Mohon tunggu...
Shafa Ulfah Hasna Haniyyah
Shafa Ulfah Hasna Haniyyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Sejarah Universitas Airlangga

Just trying to explore myself through writing

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Lahirnya Kriminalitas dalam Dinamika Sosial Masyarakat Surabaya

10 Juni 2024   12:26 Diperbarui: 10 Juni 2024   13:23 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kota Surabaya menjadi sektor pembangunan dan perdagangan yang secara cepat berkembang sebagai ibukota kawasan didukung dengan transportasi seperti jalur kereta, pelabuhan yang relatif lengkap. Tidak hanya itu saja, kawasan Surabaya kaya akan aktivitas perekonomian dengan menguasai komoditas beras, tenaga manusia dan hak perdagangan terlebih pada transaksi perekonomian terbesar yaitu pada komoditas gula (Aradian, 2018).

Sebagai daerah otonom yang ada pada masa pemerintahan Hindia Belanda, Kota Surabaya mempunyai peluang yang luas sebagai penyedia kawasan bagi Belanda dalam mewujudkan beragam pembangunan, salah satunya infrastruktur yang nantinya dapat digunakan sebagai fasilitas umum. 

Semakin besarnya tingkat kemajuan yang ada di Surabaya ini juga turut menarik minat masyarakat baik dari dalam maupun luar bermigrasi menuju kawasan Surabaya sebagai salah satu pusat kota, yang mana hal demikian tentunya tidak terlepas dari beragam hal-hal yang ditawarkan dari adanya kemajuan yang ada di Surabaya.

Maraknya kemajuan yang ditawarkan serta perkembangan yang turut menyertai, salah satunya dalam bidang perekonomian ini tidak jarang juga memunculkan adanya gap atau jarak dalam masyarakat, yang mana hal demikian bisa dilihat dengan terbentuknya atau terciptanya kelas-kelas sosial. Kelas sosial adalah sebuah kelompok yang terbuka untuk para individu yang memiliki tingkat sosial yang serupa. 

Dalam kelas sosial terjadi pembedaan masyarakat kedalam kelas-kelas secara bertingkat, ada kelas yang tinggi, ada yang rendah. Kelas sosial (social class) merupakan pembagian masyarakat yang relatif permanen dan berjenjang dimana anggotanya berbagi nilai, minat dan perilaku yang sama. Kelas sosial tidak hanya ditentukan hanya oleh faktor seperti pendapatan, tetapi diukur sebagai kombinasi dari pekerjaan, pendapatan, pendidikan, kekayaan dan variabel lain (bab2.pdf (iainkediri.ac.id), tanpa tahun).

Munculnya kelas-kelas sosial ini tentunya tidak menutup kemungkinan menjadikan seseorang maupun kelompok masyarakat yang berada pada tingkatan kelas sosial yang bawah atau rendah merasa terpinggirkan hingga kesulitan untuk memperoleh atau mengakses perihal segala sesuatu yang dibutuhkan karena pandangan kurangnya akan kemampuan untuk memenuhi akan hal tersebut. 

Hal demikian tentunya berpengaruh terhadap pola pikir seseorang atau kelompok masyarakat untuk memutar otak bagaimana cara mereka untuk mendapatkan atau memenuhi kebutuhan yang mereka perlukan, meskipun salah satu jalan yang ditempuh ialah melalui kriminalitas.

Bentuk-bentuk kriminalitas yang muncul rata-rata disebabkan karena desakan akan kebutuhan ekonomi, terlebih dalam perihal pendapatan. Bentuk-bentuk kriminalitas yang berlangsung akan hal tersebut diantaranya seperti perampokan, pencurian, pembobolan, hingga penjarahan. 

Berlangsungnya hal demikian seringkali ditemui pada kawasan pemukiman penduduk, jalanan umum, bank dan sebagainya. Berlangsungnya hal demikian paling banyak ditemui ketika berlangsungnya akhir masa Orde Baru yang diperparah dengan adanya krisis moneter menjadikan masyarakat semakin tidak terkendali terutama jika menyangkut tentang perekonomian, yang mana perekonomian merupakan sebuah kebutuhan yang krusial baik bagi masyarakat maupun negara.

Adanya bentuk atau pola kriminalitas yang berlangsung pada masyarakat nyatanya tidak terlepas dari adanya faktor dominan serta menjadi pengaruh atas terjadinya suatu tindakan kriminalitas tertentu. 

Berdasarkan penjelasan dalam pembahasan sebelumnya, tindakan-tindakan kriminalitas ini turut serta disebabkan karena beberapa faktor lain, diantaranya seperti kondisi sosial yang berlangsung dalam masyarakat yakni adanya ketidakadilan dalam struktur sosial masyarakat, yang mana ini kemudian memunculkan kesenjangan yang berujung pada penyamarataan tindakan untuk memperoleh serta memenuhi segala sesuatu yang belum bisa didapatkan karena adanya keterbatasan tersebut. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun