisnis.
  • Muslich. Menurut Muslich, etika bisnis merupakan sebuah pengetahuan seseorang tentang bagaimana cara yang ideal untuk mengatur serta mengelola bisnis agar tetap berfokus dan selalu berdasar pada norma-norma serta moralitas yang berlaku secara umum.
  • Bertens. Menurut Bertens, etika bisnis memiliki makna yang sangat luas dari ketentuan hukum yang telah dibuat dan diatur. Bertens memiliki sudut pandang mengenai etika bisnis, yaitu etika bisnis merupakan standar yang sangat tinggi jika dibanding-banding dengan standar yang berlaku dan hanya dapat ditegakkan secara hukum. Hal ini dikarenakan seringkali ditemukan adanya wilayah atau ranah abu-abu dalam kegiatan wirausaha yang tidak diatur oleh ketentuan hukum undang-undang itu sendiri.
  • Sumarni. Terakhir, menurut pendapat Sumarni, etika bisnis memiliki keterkaitan dengan isu-isu yang menilai perilaku bisnis dan kegiatan yang mengacu pada kebenaran atau kejujuran dalam menjalankan usaha bisnis.

 

TEORI ETIKA BISNIS 

Secara umum, teori etika bisnis ini berbicara mengenai bagaimana cara berperilaku yang baik dan sesuai dengan norma saat melakukan dan menjalankan suatu bisnis. Terdapat empat teori utama etika dalam bisnis yang dieksplorasi dan dipahami dalam konsep ini, di antaranya :

  • Teori keutamaan. Teori pertama, yaitu teori keutamaan menyangkut keuntungan memperhatikan bagaimana seseorang berperilaku. Perilaku dan sikap yang baik dalam diri seseorang akan menghasilkan watak, karakter dan akhlak yang baik secara moral. Teori keutamaan ini didefinisikan sebagai deskripsi tentang karakteristik perilaku seseorang dan kemampuan untuk berperilaku baik secara moral, jadi teori ini memungkinkan seseorang mampu membuat keputusan yang tepat dalam situasi apa saja.
  • Teori hak. Teori kedua, yaitu teori hak berbicara tentang apa yang pantas dan apa yang harus diperoleh oleh seorang individu. Oleh karena itu, jika dilihat dari sudut pandang kewirausahaan, semua keputusan yang telah dibuat oleh perusahaan tidak boleh melanggar hak seseorang dan apa pun.
  • Teori deontologi. Teori deontologis dalam etika bisnis menekankan kewajiban setiap individu untuk bertindak dan berperilaku sesuai dengan tanggung jawab yang sudah didelegasikan, ditetapkan ataupun diberikan. Dengan asumsi Anda bekerja untuk sebuah perusahaan dan bertanggung jawab untuk memasarkan produk, teori etika bisnis deontologi mengatakan Anda harus melakukan pekerjaan ini dengan baik.
  • Teori teleologi. Kata teleologi berasal dari kata Yunani “Telos”, yang berarti tujuan. Teori ini didasarkan pada konsep kebaikan.Teori ini menyatakan bahwa baik buruknya perilaku setiap individu tergantung dari tujuan yang ingin dicapai. Teori ini melihat bisnis yang etis sebagai bisnis yang berhasil menciptakan keseimbangan dengan sempurna hingga pada tujuan utama dan terakhir.

 

MACAM-MACAM ETIKA BISNIS 

Terdapat 3 macam etika yang harus kita pahami dalam menentukan perilaku manusia. Berikut ini merupakan macam-macam etika :

  • Etika deskriptif, Etika yang menjadi landasan untuk menentukan perilaku dan sikap. Jenis etika ini memandang kritis dan nasional pada perilaku dan nilai-nilai yang dikejar sepanjang hidup.
  • Etika normatif, Etika yang menentukan pola perilaku, dimiliki oleh orang, dan memberikan nilai. Etika preskriptif memberikan norma sebagai dasar tindakan yang akan diambil.
  • Metaetika atau Meta, Kata meta berasal dari bahasa Yunani dan berarti di luar atau di luar. Metaetika ini mempertanyakan bahasa normatif untuk mereduksinya menjadi representasi realitas. Fokus metaetis ini adalah pada makna spesifik dan bahasa etika.

Terdapat beberapa macam etika bisnis lainnya, di antaranya :

1. Tanggung Jawab Individu

Setiap individu yang bekerja di bawah sebuah perusahaan, diharapkan memiliki serta mampu menunjukkan tanggung jawab secara individu, baik di tingkat bawah maupun di tingkat eksekutif. Setiap individu tersebut harus mampu melaksanakan tugas yang diberikan atau sekedar menjalankan pekerjaannya sesuai dengan tanggung jawab dari suatu pekerjaan yang  atasan atau perusahaan berikan.

2. Tanggung Jawab Perusahaan

Perusahaan bertanggung jawab kepada setiap karyawan, pelanggan, konsumen, serta dalam beberapa kasus, perusahaan juga bertanggung jawab kepada dewan direksi mereka. Beberapa dari kewajiban ini memiliki kekuatan hukum (kontraktual), sementara yang lain berupa janji (misalnya, menjalankan bisnis secara adil dan memperlakukan semua karyawan dengan bermartabat dan hormat). Apapun bentuk kewajibannya, perusahaan memiliki kewajiban untuk melaksanakannya.

3. Loyalitas

Loyalitas tidak hanya dibutuhkan untuk perusahaan, tetapi karyawan atau pekerja juga wajib menunjukkan loyalitas mereka. Loyalitas karyawan tercermin dalam loyalitas mereka kepada rekan-rekan mereka, atasan mereka, dan perusahaan. Ini termasuk berbicara secara positif tentang perusahaan tempat mereka bekerja di depan umum dan menyelesaikan masalah internal secara pribadi. Pelanggan atau loyalitas pelanggan juga penting untuk mempertahankan suatu bisnis. Tidak hanya untuk menjaga hubungan bisnis yang baik, tetapi juga untuk menjaga reputasi perusahaan.

4. Rasa Hormat

Rasa hormat adalah etika yang sangat penting dan wajib dipraktikkan dalam menjalankan suatu bisnis. Rasa hormat ditunjukkan dalam berbagai situasi, baik itu cara kita memperlakukan pelanggan, karyawan, pelanggan, atau cara kita memperlakukan satu sama lain. Menunjukkan rasa hormat kepada seseorang membuat mereka merasa dihargai sebagai rekan satu tim dan pelanggan yang berharga. Kita juga bisa menunjukkan rasa hormat dengan menghormati sudut pandang orang lain dan cepat menyelesaikan masalah yang mereka hadapi.

5. Rasa Kepercayaan

Sebuah perusahaan harus menumbuhkan kepercayaan di antara karyawan, klien, dan pelanggan melalui integritas, transparansi, dan layanan yang handal. Karyawan harus mempercayai perusahaan tempat mereka bekerja untuk memenuhi persyaratan tugas yang diberikan kepada mereka. Selain itu, klien dan pelanggan juga harus dapat mempercayakan dana, data, kewajiban kontrak, dan bahkan informasi rahasia mereka kepada perusahaan. Menjadi orang yang sangat dipercaya oleh seseorang, akan mendorong orang lain untuk berbisnis dengan kita dan membantu menjaga reputasi positif perusahaan yang sudah dibangun dan dijalankan dengan baik selama ini.

6. Tanggung Jawab Terhadap Masyarakat dan Lingkungan

Etika bisnis harus dijalankan oleh perusahaan yang peduli terhadap masyarakat dan lingkungan. Menjalankan sebuah bisnis tidak hanya harus bertindak sesuai etika perusahaan terhadap klien, pelanggan, dan karyawan mereka. Banyak perusahaan yang berusaha mendekatkan diri dengan masyarakat publik dan sebuah komunitas melalui kegiatan sosial (volunteer activities) dan investasi keuangan.

TUJUAN ETIKA BISNIS 

Setiap pengusaha yang memiliki bisnis harus memiliki pengetahuan tentang berperilaku dalam berbisnis sesuai dengan etika bisnis dan juga wajib diterapkan saat menjalankan usaha bisnisnya. Bagi setiap pengusaha, diperlukannya kepemahaman etika dalam berbisnis yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran moral, menetapkan batasan bagi pengusaha bisnis, dan menjalankan usaha bisnis tersebut dengan jujur, baik dan adil, serta menghindari transaksi curang yang merugikan banyak orang dan pihak yang terlibat. Etika bisnis bertujuan untuk memastikan bahwa bisnis dapat dijalankan dan dimulai dengan seadil-adilnya sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang telah disepakati. Pengusaha juga perlu memahami bahwa monkey business dan praktik bisnis kotor yang pada akhirnya hanya akan berimbas dan merugikan banyak pihak, termasuk diri pengusaha itu sendiri dan juga perusahaan.

Dengan memiliki pemahaman dan mampu mempraktikkan etika dalam perilaku berbisnis yang baik dan benar dapat mengarahkan perusahaan pada tata kelola perusahaan yang baik serta membangun citra yang lebih baik untuk semuanya. Pada intinya, perusahaan yang berhasil menerapkan etika bisnis yang baik, pada umumnya perusahaan tersebut tidak akan merugikan pihak lain, tidak akan melanggar hukum yang berlaku, dan mampu menjaga kondisi bisnis yang baik.

