Apabila ada di keluarga 7 orang bagaimana ngantri di kamar mandi yang jumlahnya satu kamar mandi, mama papa juga harus mandi, baju belum di setrika, hujan tiba-tiba datang, matahari belum terlihat karena tertutup awan hitam yang mencekam, Angkutan belum juga ada, masih ngantuk dan banyak lagi masalah-masalah lain.
Yang repot adalah guru yang harus ngajar, punya bayi harus masak, belum nyuci, bersihin rumah, tapi jangan panik, semua guru yang mengajar di SMA masing-masing punya pembantu yang di gaji tiap bulan.
Kebijakan masuk sekolah pukul 05.00 sangatlah tidak efektif apabila dilakukan non asrama atau non pesantren, karena yang di asrama/pesantrenpun harus ketat terhadap mendisIplinkan anak-anak, untuk bangun pagi.
Di pesantrenpun kegiatan pagi hanya diisi dengan ceramah-ceramah yang ringan yang tidak membutuhkan banyak energi seperti hafalan, menterje,ah, nadhoman, sorogan kitab dari pukul 05.00 sampai pukul 06.00 pagi
Mereka punya waktu satu jam tiga puluh menit untuk persiapan seperti sarapan, mandi dan kegiatan-kegiatan lain
selanjutnya anak-anak akan masuk sekolah yang dilaksanakan pukul 07.30 pagi sampai pukul 09.30 untuk beristirahat dilanjutkan dengan masuk kembali ke sekolah setelah 30 menit beristirahat sampai pukul 12.00
sepulang sekolah anak-anak harus tidur siang dan ini sagat diwajibkan, dan akan kena sanksi bila kedapatan masih bermain atau sekadar bersenda gurau bersama teman, apabila tidak tidur siang dikhawatirkan akan susah untuk bangun di awal Shubuh.
Mereka diberi waktu satu jam untuk tidur siang dan harus melaksanakan kegiatan Shalat Dhuhur secara berjamaah di Mesjid setempat, dan setelah shalat dhuhur mereka diharuskan untuk kembali belajar seperti biasanya sampai waktu Ashar tiba.
Itu sedikit tentang kegiatan-kegiatan yang ada di pesantren, mungkin saja ini hanya berlaku bagi pesantren yang saya contohkan dan tidak berlaku bagi pesantren lain.
Apabila di asrama atau di pesantren belajar pada pukul 05.00 mungkin saja sangat cocok karena pasilitas-pasilitas sudah tersedia di lingkungannya dan sangat merepotkan bagi non asrama.
Karena non asrama tempat tinggalnya tidak hanya satu daerah tapiada juga daerah-daerah lain yang jauh dari sekolah harus menggunakan kendaraan, apakah memungkinkan Sang Raja akan memasititasi terhadap angkutan yang akan me;layani transportasi yang akan mengantarkan siswa ke sekolah.