Selain itu, etika Islam mempromosikan toleransi dan perdamaian. artinya:" tetapi jika mereka membiarkan kamu, dan tidak memerangi kamu serta mengemukakan perdamaian kepadamu maka Allah tidak memberi jalan bagimu (untuk menawan dan membunuh) mereka." (Quran, Surah An-Nisa, 4:90). Ini mengajarkan umat Islam untuk menciptakan perdamaian serta menjalin hubungan harmonis dengan orang-orang dari berbagai agama dan budaya.
Etika dalam agama Islam adalah bagian penting dari kehidupan umat Muslim. Prinsip-prinsip etika ini mencakup kepatuhan kepada kehendak Allah, akhlak yang baik, keadilan, kepedulian terhadap sesama, ketaatan terhadap hukum Allah, dan sebagainya. Prinsip-prinsip ini memiliki relevansi yang kuat dalam masyarakat modern serta dapat memberikan panduan moral yang kuat bagi individu dan masyarakat untuk menjalani kehidupan yang adil, sejahtera, dan harmonis.
ETIKA MASA KINI DAN HUBUNGANNYA DENGAN ETIKA AGAMA ISLAM
Etika merupakan hal yang tidak bisa lepas dari suatu profesi dokter gigi. Pada era globalisasi sekarang, sudah banyak hal yang dapat mempengaruhi penyimpangan etik pada suatu keprofesian. Salah satu contoh penyimpangan etik yang marak dilakukan dokter gigi di zaman sekarang adalah membuat promosi dengan hasil perawatan yang menurut mereka terjamin berhasil. Tentu saja hal ini merupakan penyimpangan dari prinsip etika dalam Agama Islam karena dokter gigi sesungguhnya bukanlah orang yang mengobati pasien ketika mereka sakit. Dokter gigi hanyalah orang yang membantu proses kesembuhan pasien karena sebenarnya, setiap manusia Allah SWT berikan suatu mekanisme alami untuk menyembuhkan diri dari penyakit yang diderita. Peran dokter gigi tentunya adalah mengoptimalkan mekanisme itu dengan memberikan suatu perawatan. Dokter gigi muslim harus menyerahkan segala hasil usahanya kepada Allah SWT semata.Â
Pada zaman sekarang juga, banyak dokter gigi yang hanya mencari keuntungan semata terhadap pekerjaannya. Banyak cara yang dilakukan untuk mendapatkan keuntungan tersebut sampai harus mengesampingkan urusan etika dan moral. Tentu saja ini bertentangan dengan prinsip etika dalam Islam tentang akhlak dan moral yang baik dalam QS. Al-Qalam 68:4 dimana ayat tersebut menekankan pentingnya berperilaku baik, jujur, dan memiliki moral yang tinggi. Selain itu, banyak dokter gigi masa kini yang rasa empatinya rendah terhadap permasalahan pasien. Padahal seorang dokter gigi seharusnya memahami bahwa pasiennya merupakan manusia yang terdiri dari jasmani dan rohani yang tentunya berpengaruh terhadap kesehatan diri seseorang.Â
Memiliki profesi sebagai dokter gigi merupakan suatu yang membanggakan bagi beberapa orang. Namun, terkadang menjadi seorang dokter gigi membuat mereka terlalu berbangga diri terhadap profesi tersebut. Tentu saja dokter gigi muslim tidak boleh sombong akan status sosial atas profesinya tersebut di masyarakat. Dokter gigi muslim bekerja bukan semata-mata hanya untuk mencari harta, namun juga kerja dan pengabdian sosial. Seorang dokter gigi boleh mencari penghidupan dari profesinya namun tidak boleh menuntut upah berlebih karena sesungguhnya dokter akan mendapat penghargaan/reward atau tanda terima kasih atas pekerjaannya.
KESIMPULAN
Dokter gigi muslim merupakan seorang dokter gigi yang memiliki akhlak, norma, dan etika yang sesuai dengan Al-Quran dan Sunah Rasul, dalam pelayanannya terhadap pasien. Tindakan pelayanan medisnya sesuai dengan moral dan etik Islam. Dokter gigi muslim harus menerapkan prinsip etika dan moral Islam dalam melakukan pelayanan medis agar tidak terjerumus terhadap penyimpangan etika yang terjadi di masa kini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H