Mohon tunggu...
Shafa Varera
Shafa Varera Mohon Tunggu... Freelancer - Be better everytime

bercerita untuk berbagi dan bermanfaat. mom's of two child and a wife, blogger and listener

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kos, Mbok Emban dan Pak RT

7 November 2020   03:19 Diperbarui: 7 November 2020   03:45 159
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: dokumen pribadi

Beliau mengatakan pada seorang anak kos yang saya laporan baru masuk. Beliau bilang itu pacar salah satu anak kos yang sudah lama di kos itu karena beliau sering melihatnya. Memang setahu saya dia teman dari salah satu anak kos lama itu dan saya tidak pernah berfikir kalau mereka pacaran. Anak kos ini sudah seperti teman karena dia tahu betul bagaimana peraturan kos. Kebetulan mereka satu tempat kerja jadi sering kerja bareng di kamar temannya cowok. Memang kos saya bisa cowok dan bisa cewek.

Karena banyak yang kerja, mereka bahkan jarang saling tahu satu sama lain. Kebetulan mas yang baru masuk ini teman kerja si Mbak yang sudah lama kos. Mereka satu tempat kerja dan sering mengerjakan project bersama. Karena saya tidak punya teras yang luas, jadilah mereka bekerja di salah satu kamar dan dilihat oleh Pak Rt karena beliau punya balkon atas yang bisa leluasa melihat ke bawah. 

Ini menjadi alasan beliau telepon saya panjang lebar menjelaskan tentang berkah kos tidak akan ada kalau tempat kos jadi tempat maksiat. Beliau berulang menegaskan tentang 'berkah' yang selalu diulang. Mengatakan kalau banyak yang protes kalau kos menjadi tempat maksiat dan saya pun tetap crosschek. Mereka membernarkan karena satu pekerjaan. Saya pun meminta untuk bekerja di teras saja karena rawan fitnah saat laki-laki dan perempuan berada pada satu ruangan. Mungkin memang terkadang Pak RT benar, tapi beliau tidak tabayyun terlebih dahulu atau menyampaikan dengan baik. 

Ini akan terjadi terus menerus dan saya pun sepertinya harus mulai memberi pengarahan baru pada anak kos baru tentang Pak Rt agar mereka tidak kaget. Memang beberapa anak kos baru sudah saya beritahu tentang sifat Pak Rt yang terkadang tanpa tabayyun, jadi saya selalu meminta mereka melaporkan apapun hal kecil pada saya agar saya bisa menjawab ketika Pak Rt bertanya atau menegur saya misal ada keluarga akan datang atau saudara. Syukrunya banyak yang mengerti dan melaporkan bahkan mau memberikan foto KTP yang akan menginap di kos saat ada keluarga datang.

Satu yang baru kuketahui ternyata Mbak ini jauh sebelum kos di tempat saya pernah satu tahun kos di Pak Rt. Dia merasa nyaman dengan lingkungan kos, jadilah kembali ke lingkungan itu dengan memilih kos yang lebih terjangkau karena sekarang dia kos dengan uang hasil kerjanya sendiri. Kalau dulu, dia masih bisa meminta orang tua, tapi sekarang dia harus berhemat karena sudah mencicil rumah juga di pinggir kota yang akan ditempatinya saat menikah nanti.

Sumber: dokumen pribadi
Sumber: dokumen pribadi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun