2. Anak kos muka dua
Ada lagi tipe anak kos yang lain. Anak kos yang saat masuk sudah dijelaskan aturan, sudah mengiyakan, tapi baru hari pertama menginap di kos, pacarnya ikut menginap. Baeklaaah.... cari perkara dong ya.Â
Karena sudah bayar, aku kekeuh tidak mau mengembalikan uangnya dan memintanya menyelesaikan masa kos dengan menaati aturan. Sayangnya, yang seperti ini justru anak kuliah. Cowok dong, dari pulau sebrang. Kata orang, anak dari pulau sebrang memang seperti kuda lepas dari kandang. Mereka mencari kebebebasan sepenuhnya.
Dia meminta kembali separuh uangnya karena katanya tidak betah tinggal di kos itu karena ada penunggunya. Padahal, sebelumnya kena grebek security kompleks dan ngaku mereka pacaran.Â
Pas sama ibu kos ngakunya saudara. Aku pun memberi pelajaran padanya tidak mau mengembalikan uangnya karena tidak menyewakan kos mingguan.Â
Padahal kalau ada alasan yang baik, aku pun memberikan kelonggaran kalau memang hanya bisa setengah bulan. Namun, untuk anak-anak seperti ii harus diberikan pelajaran. Yang keselnya lagi, udah minta uang kembali, pas habis masa jatuh tempo kos mau molor pulak. Hadeeeh... kan compang camping ya lidahnya. Eh, Plin plan.
Anak begini nggak bisa dibiarkan. Aku pun tegas memintanya segera membereskan kamar karena ada yang mau masuk lagi. Pas begini sopan lah dia jadinya. So, wahai para ibu kos, jangan percaya dengan penampakan luar dan santun bicaranya ya. Mereka kadang nggak seperti kelihatannya. Namun, jangan semua disamakan, ada juga yang beneran anak baik-baik kok. Itu banyak.
3. Anak kos tampang rapi, kamar amburadul
Nah, ini nih yang sampai sekarang belum ketemu ciri khususnya. Ada anak kos yang kalau keluar tampangnya rapi dan bersih, pas sudah off dari kos, kamarnya jamuran buuk.Â
Kamar mandi baunya bikin muntah, jamuran dan nggak pernah dibersihkan. Ampun... padahal beberapa kali ketemu penampakan luarnya beneran rapi dan bersih. Nggak nyangka aja bisa segitu joroknya tuh kamar.
Ada juga cewek yang begini. Pas udah keluar, baru kelihatan dari jejak kamar yang ditinggalkan. Aku pun hanya bisa mengelus dada dan istighfar.Â