Etika bisnis bertujuan untuk memberikan dorongan bagi kesadaran moral dan memberikan batasan bagi para pengusaha atau pebisnis untuk dapat menjalankan bisnis secara jujur dan adil serta menjauhi bisnis penipuan yang merugikan banyak orang atau pihak yang memiliki keterikatan. Selain itu, etika bisnis mempunyai tujuan agar bisnis dapat dijalankan dan dicetuskan seadil-adilnya dan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang telah disepakati.

MANFAAT ETIKA BISNIS 

Memiliki etika dalam berbisnis merupakan hal yang sangat penting bagi sebuah perusahaan. Karena dengan adanya etika yang dimiliki perusahaan, maka perusahaan tersebut akan mendapatkan beberapa manfaat yang akan sangat berguna di masa depan, di antaranya sebagai berikut :

- Perusahaan akan memiliki reputasi yang baik 

Perusahaan yang menerapkan etika bisnis dalam menjalankan usaha bisnisnya, harus memiliki citra yang baik dan mempertahankan pertumbuhan pelanggan. Menerapkan etika bisnis memungkinkan perusahaan untuk terus berkembang, mencapai tujuan perusahaan mereka, dan juga dapat melindungi serta menjunjung tinggi nama baik atau reputasi mereka.

- Etika bisnis yang baik dan tepat akan menimbulkan kepercayaan 

Perusahaan yang berani dalam kejujuran pastinya akan mendapatkan manfaat seperti kepercayaan dari konsumen maupun para pesaing. Tentu saja, hal itu dapat menciptakan lingkungan bisnis yang sangat kondusif dan positif. Lebih dari sekedar loyalitas, mereka juga akan merekomendasikan bisnis tersebut kepada orang lain.

- Meningkatkan keuntungan secara maksimal 

Perusahaan yang menerapkan etika bisnis akan membantu meningkatkan kepercayaan pelanggan dan secara tidak langsung mencapai keuntungan yang maksimal. Ini terjadi karena pelanggan menunjukkan kepercayaan penuh. Lebih banyak kepercayaan pelanggan berarti lebih banyak penjualan, tentu saja perusahaan akan lebih banyak mendapatkan pendapatan.

- Menjunjung nilai moral  

Nilai moral selalu memiliki keterkaitan dengan etika bisnis dan juga dapat memberi efek atau mempengaruhi perilaku dan moral karyawan dalam suatu perusahaan. Nilai ini mampu membuat atau menjadikan perusahaan menjadi lebih dan lebih unggul.

PRINSIP-PRINSIP ETIKA BISNIS 

Setiap perusahaan harus memiliki prinsip-prinsip dalam menjalankan usaha bisnisnya. Berikut beberapa prinsip-prinsip utama etika bisnis, di antaranya yaitu :

  • Otonomi. Seperti yang diketahui, seorang pengusaha harus memiliki otoritas dalam pengambilan keputusan yang baik. Prinsip otonomi melihat dalam hal ini kewenangan penuh perusahaan. Oleh karena itu, visi dan misi yang disiapkan perusahaan berdampak positif terhadap kesejahteraan karyawan dan pemangku kepentingan perusahaan. Selain itu, seseorang yang telah menjalankan fungsi otonom cepat atau lambat pastinya akan menyadari risiko dan konsekuensi atau akibat yang ditimbulkannya bagi diri mereka sendiri dan orang lain yang memiliki hubungan bisnis dengan mereka. Pada umumnya orang dengan prinsip otonomi senang diberi kebebasan dan wewenang untuk melakukan apa yang dianggapnya sesuai dengan peraturan yang berlaku di bidang pekerjaan mereka.
  • Equilibrium. Semua keputusan yang diambil terkait dengan otonomi pengusaha ekonomi juga harus setara atau seimbang. Dengan kata lain, perusahaan tidak boleh memutuskan sesuatu keputusan secara sepihak atau berat sebelah. Misalnya, pembayaran upah sesuai kontrak dan iuran karyawan.
  • Free Will (Kehendak bebas). Maksud dari Free Will atau berkehendak bebas adalah peluang rata-rata yang dapat dimiliki seseorang. Semua pengusaha ekonomi memiliki porsi yang sama sesuai dengan potensinya masing-masing, batasan tidak boleh ditempatkan hanya untuk satu kelompok saja.
  • Responsibility. Pada teori deontologi sebelumnya dalam etika bisnis juga membahas mengenai tanggung jawab pengusaha ekonomi. Oleh karena itu, selain menerima kehendak bebas, segala tindakan yang dibuat dan perbuatan yang dilakukan juga harus diperhatikan.
  • Honesty. Dalam lingkungan bisnis, kejujuran dan transparansi juga harus diterapkan pada tindakan yang kita lakukan. Sebagai contoh, ketika produk dijual dan dibeli, maka langkah yang diambil harus sesuai dengan peraturan yang berlaku di perusahaan tersebut. Contoh lainnya adalah pelaporan keuangan. Ini juga harus didasarkan pada transparansi.

Berbeda dengan prinsip utama, terdapat tiga prinsip umum etika bisnis yang juga harus dimiliki oleh setiap perusahaan. Berikut ini tiga prinsip umum, di antaranya sebagai berikut.

- Rasa Percaya yang Mutual 

Tentunya jika semua anggota perusahaan saling percaya, hal ini dapat membantu penerapan etika bisnis. Sebab mereka memiliki sikap saling menghormati dan harus mematuhi berbagai kesepakatan dan aturan yang telah ditentukan sebelumnya. Dengan adanya etika bisnis dalam sebuah perusahaan, juga dapat membantu membentuk identitas perusahaan yang dapat berdampak besar bagi perusahaan. Selain itu, etika bisnis mampu membuat setiap individu dalam sebuah organisasi dapat mengelola diri. Pengelolaan diri yang dimaksud adalah pengelolaan semua pihak yang menjadi bagian dari perusahaan, yang tujuan untuk memastikan kelancaran proses bisnis dengan tetap menghormati satu sama lain.

- Bertanggung Jawab 

Mampu mengambil tanggung jawab merupakan prinsip umum yang penting dari etika bisnis. Tanggung jawab berarti berkomitmen dan memiliki niat bagi perusahaan untuk terus menciptakan lingkungan yang sejahtera bagi semua anggota organisasi, mulai dari pemegang saham hingga karyawan. Siapa pun yang menjalankan perusahaan, harus bersedia menerima risiko yang muncul dan mengelolanya dengan tepat. Ini juga terjadi ketika mengelola risiko persaingan komersial internal dan eksternal yang ketat dan intens. Hal ini dapat tertangani secara sehat jika perusahaan memiliki kesadaran yang cukup dan rasa tanggung jawab dalam menjalankan bisnisnya, sehingga mampu bersaing di tengah persaingan yang ketat.

- Menghargai Sumber Daya Alam 

Menghormati dan menghargai lingkungan hidup kita juga merupakan prinsip umum dari etika bisnis. pengusaha bisnis harus dapat melindungi, menggunakan dan mengelola sumber daya alam semaksimal dan sebaik mungkin agar tidak merusak lingkungan secara umum. Sehingga dengan adanya etika bisnis dalam sebuah perusahaan, dapat menciptakan rasa kesejahteraan dalam berbisnis. Kenyamanan dalam berbisnis juga mampu dalam menginspirasi para pengusaha bisnis untuk bekerja lebih optimal dan memberikan dampak positif bagi usahanya, seperti mampu mencapai target kerja sesuai waktu yang ditentukan. Ini juga dapat memainkan peran penting dalam kesuksesan bisnis.

SASARAN SERTA LINGKUP ETIKA BISNIS 

  • Etika bisnis sebagai etika profesi yang membahas berbagai macam prinsip, kondisi dan masalah yang terkait dengan praktik bisnis yang baik dan juga etis. Dengan kata lain, dengan adanya etika bisnis dimaksudkan untuk mendorong para pelaku bisnis untuk menjalankan bisnis secara benar dan etis. Lini bisnis pertama ini lebih sering disampaikan kepada para manajer dan para pelaku bisnis, lebih sering karena berbicara tentang betapa baik dan etisnya perilaku bisnis.
  • Etika bisnis juga sangat mengganggu. Disrupsi karena mengunggah, mendorong, dan membangkitkan kesadaran masyarakat untuk tidak ditipu, dirugikan, atau diperlakukan secara tidak adil dan tidak etis oleh praktik bisnis pihak manapun. Mengingatkan kembali kepada masyarakat luas khususnya konsumen, pekerja, karyawan dan masyarakat luas akan hak dan kepentingannya yang tidak dirugikan oleh praktik bisnis siapapun.
  • Etika bisnis juga berbicara tentang sistem ekonomi yang sangat menentukan apakah praktik bisnis itu etis. Dalam hal ini, etika bisnis mungkin lebih tepat disebut etika bisnis karena sifatnya yang lebih makroskopis.

 

TINGKATAN ETIKA BISNIS MENURUT WEISS (1995:9)

  • Tingkat individual, Ini tentang apakah seseorang berbohong tentang laporan pengeluaran mereka, mengatakan rekan kerja mereka sakit karena mereka tidak bekerja, menerima suap, atau mengikuti nasihat rekan kerja mereka bahkan ketika itu melampaui perintah manajer. Ketika masalah etika terbatas pada tanggung jawab pribadi seseorang, seseorang harus mempertimbangkan motivasi dan standar etikanya sendiri sebelum membuat keputusan.
  • Tingkat organisasional, Ketika seorang individu atau kelompok ditekan untuk mengabaikan atau memaafkan kesalahan rekan kerja demi keharmonisan organisasi, atau ketika seorang karyawan diminta melakukan sesuatu yang ilegal untuk kepentingan tempat kerjanya. menimbulkan masalah etika. 
  • Tingkat asosiasi, Seseorang yang bekerja sebagai seorang akuntan, konsultan, dokter, dan manajer konsultan harus mengikuti piagam atau kode etik organisasi profesional mereka sebelum menasihati klien. 
  • Tingkat masyarakat, Hukum, norma, tata krama, dan kebiasaan mendefinisikan perilaku yang diperbolehkan secara hukum. Ketentuan ini tidak serta merta berlaku sama untuk semua negara. Oleh karena itu, Anda harus berkonsultasi dengan orang atau badan yang Anda percayai sebelum menjalankan bisnis di negara lain. 
  • Tingkat internasional, Masalah etika lebih sulit diselesaikan ketika nilai dan faktor budaya, politik dan agama terlibat. Oleh karena itu, keputusan harus diambil setelah memiliki pemahaman yang baik tentang konstitusi, hukum, dan adat istiadat.

KENDALA DALAM PENERAPAN ETIKA BISNIS 

Pada umumnya, standar moral para pengusaha masih sangat lemah bahkan payah. Tidak sedikit dari para pebisnis yang lebih memilih mengambil jalan pintas, bahkan menghalalkan semua cara untuk mencari dan mendapatkan keuntungan dengan mengorbankan etika bisnis.

Banyak perusahaan yang sering menghadapi konflik kepentingan seperti mungkin adanya ketidakselarasan antara nilai-nilai pribadi yang dianutnya, atau konflik antara peraturan yang berlaku dan tujuan yang ingin dicapainya, atau nilai-nilai pribadi yang dianutnya dan bisnisnya. Semua konflik-konflik tersebut muncul karena praktik yang dipraktikkan oleh sebagian besar bisnis lain, atau dipraktikkan antara kepentingan perusahaan dan kepentingan masyarakat. Mereka yang tidak mengikuti standar moral bisa gagal karena mengabaikan aturan dan mengejar tujuan mereka.

Selain itu, situasi politik dan ekonomi juga bisa dikatakan tidak stabil. Ditambah dengan banyaknya permainan politik yang dilakukan oleh elit politik yang di satu sisi membingungkan masyarakat umum dan di sisi lain memberikan peluang bagi mereka yang mencari dukungan elit politik untuk usaha bisnis yang sukses. Keadaan buruk seringkali menimbulkan spekulasi untuk mengambil peluang keuntungan, apapun hasilnya. Lemahnya penegakan hukum, sehingga banyak orang yang dihukum oleh pengadilan masih bisa berkeliaran dengan bebas dan terus memegang posisi di pemerintahan. Kondisi ini memperumit upaya memotivasi pelaku bisnis untuk mematuhi standar etika.

PELANGGARAN ETIKA BISNIS

Masalah etika bisnis ibarat racun dalam bisnis yang bisa merugikan. Ada beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya pelanggaran, misalnya seperti engutamakan kebutuhan individu. Dalam hal ini, pengusaha hanya memikirkan dirinya sendiri dan memenuhi keinginannya tanpa memikirkan banyak pihak. Kedua, persaingan dalam dunia bisnis memaksa orang untuk mendapatkan keuntungan yang mereka inginkan. Dalam hal ini, banyak perusahaan mengurangi biaya produksi, menghasilkan bahan yang tidak layak pakai.

Penyebab utamanya adalah adanya konflik antara nilai-nilai perusahaan dan individu. Misalnya, ada metode baru dan tidak dapat diterima. Pelanggaran Lainnya adalah ketika pengusaha tidak dapat menggunakan bahan terbaik dalam terus menjalankan usaha bisnisnya.

Shafia Ulya 

Universitas Mercu Buana (Program Studi S1 Manajemen) 

43122010164 

Apollo, Prof.Dr, M.Si.Ak

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun