"Dek, jangan lupa siapkan minumannya," Bunda mengingatkan. Â
"Siap, Bund!" jawabku. Â
Aku berlari ke dapur, mengambil segelas es teh manis dan menaruhnya di meja makan. Â
"Bunda, aku juga mau belajar masak," kataku. Â
"Nanti Bunda ajari," jawab Bunda sambil tersenyum. Â
Tiba-tiba, suara klakson mobil terdengar dari luar. Â
"Ayah!" teriakku, berlari ke pintu. Â
Ayah keluar dari mobil, wajahnya lelah namun penuh senyum. Ia memelukku erat, mencium keningku. Â
"Ayah pulang, Dek," katanya. "Ayah kangen banget sama kamu, Bunda, dan Abang." Â
Kami makan malam bersama, suasana penuh canda dan tawa. Ayam lado hijau buatan Abang memang juara! Rasa pedas cabai hijau berpadu sempurna dengan gurih santan dan harum rempah. Â
"Enak, Bang! Lebih enak dari yang Bunda buat," puji Ayah sambil tersenyum. Â