Mohon tunggu...
Shafaa Putri Adisty
Shafaa Putri Adisty Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - Tenaga Kesehatan

denger musik, nonton film

Selanjutnya

Tutup

Hukum

Memahami Konsep Identitas dan Integrasi Nasional Di Indonesia

18 Desember 2024   21:40 Diperbarui: 18 Desember 2024   21:40 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bahasa Indonesia sebagai bahasa pemersatu.

       Bahasa Indonesia berfungsi sebagai bahasa yang menyatukan sekaligus menjadi bagian penting dari identitas nasional. Selain sebagai sarana komunikasi, bahasa ini juga menjadi simbol persatuan antara beragam suku dan budaya yang ada di Indonesia. Pemakaian bahasa Indonesia dalam berbagai sektor kehidupan, seperti pendidikan, pemerintahan, dan media, turut memperkokoh rasa kebersamaan serta identitas bangsa. Oleh karena itu, bahasa Indonesia memiliki peran yang sangat penting dalam menjaga kesatuan bangsa serta mempermudah interaksi antarwarga negara.

Lambang negara dan nilai-nilai kearifan lokal.

       Lambang negara, Garuda Pancasila, serta nilai-nilai kearifan lokal merupakan bagian tak terpisahkan dari identitas bangsa Indonesia. Garuda Pancasila melambangkan kekuatan dan keberanian, serta mengingatkan kita pada semboyan "Bhinneka Tunggal Ika," yang berarti "Berbeda-beda tetapi tetap satu." Selain itu, nilai-nilai kearifan lokal yang terkandung dalam berbagai budaya daerah di Indonesia turut memperkaya identitas nasional dengan memberikan ciri khas yang membedakan bangsa ini dari negara lain. Semua unsur ini bersama-sama membentuk landasan yang kuat untuk menjaga persatuan dan kesatuan bangsa dalam menghadapi tantangan globalisasi. (Gramedia Literasi, 2024)

2. Konsep Integrasi nasional

A. Pengertian Integrasi Nasional

        Integrasi nasional merujuk pada usaha untuk menyatukan berbagai elemen dalam sebuah negara menjadi satu kesatuan yang utuh. Di Indonesia, integrasi nasional menjadi hal yang sangat penting karena adanya keberagaman etnis, budaya, dan agama. Menurut Koentjaraningrat, seorang pakar antropologi Indonesia, integrasi nasional adalah proses yang melibatkan kesadaran kolektif mengenai persatuan dan kesatuan, serta penghargaan terhadap keberagaman yang ada. (Santoso, Abdulkarim, Maftuh, & Murod, 2023).

        Integrasi nasional adalah proses penyatuan individu-individu dari berbagai daerah dengan perbedaan dalam hal etnis, budaya sosial, atau latar belakang ekonomi, yang kemudian menjadi satu kesatuan, terutama karena pengalaman sejarah dan politik yang serupa.

        Integrasi nasional sangat terkait dengan prinsip Bhinneka Tunggal Ika, yang menjadi pedoman hidup bagi bangsa Indonesia. Nilai-nilai yang terkandung dalam Bhinneka Tunggal Ika menekankan pentingnya menjaga kesatuan, persatuan, dan keutuhan negara bangsa Indonesia dalam menghadapi berbagai tantangan terhadap integrasi nasional. Dalam konteks Indonesia, integrasi nasional juga berkaitan dengan rasa nasionalisme, konsep negara-bangsa, serta harmoni sosial. Keberagaman ras, suku, agama, etnis, dan budaya memberikan identitas khas bagi Indonesia, yang memerlukan pemeliharaan nilai-nilai kebangsaan dan integrasi. Oleh karena itu, integrasi nasional merupakan usaha untuk menjaga persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia melalui penghargaan terhadap keberagaman, pemeliharaan nilai-nilai kebangsaan, dan penyelesaian konflik antara pusat dan daerah. (Santoso, Damayanti, Murod, & Imawati, 2024).

       Integrasi sosial adalah elemen penting untuk menjaga stabilitas dan keharmonisan dalam masyarakat yang memiliki keragaman budaya. Proses ini melibatkan interaksi yang intens antar berbagai kelompok dalam masyarakat, yang memungkinkan terjadinya kolaborasi dan pemersatuan di berbagai aspek kehidupan. (Paulus Wirutomo, 2012) membedakan integrasi sosial menjadi tiga jenis, yaitu integrasi normatif, integrasi fungsional, dan integrasi budaya. Integrasi normatif terjadi ketika ada kesepakatan mengenai nilai dan norma bersama di antara anggota masyarakat, sedangkan integrasi fungsional lebih menekankan pada saling ketergantungan antar kelompok. Dengan demikian, integrasi sosial berperan tidak hanya dalam menciptakan kohesi sosial, tetapi juga dalam mengurangi potensi konflik yang dapat muncul akibat perbedaan etnis, budaya, dan agama.

       Integrasi nasional di Indonesia memiliki peranan yang sangat penting dalam mencegah konflik internal yang dapat mengancam keutuhan negara. Upaya ini bertujuan untuk mengurangi ketidaksetaraan dan ketidakadilan, yang sering menjadi sumber permasalahan sosial. Dengan menciptakan identitas nasional yang kokoh, masyarakat dapat tetap bersatu meskipun berasal dari latar belakang yang berbeda. Proses ini melibatkan penanaman nilai-nilai toleransi dan saling menghargai antar kelompok, yang sangat vital untuk menjaga persatuan dan kesatuan bangsa. Pendidikan juga memegang peran kunci dalam memperkuat rasa nasionalisme, sehingga masyarakat lebih menghargai perbedaan dan turut berperan dalam menciptakan stabilitas sosial. Agus A. 2024)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun