Mohon tunggu...
Supi Siti Solihah
Supi Siti Solihah Mohon Tunggu... Wiraswasta - Freelancer

Menulis bukan hobi hanya untuk relaksasi apalagi untuk ajang kompetisi hanya ingin berekspresi semoga sesuai dengan ekspektasi.

Selanjutnya

Tutup

Love Pilihan

Mengatasi Kesembuhan Diri dari Kekecewaan Cinta

3 November 2023   04:16 Diperbarui: 3 November 2023   05:07 180
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Love. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Prostooleh

Terkadang kita terjebak dalam situasi yang bukan menjadi keinginan kita, di saat kita mencintai seseorang dengan tulus tapi dengan berbagai alasan cinta ini putus.

Semua orang pasti menginginkan bisa hidup bersama orang yang sangat kita cintai tapi takdir berkata lain, akhirnya konflik mulai terjadi diantara dua insan.

Orang yang dikhianati cintanya pasti akan marah besar atas kejadian ini, namun ketika kita menghubunginya dan mengungkapkan rasa kekesalan kita dia hanya terdiam saja dan enggan membalas semua chat atau pembicaraan dari kita dan ini menyebabkan pertanyaan yang besar.

Karena pada saat kita menyayangi seseorang namun tiba-tiba hubungan terputus, itu bukan hal yang biasa saja karena akan menimbulkan trauma yang sangat besar bagi orang yang ditinggalkan.

Rasa sakit dan kecewa yang bersemayam dalam raga dan untuk bisa sembuh dari rasa itu, membutuhkan waktu yang sangat lama, tetapi juga tergantung orangnya. Apabila seseorang bisa sadar dan langsung menerimanya, luka itu akan cepat sembuh dan bisa menikmati kehidupannya tanpa dibayangi oleh rasa kecewa pada orang yang sudah meninggalkan kita.

Tapi bagaimana bagi orang yang susah buat move on dari perasaan ini, butuh proses dan waktu yang lama agar bisa sembuh, apalagi orang yang kita sayangi adalah benar-benar orang yang kita dambakan dalam hidup, dengan menganggap orang yang tepat mendampingi hidup kita, bila kita terjebak  dalam situasi ini, apa yang harus kita lakukan. Ada beberapa hal yang ingin saya kemukakan, mungkin ini bisa membantu.

Sadar diri

Kesadaran diri bahwa kita bukan orang yang tepat bagi dirinya, masih ada orang yang lebih pantas yang bisa mendampingi kita. Karena Tuhan memberikan kita apa yang kita butuhkan bukan yang kita inginkan.

Sadar akan potensi diri bahwa apabila hubungan ini berlanjut akan tiba hal-hal yang buruk yang terjadi di masa yang akan datang karena cinta tak bisa dipaksakan, maka dari itu mulailah berpikiran positif dengan memerhatikan efek samping dari hubungan Tanpa adanya ridho dari Tuhan, karena sejatinya kita mendapatkan pasangan hidup karena bertujuan agar hidup bahagia.

Fokus pada kebahagiaan diri sendiri

Apabila kita terus menerus memikirkan orang yang tidak tepat untuk menemani hidup kita, hanya akan menambah beban emosi tingkat tinggi, bisa juga bisa mengalami sakit fisik, sebelum itu terjadi, jangan buang energi dan hari-hari dengan hanya memikirkan orang yang sudah tak memperdulikan kita lagi.

Untuk menerima kenyataan pahit ini mulailah untuk membangun rasa percaya diri dengan mengenali dan menerima segala kekurangan diri, dan merasa bahagia bersama orang yang tepat mendampingi kita.

Mulai bangun rasa semangat dan mermotivasi dari rasa kekecewaan yang telah merusak suasana hati yang tidak mengenakan denga mencari hal-hal baru dan positif.

Menumbuhkan lagi rasa semangat memang bukanlah hal yang mudah setelah terjadi keterpurukan, namun mulailah dari hal-hal kecil yang kita sukai, jangan habiskan waktu hanya untuk meratapi diri terkadang kita terlalu sibuk hanya memikirkan kebahagiaan orang tanpa mengindahkan rasa bahagia untuk diri kita sendiri.

Yaknilah bahwa dirimu tidak sendiri, banyak orang yang peduli pada kita, cari orang-orang yang benar-benar dapat dipercaya untuk mengutarakan semua masalah yang terjadi, terhadap perasaan-perasaan yang mengganggu.

Mencari dukungan dari teman, sahabat, keluarga yang bisa dipercaya dan dapat memberikan perhatian dan dukungan yang positif dan bisa mengatasi kekecewaan yang sedang dialami.

Menerima

Proses menerima dari hal yang tidak inginkan adalah suatu bentuk penghargaan terhadap diri sendiri, tidak menyalahkan siapapun termasuk diri sendiri atas kejadian yang telah terjadi, berusahalah sebaik mungkin agar bisa berubah sebaik mungkin dari sebelumnya.

Selayaknya kita mengambil pelajaran dari semua pengalaman yang telah terjadi, terkadang mengalami kejadian yang tidak diinginkan akan memberikan pengalaman dam membuka kesempatan dan membuka wawasan baru dan menjadikan diri lebih dewasa ketika menyikapi hal yang sama terjadi pada diri kita.

Yakinilah pada rencana yang telah Tuhan persiapkan untuk kita yang terbaik menurut versiNya, anggap saja ini adalah merupakan suatu anugrah yang harus disyukuri dengan mencari hikmah dari pengalaman yang terjadi.

Tanamkan rasa sabar meskipun hal ini membutuhkan waktu yang lama dan tak mudah kita jalani, tapi Tuhan telah mempersiapkan yang terbaik untuk kita.

Dan dengan menanamkan kepercayaan kepada Tuhan akan menjadi sumber kekuatan dan kedamaian bagi hati kita yang sudah terluka.

Beri ruang dan waktu dalam proses penyembuhan

Persiapkan saja versi terbaik dirimu unuk mendapatkan hal yang lebih baik, mendekatkan diri kepada Tuhan dengan, banyak mempelajari ilmu agama dan memperbanyak ibadah.

Kita bisa cari panduan-panduan dari orang-orang yang ahli di bidangnya ketika kita mendapatkan situasi yang sangat sulit seperti ini, apakah itu lewab bimbingan-bimbingan spiritual dari berbagai media yang bisa diakses secara mudah.

Dan terapkanlah pengajaran-pengajaran tarsebut dalam kehidupan sehari-hari, dengan memohon pengampunan, pertolongan, kasih sayang, kesabaran dan pengertian terhadap takdir yang sedang kita jalani.

Dalam proses ini pasti kita akan menemukan orang-orang yang mempunyai kasus yang sama dengan dengan kita, terkadang kasus mereka akan lebih berat dari masalah yang sedang kita jalani saat ini, dan kita bisa mengambil pelajaran dari pengalaman dari yang telah mereka alami.

Hindari hal-hal yang negatif

Ketika hati dalam keadaan yang tidak baik-baik saja, seringkali mudah terbawa situasi dengan menggiring kita kepada hal-hal negatif yang akan menambah masalah baru dan kerusakan pada diri sendiri, keluarga, komunitas dan lingkungan.

Upayakan hal itu tidak terjadi, berkumpullah dengan orang-orang baik dan terus mendekatkan diri kepada Tuhan adalah salah satu poin penting agar kita tidak terjerumus dalam situasi yang lebih memperburuk situasi.

Cari lingkungan yang nyaman, hindari diri dari orang-orang negatif yang bisa mempengaruhi kita dengan gaya hidupnya yang akan menggiring kita pada kebiasaan-kebiasaannya hingga kita bisa masuk kedalam circle lingkungan yang tidak sehat.

Jaga diri dan hindari dari konten-konten atau media yang dapat meningkatkan kecemasan dan stres, cari konten yang baik yang memberikan pencerahan dan bisa menjaga keseimbangan emosional dan spiritual agar kesehatan mental bisa terjaga.

Hindari kebiasaan yang buruk dan dapat merusak situasi dengan mengkonsumsi alkohol dan obat-obat terlarang yang dipastikan akan memperburuk situasi yang kita hadapi. Bukan saja merugikan diri sendiri tapi juga merugikan keluarga dan lingkingan sekitar.

Kesimpulan:

Menyembuhkan diri dari rasa kecewa yang dialami setiap orang itu berbeda, tergantung dari besar kecilnya pengharapan kepada manusia itu sendiri.

Bagaimana kita menyikapi rasa kekecewaan ini dengan menerima realitas kehidupan dan menemukan cara untuk sembuh dan menyembuhkan diri dengan keyakinan spiritual dalam mengatasi kekecewaan.

Fokus terhadap kesehatan mental pribadi dengan menjaga kesehatan spiritual adalah kunci dalam menghadapi masalah yang dihadapi dan bisa pulih dari kekecewaan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun