Mohon tunggu...
Shafa Ardhia
Shafa Ardhia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Pentingnya Bersyukur dan Bersabar dalam Kehidupan

27 Mei 2022   06:59 Diperbarui: 27 Mei 2022   07:03 433
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Banyak orang yang sering membantu mbah Sanatun ini untuk melakukan aktifitas entah itu makan, mandi, atau bersih-bersih rumah. Dan pada saat kita wawancara, kita juga ditemani oleh salah satu ibu yang merupakan tetangga mbah Sanatun. 

Ibu itu sangat ramah dan baik sekali. Beliau juga ikut menejlaskan tentang kehidupan mbah Sanatun kepada kita, apabila mbah Sanatun kurang jelas untuk pengucapannya karena beliau sudah tua dan harus banyak-banyak istirahat.

Ibu itu berkata bahwa beliau sering membantu mbah sanatun dalam melakukan hal apapun begitupun dengan tetangga yang lainnya. Beliau juga berkata kalau mbah sanatun orang yang baik mangkanya banyak orang yang membantu beliau pada saat beliau susah dalam keadaan apapun. 

Menurut mereka (tetangga mbah sanatun) beliau mengajarkan tentang kesabaran dan bersyukur. Karena mereka melihat kondisi mbah sanatun yang sudah cukup umurnya masih tetap senang, sehat dan bahagia.

Mbah Sanatun bercerita bahwa beliau mempunyai tiga suami yaitu mbah Sair, mbah Tasrih dan mbah Roslan. Salah satu dari suami beliau bekerja sebagai tukang becak yaitu mbah Roslan, beliau bekerja sebagai tukang becak untuk menafkahi mbah Sanatun yang dimana penghasilan setiap harinya mungkin bagi kita itu tidak cukup. 

Tapi menurut mbah roslan dan mbah sanatun itu sudah lebih dari cukup. Pengahsilan yang dihasilkan setiap harinya yaitu sekitar 20.000. betapa terkejutnya kita pada saat mbah sanatun bercerita ingin rasanya kita memeluk beliau seperti mbah kita sendiri tapi kondisi tidak mendukung, karena kita harus jaga jarak juga. Beliau sangat sedih dan teringat suaminya.

Beliau sangat bersabar dan bersyukur dalam menjalani kehidupan ini. Beliau selalu berdoa kepada Allah agar selalu dikasih kesehatan, dijauhkan dari orang-orang jahat. Tetapi sekitar lima tahun yang lalu tiba-tiba mbah roslan mengalami kecelakaan yang mengakibatkan beliau untuk mengehembuskan nafas terakhirnya. 

Begitu sangat terpukulnya mbah sanatun satu-satunya orang yang beliau miliki dan sayangi sekarang sudah meninggalkan beliau terlebih dahulu. Memang umur tidak ada yang tau kapan kita akan mati?.

Untung saja tetangga- tetangga beliau sangat ramah dan pengertian kepada mbah sanatun. Seperti contohnya mbah sanatun membutuhkan bantuan untuk mengantarkan beliau ke kamar mandi, selalu ada saja warga yang membantu beliau. Banyak juga dari tetangga nya yang memberikan sembako ataupun uang.

Beliau juga bercerita bahwa dulu beliau pernah meminta-minta di jalanan, kemudian tidak lama ketahuan oleh salah satu tetangganya dan akhirnya tetangganya pun mengantarkan mbah sanatun pulang.

Beliau pernah merasakan depresi, fisik beliau yang perlahan-lahan mulai hilang fungsi, dan ekonomi beliau yang sangat kurang. Dan itu semua membuat mbah sanatun putus asa untuk hidup, tetapi tetangga-tetangganya selalu menenangkan beliau agar tidak melakukan hal-hal yang aneh. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun