Lembaga pemerintah maupun lembaga penyuluhan sudah jarang memberikan sosialisasi mengenai pemanfaatan obat tradisional. Akhirnya, timbul pola pikir yang menganggap bahwa memanfaatkan obat tradisional dapat memerlukan proses yang lama sehingga dapat membuang banyak waktu masyarakat untuk bekerja.
Pada faktanya penggunaan obat modern tanpa prosedur bisa menimbulkan efek yang berbahaya bagi kondisi dan kesehatan tubuh. Hal tersebut dikarenakan kebanyakan masyarakat pedesaan lebih memilih menggunakan obat modern yang memiliki kinerja jauh lebih cepat dan pengolahan yang instan.Â
Padahal, obat modern yang dikonsumsi tanpa prosedur pasti memiliki efek samping yang berbahaya dan juga memiliki harga yang relatif mahal daripada obat tradisional. Permasalahan tersebut dapat disebabkan kurangnya sarana apotek atau instansi kesehatan sehingga menyebabkan banyaknya masyarakat pedesaan yang membeli obat modern dengan cara yang tidak tepat. Tentunya permasalahan tersebut dapat menyebabkan permasalahan di bidang kesehatan.Â
Oleh karena itu, terdapat salah satu solusi atau alternatif yang dapat diterapkan yaitu dengan mengadakan kegiatan penyuluhan mengenai penggunaan obat tradisional. Dan diharap dengan dilakukannya penyuluhan tersebut tingkat kewasapadaan masyarakat pedesaan dapat jauh lebih meningkat lagi.
Pengaruh Penyuluhan Mengenai Obat Tradisional Terhadap Kesadaran Kesehatan Masyarakat Pedesaan di Indonesia
Obat tradisional memiliki lebih banyak manfaat dan kelebihan daripada obat-obat modern yang diproduksi oleh pabrik. Kelebihan tersebut antara lain efek buruk dari obat yang diberikan relatif jauh lebih sedikit atau lebih rendah.Â
Apabila di dalam suatu racikan obat yang diracik dengan kondimen-kondimen yang berbeda-beda dapat terkait dan memiliki pengaruh yang saling memberikan dukungan pada masing-masing komponen, contohnya dalam tanaman satu jenis yang terdapat efek farmakologis lebih dari satu pasti akan cocok untuk mengatasi penyakit-penyakit degeneratif maupun penyakit metabolit.Â
Obat tradisional pada dasarnya akan bekerja dengan baik untuk menyembuhkan dan terjamin untuk dikonsumsi jika dimanfaatkan dan diolah dengan benar sesuai prosedur baik dalam segi takarannya, jangka waktu pengonsumsian dan prosedur penggunaannya, penentuan bahan yang disesuaikan berdasarkan indikasi-indikasi penyakit tertentu.Â
Di dalam obat tradisional ada suatu susunan mekanisme yang dapat dimanfaatkan untuk pencegahan sehingga bisa menetralkan jika timbul efek yang buruk dari pengkonsumsian yang biasanya dikenal dengan SEES (Side Effect Eleminating Subtaned).
WHO telah merekomendasikan mengenai pemanfaat obat tradisional dan juga obat herbal dengan tujuan pendayagunaan kesehatan masyarakat, antisipasi serta penyembuhan penyakit tertentu terutama untuk penyakit degeneratif, kanker, dan juga penyakit yang kronis.Â
Di Indonesia sendiri pemanfaatan obat tradisional ini sudah mulai tersebar secara luas di berbagai tingkatan masyarakat, baik di daerah perkotaan maupun daerah-daerah terpencil di pedesaan (Katno dan Pramono, 2010); (Aprilina, 2013). Oleh karena itu, untuk meningkatkan kesadaran serta mengubah pandangan serta pola pikir dan kultur masyarakat pasti diperlukan adanya kegiatan penyuluhan maupun sosialisasi.Â