Peringatan Maluid Nabi Muhammad saw selalu menjadi bulan yang sangat dinantikan oleh masyarakat Lombok. Peringatan Maulid Nabi SAW digelar meriah di setiap kampung. Banyak yang menantikan untuk bisa melakukan syukuran atas hajat mereka. Banyak yang menyelenggarakan sunatan masal, lomba-lomba di Masjid juga syukuran atas banyak hal tentang pencapaian mereka setahun terakhir.
Peringatan Maulid ini biasanya dilakukan dengan mengundang saudara dan kerabat untuk makan segala macam hidangan di rumah. Bukan hanya nasi, lauk dan sayur khas sasak, tapi juga jajanan hingga buah-buahan.
Biasanya makanan disajikan dua kali. Saat tamu datang, disajikan nampan besar atau dulang yang berisikan nasi dan berbagai lauk pauk seperti ikan, ayam, telur dan sayur ares atau sayur nangka khas sasak untuk dimakan terlebih dahulu. Satu nampan berisi beberapa piring yang bisa dimakan untuk dua atu tiga orang.
Setelah selesai makan, nampan besar kedua akan dikeluarkan. Isinya adalah camilan, kue basah dan buah-buahan. Tak hanya yang dimakan di tempat, masih ada lauk dan kue basah yang dibawa pulang untuk oleh-oleh keluarga di rumah.
Salah satu yang khas dari syukuran ini adalah selalu ada nasi rasul. Nasi rasul sebenarnya bukan terbuat dari nasi, tetapi terbuat dari ketan yang dikukus dengan menggunakan bumbu dan kunyit agar terlihat kuning. Di atas ketan yang berwarna kuning itu diberikan suiran ayam berbumbu, kacang kedelai goreng, telur dadar diiris dan saur (kelapa parut yang disangrai sampai kering) juga bawang goreng yang menambah citarasa gurih.
Makanan ini khas dijumpai saat bulan Maulid saja sehingga pasti semua yang mengadakan syukuran atau berdoa bersama di Masjid pasti ada sajian ini.
Biasanya setiap daerah memiliki waktu tersendiri mengadakan peringatan Maulid Nabi ini dalam satu bulan penuh Bulan Maulid. Setiap Masjid di suatu daerah akan mengadakan doa bersama mengadakan syukuran yang juga dibarengi dengan beberapa lomba anak-anak agar suasana lebih meriah.
Setiap keluarga membawa nampan berisi nasi, lauk, sayur juga buah dan kue basah yang akan dimakan bersama di Masjid setelah berdoa bersama. Ada yang mengundang saudara atau kerabat untuk bergabung makan besama di Masjid, tapi ada pula yang mengadakan acara syukuran di rumah.
Mereka sengaja memasak lebih banyak untuk keluarga dan kerabat yang diundang untuk menikmati hidangan maulid yang sudah disediakan. Semua tergantung kemampuan masing-masing keluarga.