Mohon tunggu...
Shafa Ardhia
Shafa Ardhia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Pentingnya Bersyukur dan Bersabar dalam Kehidupan

27 Mei 2022   06:59 Diperbarui: 27 Mei 2022   07:03 433
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Assalamualaikum teman-teman

Sudah lama yaa aku nggak nulis artikel lagi, daripada kalian nunggu lama langsung aja aku bahas artikel yang satu ini. Kali ini aku bakal nulis artikel yang berhubungan tentang salah satu orang yang selalu bersyukur dan bersabar dalam menjalani hidup. 

Memang tidak semua orang bisa mempunyai sifat yang bersyukur dan bersabar. Tapi kita sebagai umat Islam harus bisa selalu bersyukur dan bersabar dalam keadaan apapun. 

Seperti halnya pada saat kita lagi berada di atas kita harus ingat dengan Allah dan selalu bersyukur, karena kebanyakan dari orang-orang apabila mereka sudah merasakan senang nya hidup mereka akan lupa akan Allah dan rasa bersyukur. 

Begitupun sebaliknya dengan bersabar jika kita sedang berada di bawah atau sedang dikasih cobaan oleh Allah kita harus bisa bersabar dan menjalani itu dengan senang walaupun itu sulit bagi kita untuk menjalankan itu.

Di wawancara ini seperti biasa tentu saja saya nggak sendiri, karena saya bersama teman-teman saya. Waktu itu kita bertanya ke satpam yang ada di kampus Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang tentang kira-kira siapa orang yang bisa membantu tugas kuliah kita dan bisa diwawancarai. Dan akhirnya tidak lama kita pun diantar oleh salah satu satpam untuk melakukan wawancara pada salah satu warga yang mempunyai rumah di dekat kampus kita. 

Kami pikir orang yang dimaksud pak satpam adalah orang yang masih muda dan masih kuat untuk bekerja ataupun beraktifitas seperti biasa. Tetapi setelah kita tau ternyata tebakan kita salah dan beliau adalah seorang mbah yang sudah tua, yang umurnya sekitar 60 tahun.

Beliau sangat tua dan membuat aktifitasnya sedikit lamban, karena faktor usia beliau yang sudah semakin tua. Langsung saja kita bahas di bawah ini tentang salah satu warga.

Nah kali ini aku bakal cerita tentang seorang mbah yang sudah kami wawancara i kemarin yang dimana beliau mempunyai kehidupan dengan keterbatasan ekonomi, tetapi beliau selalu bersabar dan bersyukur dengan kehidupannya walaupun beliau merasa kekurangan. Beliau adalah mbah Sanatun, umur beliau sudah sangat tua dan sudah sedikit demi sedikit tidak bisa melakukan aktifitas seperti biasa. 

Beliau mempunyai rumah yang masuk ke dalam gang kecil, yang mungkin hanya bisa dilewati oleh sepeda ataupun pejalan kaki. Beliau disana tinggal sendiri, karena suaminya sudah meninggal dunia dari beberapa tahun yang lalu.

Banyak orang yang sering membantu mbah Sanatun ini untuk melakukan aktifitas entah itu makan, mandi, atau bersih-bersih rumah. Dan pada saat kita wawancara, kita juga ditemani oleh salah satu ibu yang merupakan tetangga mbah Sanatun. 

Ibu itu sangat ramah dan baik sekali. Beliau juga ikut menejlaskan tentang kehidupan mbah Sanatun kepada kita, apabila mbah Sanatun kurang jelas untuk pengucapannya karena beliau sudah tua dan harus banyak-banyak istirahat.

Ibu itu berkata bahwa beliau sering membantu mbah sanatun dalam melakukan hal apapun begitupun dengan tetangga yang lainnya. Beliau juga berkata kalau mbah sanatun orang yang baik mangkanya banyak orang yang membantu beliau pada saat beliau susah dalam keadaan apapun. 

Menurut mereka (tetangga mbah sanatun) beliau mengajarkan tentang kesabaran dan bersyukur. Karena mereka melihat kondisi mbah sanatun yang sudah cukup umurnya masih tetap senang, sehat dan bahagia.

Mbah Sanatun bercerita bahwa beliau mempunyai tiga suami yaitu mbah Sair, mbah Tasrih dan mbah Roslan. Salah satu dari suami beliau bekerja sebagai tukang becak yaitu mbah Roslan, beliau bekerja sebagai tukang becak untuk menafkahi mbah Sanatun yang dimana penghasilan setiap harinya mungkin bagi kita itu tidak cukup. 

Tapi menurut mbah roslan dan mbah sanatun itu sudah lebih dari cukup. Pengahsilan yang dihasilkan setiap harinya yaitu sekitar 20.000. betapa terkejutnya kita pada saat mbah sanatun bercerita ingin rasanya kita memeluk beliau seperti mbah kita sendiri tapi kondisi tidak mendukung, karena kita harus jaga jarak juga. Beliau sangat sedih dan teringat suaminya.

Beliau sangat bersabar dan bersyukur dalam menjalani kehidupan ini. Beliau selalu berdoa kepada Allah agar selalu dikasih kesehatan, dijauhkan dari orang-orang jahat. Tetapi sekitar lima tahun yang lalu tiba-tiba mbah roslan mengalami kecelakaan yang mengakibatkan beliau untuk mengehembuskan nafas terakhirnya. 

Begitu sangat terpukulnya mbah sanatun satu-satunya orang yang beliau miliki dan sayangi sekarang sudah meninggalkan beliau terlebih dahulu. Memang umur tidak ada yang tau kapan kita akan mati?.

Untung saja tetangga- tetangga beliau sangat ramah dan pengertian kepada mbah sanatun. Seperti contohnya mbah sanatun membutuhkan bantuan untuk mengantarkan beliau ke kamar mandi, selalu ada saja warga yang membantu beliau. Banyak juga dari tetangga nya yang memberikan sembako ataupun uang.

Beliau juga bercerita bahwa dulu beliau pernah meminta-minta di jalanan, kemudian tidak lama ketahuan oleh salah satu tetangganya dan akhirnya tetangganya pun mengantarkan mbah sanatun pulang.

Beliau pernah merasakan depresi, fisik beliau yang perlahan-lahan mulai hilang fungsi, dan ekonomi beliau yang sangat kurang. Dan itu semua membuat mbah sanatun putus asa untuk hidup, tetapi tetangga-tetangganya selalu menenangkan beliau agar tidak melakukan hal-hal yang aneh. 

Walaupun dalam kondisi seperti ini beliau tetap semangat untuk sholat lima waktu walaupun kadang-kadang lupa dan harus di ingatkan oleh tetangganya.karena beliau sudah tua dan perlahan-lahan alat indra mbah sanatun tidak berfungsi karena bertambahnya umur dan tua beliau.

Jadi buat kalian jangan lupa slalu bersyukur dengan apa yang sudah kita miliki sekarang. Dan kita harus banyak-banyak bersabar untuk hal-hal yang mungkin bisa menguji kesabaran kita. 

Mungkin itu saja yang bisa aku sampaikan tetang seorang yang membuat kita lebih tau apa artinya bersyukur dan bersabar dalam hidupnya. Sekian dari saya terima kasih sudah membaca dan menyempatkan mampir ke artikel saya dan membacanya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun