Disamping itu, jika dihubungkan dengan kebutuhan ekonomi, tindakan kriminal ini banyak pula dilakukan oleh kelompok masyarakat yang memiliki profesi-profesi kecil seperti tukang becak, pengangguran, pegawai rendahan dan sebagainya, yang mana dari profesi tersebut tentunya jika dilihat secara sekilas tidak menunjukkan adanya peningkatan pendapatan yang seberapa, sehingga kelompok masyarakat yang menyandang profesi tersebut menyalurkan jalan lain melalui tindakan-tindakan berbau kriminalitas.
Referensi :
Aradian, E. A. (2018). Pancaragam Surabaya Tempo Dulu: Perjuangan Kelas, Simbolisme Kota dan Fluktuasi Ekonomi. Jurnal Sejarah, 1(2), 103-110.
Andana, M. L., Afhimma, I. Y., & Ashiva, S. N. (2021). Perkembangan Tata Kota Surabaya pada Tahun 1870-1940. Historiography: Journal of Indonesian History and Education, 1(2), 146-155.
Oktavianasari, D. (2016). Kriminalitas di Surabaya pada Penghujung Akhir Orde Baru 1995-1998. AVATARA, e-Journal Pendidikan Sejarah, 4(2), 533-547.
__________. (tanpa tahun). “BAB II Kajian Pustaka”. 931351515 bab2.pdf (iainkediri.ac.id).
__________. (tanpa tahun). “BAB II Tinjauan Pustaka”. BAB II.pdf (unila.ac.id).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H