Mohon tunggu...
Shafia Ulya
Shafia Ulya Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

43122010164 | FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS | PROGRAM STUDI MANAJEMEN | UNIVERSITAS MERCU BUANA | Apollo, Prof. Dr, M.Si.Ak

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Bisnis dan Etika

13 April 2023   18:21 Diperbarui: 13 April 2023   18:24 320
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Secara umum, teori etika bisnis ini berbicara mengenai bagaimana cara berperilaku yang baik dan sesuai dengan norma saat melakukan dan menjalankan suatu bisnis. Terdapat empat teori utama etika dalam bisnis yang dieksplorasi dan dipahami dalam konsep ini, di antaranya :

  • Teori keutamaan. Teori pertama, yaitu teori keutamaan menyangkut keuntungan memperhatikan bagaimana seseorang berperilaku. Perilaku dan sikap yang baik dalam diri seseorang akan menghasilkan watak, karakter dan akhlak yang baik secara moral. Teori keutamaan ini didefinisikan sebagai deskripsi tentang karakteristik perilaku seseorang dan kemampuan untuk berperilaku baik secara moral, jadi teori ini memungkinkan seseorang mampu membuat keputusan yang tepat dalam situasi apa saja.
  • Teori hak. Teori kedua, yaitu teori hak berbicara tentang apa yang pantas dan apa yang harus diperoleh oleh seorang individu. Oleh karena itu, jika dilihat dari sudut pandang kewirausahaan, semua keputusan yang telah dibuat oleh perusahaan tidak boleh melanggar hak seseorang dan apa pun.
  • Teori deontologi. Teori deontologis dalam etika bisnis menekankan kewajiban setiap individu untuk bertindak dan berperilaku sesuai dengan tanggung jawab yang sudah didelegasikan, ditetapkan ataupun diberikan. Dengan asumsi Anda bekerja untuk sebuah perusahaan dan bertanggung jawab untuk memasarkan produk, teori etika bisnis deontologi mengatakan Anda harus melakukan pekerjaan ini dengan baik.
  • Teori teleologi. Kata teleologi berasal dari kata Yunani “Telos”, yang berarti tujuan. Teori ini didasarkan pada konsep kebaikan.Teori ini menyatakan bahwa baik buruknya perilaku setiap individu tergantung dari tujuan yang ingin dicapai. Teori ini melihat bisnis yang etis sebagai bisnis yang berhasil menciptakan keseimbangan dengan sempurna hingga pada tujuan utama dan terakhir.

 

MACAM-MACAM ETIKA BISNIS 

Terdapat 3 macam etika yang harus kita pahami dalam menentukan perilaku manusia. Berikut ini merupakan macam-macam etika :

  • Etika deskriptif, Etika yang menjadi landasan untuk menentukan perilaku dan sikap. Jenis etika ini memandang kritis dan nasional pada perilaku dan nilai-nilai yang dikejar sepanjang hidup.
  • Etika normatif, Etika yang menentukan pola perilaku, dimiliki oleh orang, dan memberikan nilai. Etika preskriptif memberikan norma sebagai dasar tindakan yang akan diambil.
  • Metaetika atau Meta, Kata meta berasal dari bahasa Yunani dan berarti di luar atau di luar. Metaetika ini mempertanyakan bahasa normatif untuk mereduksinya menjadi representasi realitas. Fokus metaetis ini adalah pada makna spesifik dan bahasa etika.

Terdapat beberapa macam etika bisnis lainnya, di antaranya :

1. Tanggung Jawab Individu

Setiap individu yang bekerja di bawah sebuah perusahaan, diharapkan memiliki serta mampu menunjukkan tanggung jawab secara individu, baik di tingkat bawah maupun di tingkat eksekutif. Setiap individu tersebut harus mampu melaksanakan tugas yang diberikan atau sekedar menjalankan pekerjaannya sesuai dengan tanggung jawab dari suatu pekerjaan yang  atasan atau perusahaan berikan.

2. Tanggung Jawab Perusahaan

Perusahaan bertanggung jawab kepada setiap karyawan, pelanggan, konsumen, serta dalam beberapa kasus, perusahaan juga bertanggung jawab kepada dewan direksi mereka. Beberapa dari kewajiban ini memiliki kekuatan hukum (kontraktual), sementara yang lain berupa janji (misalnya, menjalankan bisnis secara adil dan memperlakukan semua karyawan dengan bermartabat dan hormat). Apapun bentuk kewajibannya, perusahaan memiliki kewajiban untuk melaksanakannya.

3. Loyalitas

Loyalitas tidak hanya dibutuhkan untuk perusahaan, tetapi karyawan atau pekerja juga wajib menunjukkan loyalitas mereka. Loyalitas karyawan tercermin dalam loyalitas mereka kepada rekan-rekan mereka, atasan mereka, dan perusahaan. Ini termasuk berbicara secara positif tentang perusahaan tempat mereka bekerja di depan umum dan menyelesaikan masalah internal secara pribadi. Pelanggan atau loyalitas pelanggan juga penting untuk mempertahankan suatu bisnis. Tidak hanya untuk menjaga hubungan bisnis yang baik, tetapi juga untuk menjaga reputasi perusahaan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun