Mohon tunggu...
Shaffiya Isnu Nafitri
Shaffiya Isnu Nafitri Mohon Tunggu... Guru - Teacher

Hidup adalah perjalanan. Dunia hanyalah tempat persinggahan. Tinggalkan jejakmu dengan tulisan yang menginspirasi kebaikan, menggerakkan kesadaran, mengingatkan serta memberi pelajaran, agar generasi setelahmu mengenangmu sebagai pribadi yang bermanfaat dan bermartabat.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Keterampilan Pengambilan Keputusan Seorang Pemimpin Pembelajaran (Koneksi Antar Materi Modul 3.1 PGP)

13 Agustus 2024   20:00 Diperbarui: 13 Agustus 2024   20:04 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lokakarya CGP A.10 Kota Samarinda (Dokpri)

Nama CGP : Shaffiya Isnu Nafitri, S.P.,Gr.,M.Si

CGP Angkatan 10 SMA Negeri 6 Samarinda

Pengajar Praktik : Denny Eka Wahyudi, M.Pd

Fasilitator : Purwanto, M.Pd

PERTANYAAN PEMANTIK UNTUK KONEKSI ANTAR MATERI MODUL 3.1

 "Mengajarkan anak menghitung itu baik, namun mengajarkan mereka apa yang berharga/utama adalah yang terbaik"
(Teaching kids to count is fine but teaching them what counts is best).
Bob Talbert

1. Dari kutipan di atas, apa kaitannya dengan proses pembelajaran yang sedang Anda pelajari saat ini?

Pada kutipan tersebut mengajarkan bahwa sebagai seorang pendidik dan pemimpin pembelajaran, memberi pengajaran ilmu yang dapat meningkatkan intelektualitas seseorang itu adalah hal yang baik. Namun mengajarkan mereka tentang pekerti atau adab berupa sopan santun, etika,  cinta, kasih sayang, simpati, empati, dan nilai-nilai kebajikan universal lainnya adalah jauh lebih baik. Ilmu tanpa adab hanya akan berujung pada kesombongan. Mereka akan mudah merendahkan orang lain yang ilmunya lebih rendah tanpa mau mengajari atau membagikan ilmu yang ia miliki. Kaitannya dengan pembelajaran yang dipelajari pada modul 3.1 tentang pengambilan keputusan berbasis nilai-nilai kebajikan sebagai seorang pemimpin yaitu bahwa apabila kita dihadapkan  pada pilihan yang membuat kita menjadi dilema, maka keputusan yang kita ambil haruslah sesuai dengan nilai-nilai kebajikan universal. Nilai-nilai kebajikan universal bisa berupa antara lain Keadilan, Keselamatan, Tanggung Jawab, Kejujuran, Rasa Syukur, Lurus Hati, Berprinsip, Integritas, Kasih Sayang, Rajin, Berkomitmen, Percaya Diri, Kesabaran, Keamanan, dan lain-lain. Selain itu, yang mendasari keputusan kita sebagai seorang pendidik bahwa keputusan tersebut haruslah berpihak pada murid, dan bisa kita pertanggung jawabkan.

2. Bagaimana nilai-nilai yang tertanam dalam diri kita, berpengaruh kepada prinsip-prinsip yang kita ambil dalam pengambilan suatu keputusan dan memberikan dampak bagi lingkungan kita?

Biasanya, sebelum mengambil keputusan kita terlebih dahulu akan melakukan komunikasi intra personal atau berkomunikasi dengan diri kita sendiri. Maka, saat kita melakukan komunikasi intra personal maka kita akan menggunakan nilai-nilai kebajikan universal yang kita anut sebagai bahan pertimbangan kita untuk memilih prinsip mana yang akan kita pakai dalam memutuskan suatu permasalahan. Diane Gossen (1998) seorang pakar pendidikan dan praktisi disiplin positif mengemukakan bahwa pemahaman terhadap nilai-nilai kebajikan universal ini merupakan hal kunci yang perlu diajarkan kepada murid-murid kita. Selanjutnya Gossen berpendapat bahwa bila kita ingin menumbuhkan motivasi instrinsik dari dalam diri seseorang, maka tumbuhkan pemahaman terhadap nilai-nilai kebajikan universal. Nilai-nilai kebajikan universal bisa berupa antara lain Keadilan, Keselamatan, Tanggung Jawab, Kejujuran, Rasa Syukur, Lurus Hati, Berprinsip, Integritas, Kasih Sayang, Rajin, Berkomitmen, Percaya Diri, Kesabaran, Keamanan, dan lain-lain. Dari nilai-nilai kebajikan universal tersebut akan menuntun kita untuk menggunakan prinsip yang mana dalam menyelesaikan suatu dilema yang dihadapi. Ada tiga panduan prinsip berpikir Prinsip dalam pengambilan keputusan diantaranya yaitu berpikir berbasis hasil akhir (Ends-Based Thinking), berpikir berbasis peraturan (Rule-Based Thinking) dan berpikir berbasis rasa peduli (Care-Based Thinking). Agar keputusan tersebut berdampak pada lingkungan kita, maka keputusan tersebut harus berdasarkan pada nilai-nilai kebajikan universal, berpihak pada murid, dan harus merupakan keputusan yang bisa dipertanggung jawabkan.

3. Bagaimana Anda sebagai seorang pemimpin pembelajaran dapat berkontribusi pada proses pembelajaran murid, dalam pengambilan keputusan Anda?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun