"Iya.. Bi..!". timpal Shafa
Setiap hari kamis Ibu Guru Kelas Ibtida Bi Eliyani, rutin memeriksa kuku dari anak asuhnya agar mereka terbiasa melakukan kebiasaan-kebiasaan baik sesuai Sunnah Rasulullah SAW, yaitu tentang memotong kuku.
Kelakuan Kaylla Shafa yang menggemaskan itu sepertinya ia ingat bahwa hari itu adalah hari Kamis, yang biasa dilakukan pemeriksaan kuku bagi anak-anak santri, sedangkan kukunya lupa belum di potong, hitam-hitam lagi.
Walaupun tidak ada hadist yang menegaskan sunnah memotong kuku pada hari Jum'at hanya mengacu kepada hadist, Rasulullah SAW bersabda, yang artinya: "Sunnah fitrah itu ada lima, yaitu khitan, mencukur bulu kemaluan, mencukur bulu ketiak, memendekkan kumis dan memotong kuku". (HR Bukhori dan Muslim).
Adapun memotong kuku pada hari Kamis berasal dari memotong kuku yang panjang pada hari Jum'at adalah sunnah bagi yang tidak sedang ihrom, begitu pula pada hari Kamis dan Senin menurut Syaikh Abdurrahman Al Juzairi dalam Kitab Fiqih Arba"in.
Adab memotong kuku yang benar
1. Persiapkan alat pemotong kuku yang aman terutama bagi anak-anak atau usia balita yang di desain khusus agar tidak melukai.
Karena menurut pengalaman apabila ujung jari kita terluka sedikit saja sakitnya minta ampun, apalagi sering kejadian bengkak dan bernanah hingga harus berobat ke dokter untuk pemberian anti septik
Jadi gunakanlah yang benar-benar aman.
2. Cucilah tangan dan jari yang akan dibersihkan dengan sabun, agar terasa nyaman saat menggunting kuku dan terhindar dari najis dan kotoran.
3. Berdo'alah sebelum memotong kuku dan niatkan dalam hati untuk menjalankan sunnah nabi, ini do'anya:"Bismillah wa billaah wa 'alaa sunnati muhammadin wa 'aali muhammadin sholawaatullaahi wa salaamuhuu "alaihim".
Artinya: "Dengan menyebut nama Allah dan karena Allah serta mengikutu sunnah Nabi Muhammad dan keluarga Nabi Muhammad, semoga rahmat Allah dan salam Allah senantiasa tercurah kepada Nabi Muhammad dan keluarganya".